Sabtu, 27 Juli 2013

METAMORFOSIS 6 : ANDA INGIN HIDUP SEMPURNA, SEIMBANG DAN SEHAT ??

Bismillahirrohman nirrohim,

Malam ini, setelah membaca surat Al Isra (Surat ke 17)  dalam Qiyamul Lail yang saya lakukan, terbetik rasa penasaran saya ttg penjelasan Sang Khalik atas sebuah statement yang jelas dan tegas bahwa "AL QURAN is a SYIFA". Pengertian dari Syifa disitu dijelaskan menjadi Penawar / Obat. 

Akar kata SYIFA bisa berkembang menjadi SYAFAAH - Safaat yang sering kita dengar, yang bermakna GANDA dan membelah (karena lawan kata nya adalah Tunggal), dari perenungan dan mencoba menganalisa akar kata tersebut, saya mencoba mengamati dan mencoba memahami kenapa Al Qur'an bisa menjadi OBAT, sekaligus menjadi ZAT yang bisa menumbuhkan sel2 tunggal menjadi membelah dan proses nya di dalam inti2 sel menjadi sebuah PENAWAR  atau munculnya SEL2 baru yang bisa menyeimbangkan sel2 yang mungkin sudah rusak atau tidak seimbang didalam tubuh. 

Kejadian ini mengingatkan sebuah Syafaat dari sebuah Penyembuhan penyakit Hepatitis yang sudah akut yang telah merengut saudara saya sendiri, karena dari hasil Laboraturium dan test darah, Dokter pun sudah memvonis bahwa saudara saya tak akan mungkin sembuh karena Virus Hepatitis ini sudah merubah molekul darah di dalam tubuhnya. Namun Alhamdulillah dengan berjalan nya waktu dan Al Qur'an sebagai salah satu teman dan Alat penyembuh nya, maka Sel2 darah dan hasil pengecekan yang dilakukan pada th 2013 ini, membuat para dokter pun terkesima, Obat apa yang anda minum ??

Anak2 ku, yang membuat Statemen ini SANG MAHA PENCIPTA, SANG MAHA TAHU, dan sudah jelas di tulis didalam Surat ke 17 (AL Isra), Bahwa ALQUR'AN itu adalah OBAT. bukan hanya sebagai Obat Fisik, namun OBAT ALAM SEMESTA, Obat Jiwa. dan itu sudah dibuktikan !!!

14 Abad yang lalu, ditengah keterbatasan alat canggih dan teori2 Kedokteran yang saat ini, jauh dari hasil Observasi dan Penelitian para ahli Biologi Molekuler, DIA sudah memberikan PENJELASAN yang sangat2 TEGAS, bahwa Al Qur'an itu adalah OBAT, namun kita2 saja yang BODOH dan tidak mau mendalami itu semua. Tanpa mengesampingkan peran para Dokter2 dan ahli2 yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan Obat2 dan cara2 penelitian serta pemanfaatan laboratorium dan Riset yang telah dilakukan, dengan biaya2 yang tidak sedikit, ternyata dengan Murah meriah dan sangat2 Effektif saja, DIA memberikan nya dalam sebuah statemen pendek. Subhanallah.

Semoga dengan mendekat dan menyatukan Al Qur'an didalam detak jantung dan peredaran darah kehidupan kita, maka kehidupan kita akan menjadi lebih Sempurna, lebih seimbang, dan semakin sehat wal Afiat, Amiin.

Salam,
RM
 

Senin, 22 Juli 2013

METAMORFOSIS 5 : MEMBERI ADALAH KUNCI HIDUP MUDAH

Bismillahirrohman nirrohim,

Ramadhan di th 2009, saya mendapatkan Pencerahan dari Kajian ttg Kunci Kemudahan dalam Kehidupan yang kita jalani saat ini, yang penuh dengan dinamika , Keping Puzzle terhadap mengatasi berbagai kesulitan kehidupan yang kita hadapi saat ini ternyata salah satu nya ada dalam Surat Al-Lail (Surat ke 92), dimana Sang MAHA PENCIPTA menyatakan, "Siapa Yang Akan MEMBERI dan BERTAQWA, maka akan diberikan JALAN YANG MUDAH".

Memberi memerlukan Perubahan Mind set, apalagi ditengah mayoritas masyarakat kita yang masih memiliki mental "INGIN MENERIMA". Mental ini (Ingin menerima) terjangkit tidak hanya dikalangan orang2 yang miskin saja, namun Orang2 yang sudah memiliki banyak Harta pun, masih sering menjangkiti nya, mari kita lihat betapa banyaknya orang2 melakukan Praktek KORUPSI, Praktek Manipulasi yang menimpa para Pemimpin2 Partai Politik yang ada saat ini.

Bisa dipastikan, Kehidupan mereka yang memiliki mental Memberi jauh lebih mudah, dalam segala Apapun, Memberi memberikan rasa BAHAGIA, yang pada akhirnya menghasilkan enzim2 yang sangat dibutuhkan tubuh untuk semakin sehat dan seimbang. Love is Giving, mungkin itu statement yang sering diungkapkan, tak heran kira nya jika orang sedang Jatuh Cinta, maka bentuk ungkapan yang dilakukan biasa nya dalam bentuk Memberikan Hadiah kepada lawan jenis nya.

Memberi, secara matematis mendekati Rumus BERBAGI, sehingga sangat sinkron dengan konsep Metamorfosis ke 1 : yang menghargai nilai 0 (kosong). Apalagi, bila pemahaman kita tentang Hakikat Kehidupan dan semua yang kita dapatkan saat ini, pada dasarnya adalah Nikmat PEMBERIAN SANG MAHA PENCIPTA. rasa nya sudah selayaknya jika  Nikmat itu kita share ke Alam semesta, yang pada akhirnya juga akan kembali kepada kita semua.

Teman2 ku, marilah mulai saat ini, kita merubah, melakukan metamorfosis hidup kita dari mental seorang yang ingin MENERIMA dengan menjadi Insan yang MEMBERI, dengan begitu, kita akan bersama orang2 yang memiliki Frequensi yang sama, Irama yang sama, dan Semangat yang sama, MEMBERI. 

Semoga Ramadhan kali ini, membuka mata hati kita, kalau MEMBERI adalah INDAH dan Nafas yang kita hirup saat ini pun , sebenarnya adalah effek dari PEMBERIAN  selembar daun dari sebatang Pohon, yang sedang melakukan Fotosintesis.

Salam,
RM

Sabtu, 20 Juli 2013

METAMORFOSIS 4 : KIAMAT DAN KEMATIAN SEMAKIN DEKAT

Bismillahirrohman nirrohim,

"Kiamat semakin dekat Pak ..!" canda ku pada Om jailani, manakala mengomentari kejadian baru2 ini, dimana orang2 yang sangat memahami Ilmu Agama, Ustadz dan para Pemimpin2 banyak melakukan hal2 yang sangat tercela, baik itu dalam bentuk korupsi,manipulasi maupun khianat terhadap apa yang dipercaya untuk menjaga nya (Amanah).

Saya ingin mencoba kembali merenungi dasar2 dan pondasi manusia dalam mengarungi perjalanan hidup yang penuh dengan Onak dan Duri ini, salah satunya adalah "Mencoba mengingat Mati sebagai pegangan dalam hidup kita yang pendek ini", Kematian terkadang bisa menjadi Pembelajaran terbaik bagi kita semua, agar apa yang kita jalankan saat ini memberi makna tersendiri. Ada faktor waktu yang terkadang menjadi kendala dan penghalang, bahkan seakan menjadi sekat bagi kita semua dalam menghadapi Kematian yang memang menjadi ending point di dunia ini.

Padahal Kematian, bahkan Kiamat pun semakin dekat, karena waktu memang relatif manakala kita melihatnya dari sisi proses pembentukan alam semesta ini, mari kita lihat... bukankah 14 Abad lalu, serasa  baru kemarin terjadi, kejadian2 dan sejarah orang2 besar yang kita hayati perjalanan hidup nya seakan terjadi beberapa hari yang lalu, atau mari kita lihat wajah anak2 kita yang tumbuh besar menuju Remaja misalnya, bukankah kita merasakan nya seakan baru kemarin sore kita memeluknya saat kecil dan balita ..??? lalu apa yang akan terjadi dengan 20-30 tahun kedepan, Pasti serasa menunggu besok Fajar menjelang.

Mari kita lihat Usia dan Umur Bumi yang kita tempati bersama ini, dari ilustrasi yang ada digambar dibawah ini :





Pergeseran Benua saat ini, ibarat Berjalan nya Gunung dan lapisan Bumi, yang dahulu nya Benua2 itu menyatu dalam sebuah daratan yang satu, sadarkah kita bahwa mengembang nya (bergeser) atau berjalan nya Benua itu menunjukan bahwa pada dasarnya Bumi kita mengembang di tataran garis khatulistiwa nya, bersamaan dengan perubahan bentuk Elips dari bentuk bundar pada awalnya.

Mari kita Ibaratkan sebuah Balon yang kita isi dengan cairan, lalu kita ikatkan dengan sebuah tali, yang kemudian kita putarkan secara terus menerus, maka apa yang akan terjadi akan mudah ditebak, Balon tsb akan beruba bentuk Elips dari bentuk bundar pada awalnya, dan semakin lama, akan PECAH.

Al Qur'an menjelaskan tanda2 nya dengan penjelasan tentang adanya Gunung2 yang sering meletus, sebagai sebuah pertanda datang nya Kiamat, dan Kejadian tersebut saat ini terjadi dengan interval dan frequensi yang semakin pendek waktu nya. 

lalu, jika kiamat dan Kematian sudah semakin mendekat, apa yang harus kita lakukan saat ini, adalah sebuah Pondasi dasar bagi kita yang diberi akan fikiran, untuk bisa mengisi dan berbuat "SESUATU" yang berguna, agar KITA BISA MELAPORKAN TUGAS kita dengan SEMPURNA, kepada SANG KHALIK.

Pertanyaan mendasarnya mungkin yang banyak dari kita belum memahami nya, yaitu APA TUGAS KITA ...???  banyak Bos !, coba lihat sekitar kita, masih banyak orang2 yang teraniaya, masih banyak teman2 kita yang menderita, masih banyak saudara2 kita yg terperdaya oleh hiruk pikuk dan bising nya Dunia, yang hanya mereka bisa saksikan, tanpa bisa mereka berbuat untuk bisa memberikan kontribusi bagi sebuah RESULTANT  AKHIR  yang TUHAN  HARAPKAN.  Kok Resultant ..?? Yah karena dalam Prosesnya ternyata masih ada Mahluk lain yang sering menggoda dan menjerumuskan nya, dan mahluk itu sering tak terlihat, yaitu IBLIS.

Dalam Ramadhan kali ini, saya hanya bisa mengajak dan berdoa, semoga kita bisa menyadari nya.

Salam,
RM

Selasa, 16 Juli 2013

METAMORFOSIS 3 : MELIHAT KESULITAN DALAM SATU PAKET KEMUDAHAN

Bismillah hirrohman nirrohim,

Kesulitan Hidup, bisa di ibaratkan dengan DURI, yang menyakitkan dan cenderung di jauhi oleh semua orang, lumrah dan sangat logis. Apalagi jika kita tidak memiliki IMAN dan KEYAKINAN akan Hikmah dan Pelajaran yang tersembunyi di dalam nya.


Berapa Tahun yang lalu, di Ramadhan saya menemukan sebuah PUZZLE untuk menempatkan Kesulitan pada porsi yang benar, dalam Surat AN-NASR (surat ke 94), Sang MAHA PEMBERI menyatakan 2 kali, tentang bagaimana menempatkan Kesulitan Hidup itu dengan Benar, Pernyataan dan Statement nya jelas  :  DIDALAM  KESULITAN  ADA  KEMUDAHAN.

Mari kita lihat seorang anak kecil yang sedang Belajar berjalan, apa yang terjadi di awal periode sulit pencapaian (Bisa berjalan) itu, sering ditemukan Benturan, Hambatan, Kesakitan bahkan terkadang luka, yang sebenarnya cukup untuk menghentikan proses Belajar Berjalan tersebut, apabila kita sebagai orang tua menghentikan Proses itu, dan memberi anak kita Babby Walker, bisa dipastikan proses Berjalan dengan sempurna akan sulit dihasilkan.

Demikian juga dengan apapun pencapaian2 yang kita inginkan dalam kehidupan ini, maka Kesulitan yang didapatkan, pada dasarnya adalah 1 paket dengan Kemudahan yang ada didalam nya, ibarat sebuah Pasangan Abadi, dengan demikian jika kita melihat hanya ada beberapa orang saja yang sudah mencapai Kemudahan (katakanlah pencapaian Kesuksesan), maka pada dasarnya orang tersebut sudah merasakan Kesulitan2 yang jauh lebih besar dari apa yang orang lain (orang gagal) rasakan. Jadi, KESULITAN itu ibarat KULIT LUAR  dari sebuah KEMUDAHAN  atau bahkan kenikmatan yang ADA DI DALAM NYA, hanya saja sebagian besar kita, belum bisa merasakan dan menemukan nya.


Jadi, lihatlah KESULITAN dan KEMUDAHAN itu dalam sebuah Paket PEMBERIAN TUHAN, yang tak mungkin dapat dipisahkan, seperti layaknya buah DURIAN, yang memang BERDURI dan TAJAM, namun semakin kita pintar membuka nya, maka KEMUDAHAN dan kenikmatan ada didalam nya.

Salam,
RM


Sabtu, 13 Juli 2013

METAMORFOSIS 2 : MENCARI DAN MENEMUKAN TAQDIR KEHIDUPAN

Bismillahirrohman nirrohim,

Membahas tentang Taqdir, bukan  saya ahli nya, akan tetapi saya hanya ingin bercerita tentang sebuah "Perjalanan menyusun PUZZLE" kehidupan yang bisa saya sharing. Seperti apa yang dikatakan Paulo dalam Novel Alkemis nya, kalau Misteri manusia sepanjang hayatnya adalah berjalan menemukan Taqdir Kehidupan nya.

Setiap Ramadhan, Puzzle tentang Perjalanan Taqdir Kehidupan manusia seakan menemukan momentumnya, dan berada pada titik kulminasi optimum untuk sebuah Perjalanan panjang dalam ujung sebuah TAQDIR. mungkin kenapa Malam itu disebut dengan Lailatul Qadr, malam Ketentuan Taqdir Kehidupan kita. Lalu kita sering bertanya, apakah ada beda nya, jika kita menemukan Malam itu, atau melewatkan nya begitu saja ..?? Jawaban nya, sama halnya dengan Apakah kita mengetahui Taqdir Kehidupan kita dan berusaha Mensyukuri nya atau kita berjalan layaknya binatang yang tak pernah tau kemana tujuan akhir kehidupan itu sendiri.

Lailatul Qadr, malam yang nilainya melebihi 1000 bulan, sebuah metamorfosis Kehidupan yang sesungguhnya, manakala kita bisa menyadari bahwa Quantum leaf tersebut terjadi dengan Bahan dasar Energy yang sangat Luar biasa Dahsyat nya (lihat Energy Pembagi 0), dan kita hanya diberi waktu di dalam bulan ini, Ramadhan. Adalah benar Ust. Quraish Shihab menjelaskan tentang sebuah pencapaian2 Duniawi dari Ummat2 non Muslim, yang dicapai nya dengan menggunakan hukum2 sebab akibat yang dijalankan nya, Dunia bisa jadi kan menjadi milik mereka, hanya sebatas Umurnya di Dunia fana ini, namun sebagai Muslim selayaknya Visi Kehidupan kita harus jauh melebihi Umur dunia dan diri kita sendiri, seperti yang diajarkan oleh kanjeng nabi Muhammad saw, sudah lebih dari 1.400 Tahun lama nya, namun semakin mendalam dan syahdu Ummat nya mengikuti dan mengamalkan nya.

Teman, dan anak2 ku... Taqdir Kehidupan kita harus kita rancang dan kita yang menentukan nya sendiri, dan dengan Bermohon atas KUASA dan KEHENDAK NYA, maka Taqdir Kehidupan kita yang saat ini kita jalani bisa kita RUBAH atau bisa kita tingkatkan atau bahkan bisa kita Sempurnakan. Bulan Ramadhan inilah Penentuan TAQDIR itu diturunkan, bahkan TOOLS malaikat bisa turun langsung ke BUMI untuk bisa turut serta membantu ..Subhanallah, mungkin sebagian kita ada yang kurang berkenan atas Taqdir kehidupan yang diterima nya, atau kurang bisa menerima nya, maka di malam ini (lailatul Qadr), Taqdir itu bisa kita MINTA, bisa kita MOHON, dan bisa kita LAPORKAN progressnya kepada Sang MAHA PEMBERI. Dengan demikian kita bisa berharap akan adanya Progress Kehidupan yang semakin baik di masa depan, semakin bertumbuh, dan semakin Bermanfaat.

Puasa selama 30 hari penuh, yang siang hari nya diisi dengan mengumpulkan energy alam semesta di dalam sebuah KEKOSONGAN dan Nilai 0, bisa sempurna apabila dipasangkan dengan seluruh Unsur materi yang ada di dalam tubuh kita, untuk dijadikan Bahan Bakar Mi'raj kita di malam hari nya, dengan begitu penyerahkan diri secara total dan Ikhlas kepada SANG MAHA KUASA, dengan sepenuh HATI dan RAGA  dengan Mi'raj kita selama 30 malam, rasa nya bisa menjadi alat yang memungkinan setiap diri kita bisa menentukan  PERMINTAAN TAQDIR kehidupan nya, yang pada akhirnya terjawab sudah Misteri pertanyaan manusia sepanjang masa, dalam sebuah malam... malam LAILATUL QADR..

Kalau tak percaya, silahkan hubungi semua manusia, yang sudah menemukan nya.

Salam,
RM

Rabu, 10 Juli 2013

METAMORFOSIS 1 : MENJADI MANUSIA PEMBAGI (FAKTOR PEMBAGI)

Bismillahirrohman nirrohim,

Alhamdulillah di hari ke 3 Ramadhan 1433 H ini, saya bisa sharing akan adanya implementasi dari cerita saya ttg menjadi manusia yang menghargai nilai 0. Saya harus katakan mungkin hanya Tuhan yang bisa menempatkan diri menjadi Faktor 0, karena hanya DIA yang memiliki angka2 yang DIA bisa ciptakan. Sebagai Manusia, kita hanya bisa belajar bagaimana mendekati dan semakin mendekati 0, untuk saat ini minimal menghargai nilai 0 tersebut.

Untuk menjadi Insan yang mendekati nilai 0, kita harus menempatkan diri kita dengan POSISI BERBAGI, karena semakin banyak kita BERBAGI dengan orang lain misalnya, maka semakin kecil porsi diri kita sendiri. Misalnya kita menghasilkan Income 100, maka apabila kita bagi hasil tersebut kepada 4 orang (Ibu, Istri, anak dan saudara kita misal nya), maka nilai diri kita menjadi 0,25 (100/4).

Terkadang normal, apabila seseorang ingin mendapatkan nilai 1 dibanding nilai 0,25, karena nilai 1 jauh lebih tinggi dan lebih besar dibanding 0,25. Saya hanya ingin melihat bahwa 1 dan 0,25 adalah FAKTOR DIRI kita, bukan nilai itu sendiri, Sbg Contoh, misal nya NILAI DIRI kita di asumsikan salah satu nya dari Income Gaji yang kita terima, katakanlah bernilai Rp. 1.000.000,- (misal nya bergaji Rp. 1 jt / bln) , apabila kita menempatkan  faktor 1 dalam menempatkan FAKTOR DIRI kita, maka nilai Rp. 1 jt,- tersebut hanya akan menempatkan diri kita sebagai BUJANGAN saja (Penghasilan diri hanya untuk diri nya sendiri), namun apabila Konsep FAKTOR DIRI kita kembangkan, misalnya menjadi 0,25 (menjadi lebih kecil), maka NIAT seseorang didalam menafkahin Keluarga (dibagi menjadi 4), maka akan menempatkan NILAI nya meningkat, Oleh karena itulah dengan Faktor 0,25 akan jauh lebih baik (Karena Penghasilan nya bisa lebih dari Rp. 5 juta / Bulan misal nya), DAN ITU PASTI, DAN SUDAH TERBUKTI.

Bagaimana jika kita ingin terus menempatkan FAKTOR DIRI kita menjadi lebih BESAR ?. maka Jadilah MENTAL PARA PENGUSAHA SEJATI, yang menempatkan FAKTOR DIRI nya jauh lebih kecil lagi (Bisa dibawah 0,1), Ngga Peercaya ..?? Coba tanyakan pada Bill Gates ? Berapa FAKTOR DIRI nya ?? bisa- bisa menjadi  0,0001  ... Kok Bisa, Iya, karena Konsumsi DIRI nya mungkin hampir sama dengan kita2, tapi FAKTOR PEMBAGI nya jauh lebih besar dari Kita2 semua, Bahkan seluruh Orang di JAKARTA.

Lalu, Apa guna nya seseorang yang menempatkan diri nya pada FAKTOR DIRI yang mendekati 0 (semakin kecil) ...?? DIA akan dicari oleh segenap Alam Semesta, minimal oleh INSTITUSI KEUANGAN DI SELURUH DUNIA, karena setiap NILAI yang diberikan kepada nya, maka akan kembali menjadi lebih besar, Kok Bisa ..?? Karena FAKTOR PEMBAGI. Yah ... Bukankah nilai 100 akan menghasilkan nilai jauh lebih besar bila di bagi dengan 0,5 (jadi 200), dan akan menjadi 1000 bila dibagi dengan FAKTOR DIRI  yang lebih kecil 0,1  ( 100 / 0,1 = 1000).

Kesimpulan Puasa di Hari ke Tiga ini, Mari menjadi manusia yang menempatkan FAKTOR DIRI menjadi MANUSIA PEMBAGI. Agar Alam semesta mencari kita kita.

Salam,
RM


Selasa, 09 Juli 2013

Hikmah Ramadhan 1433 H : Menghargai nilai 0 (Kosong)

Bismillahirrohman nirrohim,

Puasa Ramadhan 1433 H dihari ke 2, memberikan Hikmah pagi yang bermanfaat untuk anak2 ku nanti. Menghargai nilai 0 (kosong). Terkadang dan mayoritas kehidupan kita lebih banyak focus pada nilai2 kuantitatif yang relatif besar dan bernilai, bertambah dan bertumbuh, itu normal. 

Beberapa waktu lalu, ada sebuah buku yang mengembalikan pikiran saya akan sebuah Energy besar di alam semesta, yang menggerakan semua nya pada sebuah pasangan Energy yg Maha Besar, dan seimbang dengan sebuah "KEHAMPAAN". Sebuah pemaparan yang tidak mungkin dijabarkan dalam tulisan pendek ini.

Tubuh kita, adalah contoh Alam Semesta Rumit yang masih dalam kajian para Psikolog, para Psikiater, para sosiolog dan para ahli fisik lain nya, Tubuh kita memerlukan Energy, yang ada dalam darah, dalam molekul tubuh, dan ada dalam Ion-ion tubuh yang menggerakan seluruh Metabolisme tubuh dengan sempurna (bagi yang sehat). dan seluruh nya berinti pada inti Atom, yang inti berpasangan pada 2 hal, Materi dan Non Materi. dan Kehampaan (baca Kekosongan di dalam salah satu kandungan unsur Atom non Materi memberi keseimbangan baru bagi terbentuknya sebuah Energi Kehidupan yang baru, diperlukan Pemahaman mendalam tentang sebuah Kekosongan, ibarat sebuah Rumus Matematika yang rumit, kita tidak sedang membahas sebuah Faktor Kali, tapi kita sedang membahas FAKTOR PEMBAGI, yang akan menghasilkan Output yang Tak terhingga besar nya manakala kita menempatkan NILAI 0 (kosong) didalam nya.

Subhanallah, Puasa di hari kedua kembali saya diingatkan akan penting nya sebuah Kehampaan, sebuah Kekosongan dan sebuah Kepasrahan akan sebuah KETIDAK BERDAYAAN Mutlak, di barengi dengan sebuah KEIKHLASAN. yang pada akhirnya menghasilkan sebuah PERUBAHAN yang Maha dahsyat, METAMORFOSIS KEHIDUPAN.

Semoga Puasa ini membuat Kehidupan kita BERUBAH dengan ENERGI MAHA DAHSYAT, dari sebuah proses, yang diawali dengan PUASA, sebuah KEKOSONGAN sesaat. ... Amiin

Salam,
RM

Sabtu, 06 Juli 2013

ROMANTISME RAMADHAN ....

Bismillahirrohman nirrohim,

2 Hari lagi, Ramadhan akan tiba, seluruh alam semesta terasa sudah menunggu 11 bulan untuk kembali pada Bulan yang penuh dengan berkah ini, serasa menantikan sang "pacar" datang kembali kedalam Romantisme Ruhiyah.

Masa kecil, masa remaja dan masa2 awal kami membangun sebuah Keluarga, harus kami akui  Ramadhan memberikan tempat tersendiri bagi kami, minimal di Bulan inilah kami awal2 nya di ajarkan untuk Sholat berjamaah bersama istri dan anak2 kami, dan saya berdiri sebagai Imam. Dibulan inilah kehidupan pagi (baca Shubuh) diisi dengan sebuah Wadah komunikasi dan sedikit canda dan tawa, subuh yang Indah. Dibulan ini pula kami menagjarkan untuk "Menyendiri" di dalam diri kita sendiri untuk mencoba melakukan introspeksi total, didalam "I'tikaf". dan dibulan ini pula kami diajarkan untuk kembali menuju Kompas Kehidupan kami seluruhnya, dengan Al Qur'an.

Udara shubuh dan dingin nya dinding2 pembatas langit dan bumi, di tengah pergulatan munculnya mentari pagi, adalah episode tersendiri di dalam Ramadhan, karena Irama dan suasana syahdu ini, mengingatkan kembali Romantisme Ramadhan di dalam kehidupan kecil kami. Masa kecil kami 35 tahun lalu, belum penuh dengan media elektronik dan Televisi, Kehidupan sosial kami saat itu begitu kental dengan Pergumulan dengan lingkungan dan teman2 dan berjuta juta kenangan tentang suasana Ramadhan di seluruh waktu nya, dari Sahur hingga usai Tarawih. 

Mencoba melihat masa kini dengan cermin masa lalu, bisa di ibaratkan dengan mencoba merencanakan masa depan dengan sekejap melihat kondisi saat ini, Dinamika yang terus berubah dan bergejolak. Dunia sosial yang perlahan berubah pada individualisme sempit, Kecanggihan teknologi yang membuat diri sendiri "seakan terlenakan" dengan asyiknya. Mobil yang sudah menjadi Rumah Kecil untuk sekedar menjadi Wadah komunikasi Keluarga di Abad ini, Blackberry yang sudah menggantikan peran Ruang Keluarga di era digital saat ini. Media yang berubah, namun suasana dan Nuansa nya tetap sama, Romantisme yang diciptakan tetap serasa Indah... Kebersamaan.

Mungkin itu juga yang menyebabkan salah satu Asma'ul Husna Allah swt, ada yang bermakna BERKUMPUL, membuat semakin yakin hati ini, kalau Ramadhan adalah masa dimana proses Metamorfosis kehidupan setiap manusia terjadi, proses Metamorfosis kehidupan anak2 kita yang berubah wajah dan bentuk fisiknya, saat Ramadhan, Proses perubahan watak dan Emosi kita, saat Ramadhan, dan Proses Kecintaan dan rasa sayang kita, saat Ramadhan...Proses kembali kepada JATI DIRI kita sendiri, yang sesuai dengan FITRAH Kemanusiaan itu sendiri, Persis bersamaan dengan datang nya Ramadhan.

Romantisme Ramadhan.. Semoga Ramadhan kali ini, membawa berkah tersendiri di dalam kehidupan kita masing-masing... dan Metamorfosis kehidupan kita berjalan, secara dinamis di dalam Ramadhan, untuk menjadi manusia yang Jauh lebih baik...amin.

Salam,
RM