Rabu, 28 Juni 2017

BERDISKUSI DENGAN ANAK2 KITA SAAT MEREKA REMAJA

Bismillahirrohman nirrohim,

Berkumpul sambil berdiskusi secara Santai dengan anak2 kita yang saat ini tumbuh menuju Dewasa, atau dengan anak2 kita yang sedang tumbuh menjadi Remaja merupakan hal yang menarik minat saya sebagai orang tua, apalagi waktu dan kesempatan yang ada sangat2 terbatas sekali (umumnya jika mereka sudah Kuliah atau berada di lokasi lain selama mereka Sekolah atau Kuliah).

Kadangkala Diskusi yang terlihat "memojokan" dan "cenderung terlihat menghakimi", apalagi jika Topik yang dibahas merupakan topik yang seakan mereka (anak2 kita) kuasi, misalnya Kasus Ahok yang secara intens diberitakan secara "Dramatis" dan cenderung melankolis jika dilihat dari sudut pandang "Media para Remaja dan anak2 kita" dengan Bumbu2 Romantisme Media yang sudah menjadi "mainstream" di Dunia Maya saat ini. Sementara kita sebagai orang tua cenderung lebih Pragmatis dan Lugas bahkan terkesan "Hitam / Putih" didalam memahami kasus ini. Bayangkan ... betapa Indahnya sebuah "Sharing session" seperti ini, sebuah "Penggalian Akar Pikirian" dari anak2 kita yang kita tidak pernah akan dapatkan jika kita tidak mencoba melakukan nya.

Secara Psikologi, ada hal Positif dari Keberadaan Diskusi semacam ini, yang sangat2 berguna khususnya bagi mereka minimal untuk bekal masa depan mereka, yaitu "Percaya Diri" mereka terhadap "pemikiran nya sendiri" sebuah "Latihan Mental" agar mereka "Berani" mengungkapkan Pemikiran mereka terhadap sesuatu, sehingga Dogma dan Komunikasi 1 arah dapat diminimalisir didalam kehidupan mereka.


SATU HAL YANG  PENTING - SALING MEMAHAMI.

Dalam sebuah keluarga, masalah yang sangat mendasar untuk "diselesaikan" saat ini adalah memiliki "Sudut pandang" Pemahaman terhadap sesuatu, kalaupun tidak terjadi "kesefahaman" maka hal yang harus dilakukan adalah "Saling Memahami" dan bisa menerima sudut pandang "orang lain" yang memang secara Fitrah adalah :  BERBEDA.

Alhamdulillah, Keluarga kami Menciptakan itu sejak Keluarga ini "dibentuk", memang sulit pada awalnya untuk menerima sebuah "Perbedaan", namun dengan beriring nya waktu semakin kuat sebuah Ikatan terjalin, manakala kita bisa menerima sebuah "Perbedaan" dalam sebuah Komunitas, yang pada akhirnya nanti : AKAN MENERIMA KALAU PERBEDAAN ITU INDAH.


EMOSI  YANG  TERSALURKAN.

Sebagai Orang Tua, kita harus memanfaatkan "Moment" Iedul Fitri saat berlibur dengan anak2 kita, untuk dijadikan "Kesempatan" membuat sebuah "Sharing Session terbuka" terhadap sebuah Case tertentu, agar mereka terbiasa menerima sebuah "Wadah" untuk menyalurkan Emosi dan "Curahan Hati yang terdalam" didalam kehidupan mereka, BAITI JANNATI (Rumahku adalah Syurga Kami..).

Dengan memiliki konsep dan Cara yang "sederhana" dan Murah meriah seperti ini, Insha Allah sebuah Komunitas terkecil dari sebuah Bangunan Besar Sosial kehidupan tercipta, KELUARGA.


DIPERLUKAN  KEBESARAN JIWA.

Dalam diskusi dan interaksi yang dibuat dalam lingkungan Keluarga, tak jarang memunculkan sebuah "Perasaan Tertekan" manakala Ide dan Konsep berfikir kita "berhadapan" dengan kenyataan Ekstrim yang "Sangat berbeda" dengan cara berfikir anak2 kita misalnya, sebagai Contoh, saat diperjalanan anak2 kita lebih senang mendengar musik, sementara kita sbg Orang Tua lebih menyukai Qiroat Al-Quran misalnya, disitu diperlukan KEBESARAN JIWA kita sebagai orang tua, untuk MENYESUAIKAN diri, namun tidak MENYERAHKAN SEPENUHNYA pada apa yang menjadi "Keinginan" mereka, namun juga harus diselingin dengan apa yang harusnya menjadi : PEGANGAN mereka dalam kehidupan kedepan.


MENDIDIK ANAK-ANAK  MENJADI  TANGGUNG JAWAB  KITA.

Adalah sebuah pemikiran yang sangat-sangat keliru, manakala kita sebagai orang tua jika berfikiran bahwa Dunia Sekolah, bahkan sampai dunia Universitas - pun, akan menjadi tempat atau wadah bagi mereka untuk berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang Kuat dimasa depan, walaupun Kampus itu adalah Kampus terbaik dimana mereka berada. Kita sebagai Orang tua nya adalah PENDIDIK utama buat mereka, Kita adalah Raw Model bagi mereka, Kita adalah Copy Paste bagi kehidupan mereka kedepan. Oleh karena nya jangan pernah berhenti Belajar, Jangan Pernag berhenti Membaca, semua Hal yang menurut kita penting untuk diketahui, Jangan pernah Takut untuk Menulis walau sejelek apapun tulisan kita, karena apa yang kita tulis akan berumur Ratusan tahun sampai nanti....

Kita berada di Zaman, dimana semua Informasi tersaji dengan mudah dan murah, semua Hal Negatif terbuka di depan Jendela mata mereka... lakukan semua Hal Positif demi mereka, walau mereka tentang dengan alasan Lebay dan segala macam nya, karena itu memang Perintah NYA..!!! 

Sebab, dari situlah kita bisa BERBUAT.

Selamat berlibur anak2 ku....
jangan lupa..!!!!  Terus BELAJAR, walau LIBURAN sekalipun ..!!


Salam,
RM




Minggu, 25 Juni 2017

TAKALA PERUT MENJADI BEBAN.

Bismillahirrohman nirrohim,

Astaghfirullah... kejadian ini jadi terus berulang selama ini, dan Rutin sekali terjadi, dimana saat Syawal tiba (setelah Ramadhan berakhir), kebiasaan lama umumnya terulang kembali... SUBUH DI MASJID JADI SEPI KEMBALI.


TESTING  PADA  PERUT.

Semalam saya mencoba mengosongkan perut ini, walaupun pada kenyataan nya laper juga sih, tapi karena Seharian Hari Raya, Lontong plus opor ayam sudah 2 porsi (pagi mau Ied + makan siang), saya kok berfikir kalau ini sudah sangan OVER sekali rasanya Asupan makan hari ini (dibanding saat Puasa Ramadhan sebulan lalu), dan benar saja... Akhirnya saya mendapatkan Kesimpulan pada Testing kemarin, khususnya pada diri saya pribadi... Bahwa PERUT terkadang menjadi BEBAN.


SIAPA YANG RINDU SUASANA  SUBUH SAAT RAMADHAN ...??

Pertanyaan ini ditujukan pada orang2 yang rindu akan Romantisme subuh Ramadhan, dengan Suasana Sahur nya, suasana Subuh Jamaah nya dan Romantisme lain disaat Subuh. Ternyata Niat saja tidak cukup untuk menemukan Romantisme ini kembali terjadi, diperlukan "Perjalanan" layaknya "Perjalanan Puasa" Ramadhan, untuk menjaga ISI PERUT cukup saja, dan TIDAK BERLEBIHAN.

Saya jadi teringat saat 26 tahun lalu mengikuti Pendidikan Latsarmil (Latihan Dasar Kemiliteran) di KODAM Jaya, selama beberapa bulan, dimana saat itu begitu "Keras nya" Disiplin Hidp dijalankan, termasuk Pola Makan dan Pola Istirahat yang sangat2 terbatas dan Keras ditegakkan (Bangun tidur subuh2 dibangunkan oleh Teriakan & bunyi Sirene Perang), dan makan pagi-siang dan malam di Barak tentara dengan Berbaris layaknya "Tahanan Perang", dan menu nya : Sayur Bayam & Tempe Goreng saja.  Dengan Pola makan yg "sederhana dan Secukupnya" kami harus menjalankan aktifitas Fisik yang Luar biasa "Keras" dari pagi sampai Sore hari, sampai2 kita merasakan sebuah "Perubahan Pola Hidup" yang Luar biasa KUAT nya.... Badan serasa "Seringan saat anak-anak dahulu".

Kegiatan beberapa minggu di Rindam Jaya mengahajarkan kehidupan Fisik secara Ideal buat saya, dimana Input (makan) dengan Output (Fisik), dirasakan "Seimbang", sehingga secara Fisik, Luar Biasa Sehat sekali. Demikian juga "Kehidupan Ramadhan" buat saya secara pribadi. Sebuah "Tempaan Luar Biasa Dahsyat" tidak saja secara Fisik, namun juga secara Mental dan Spiritual.


KESIMPULAN.

Untuk kita2 yang berusia diatas 40 th... saya pikir, SEHAT adalah Harta karun termahal yang harus dijaga, dan  Menjaga Isi Perut kita adalah salah satu cara untuk mengatasi Pola Hidup yang SEHAT, maka nya Nabi menganjurkan Puasa 6 hari lagi dibulan syawal.... minimal menjaga Ritme Ramadhan tetap terjaga, dan terus terjaga.... 

Bro... Opor ama Rendang nya masih banyak Nih...!!!!
"Oh Iya... itulah kenapa kita harus Adjust... minimal untuk menjaga Inflasi harga ngga pada naik, untuk Tahun Depan ....!!

Selamat menikmati Opor, Rendang, Ketupat... tapi Ingat...!!!
Jaga dan makanlah secukupnya saja.

Salam.



Jumat, 23 Juni 2017

APA HASIL RAMADHAN-MU NAK....???

Bismillahirrohman nirrohim,

Saya ingin menulis ini buat anak2 ku .... sebagai Ayah, saya wajib mengingatkan mereka, walau kadang "Reminder" ini hanya tinggal Reminder saja, ibarat Jam Beker Kehidupan, dia berbunyi namun belum Bermakna. Tak apalah... AlQuran juga bilang kalau Proses "Pencarian" jati diri manusia ada tahap-tahap nya, buat anak-anak tentu beda dengan untuk anak Remaja, demikian juga seterusnya menjadi Dewasa, dan akan beda sekali manakala sudah mendekati pada usia mendekati MATI.


CERITA  TENTANG  HARAPAN.

Ramadhan kali ini buat saya secara pribadi sangat2 terkesan, karena "Target" saya untuk bisa memahami Alqur'an minimal membaca dan mengerti isi Al-Quran secara menyeluruh, Alhamdulillah bisa terlaksana tahun ini, sebuah cita-cita lama yang baru terwujud di Ramadhan 1438 kali ini. Mungkin ada "oleh-oleh" yang bisa saya berikan disini manakala saya mencoba melakukan nya dengan Penuh Semangat dalam membaca dan memahami arti Al Quran secara menyeluruh ini.


RAMADHAN - PERJALANAN  MENUJU  HARAPAN  BARU.

Ramadhan buat saya selalu menjadi sebuah periode Kickoff sekaligus untuk melakukan Outlook untuk 11 bulan kedepan, artinya dari Ramadhan-lah saya belajar untuk selalu meng-update Hardware sekaligus software diri saya sebagai manusia untuk meningkat dan berubah menjadi lebih baik setelah Ramadhan, begitu seterusnya, artinya... sudah berpuluh puluh tahun Ramadhan selalu menemani kehidupan kita, seandainya kita tidak menggunakan Ramadhan untuk sebuah Proses Review-sekaligus Forecast untuk 11 bulan kedepan, maka sangat disayangkan sekali... ia akan menjadi Ramadhan yang tak Berbekas.


MODIFIKASI  PERSPEKTIF, DALAM TIME  FRAME  11 BULAN KEDEPAN.

Untuk beberapa Ramadhan-Ramadhan lalu, saya sering mengupas dan menelaah nya dari Time Frame kehidupan Dunia saja, maklum...mungkin karena itu memang Taqdir nya, namun untuk Ramadhan kali ini, saya harus mengucapkan Takbir, Tahmid, sekaligus Tasbih untuk sebuah Cita-cita baru, minimal untuk 11 bulan kedepan...Sehingga Perspektif nya harus di Modifikasi dengan Time Frame 11 bulan kedepan. Apa itu ..??  Perspektif bahwa Hidup yg kita jalani saat ini, harus AKHIRAT  Tujuan nya.


DIBUTUHKAN  ALQUR'AN SEBAGAI  GOOGLE MAPS.

Setelah membaca dan memahami isi kandungan Al-Quran, ternyata memang Dunia itu ibarat "Permainan yg melelahkan" dan "Sangat-sangat singkat sekali Waktu yg diberikan" oleh Allah swt kepada kita semua. Mari kita coba lihat Usia kita..??? 40-50 tahun serasa seperti kemarin sore...Cepat sekali..!! sementara dengan perjalanan yang sangat-pendek ini, kok bisa kita Santai dan Tidak pernah Memikirkan Tujuan Abadi sesungguhnya dari HIDUP ini, benar sih... kita sudah berbuat semampu yang bisa kita lakukan...misalnya dengan menghabiskan waktu kita di kantor misalnya, toh itu juga sebuah Ibadah (Akhirat Tujuan nya). Bukan begitu maksud saya.

Justru karena "Waktu" yang kita miliki sangat2 terbatas itulah maka saya sering bilang kita perlu Maps (PETA), agar sampai ditempatnya dengan TEPAT & sesuai Schedule dan sesuai dengan TUJUAN yang diharapkan.  Ibarat Perjalanan "Pulang Kampung" untuk pertama kalinya ke JAWA misalnya, sementara kita cuma punya WAKTU 3 hari Libur (Shedule Pulang-Pergi dan mengunjungi Saudara-saudara di Kampung halaman misalnya). Kita butuh : Kendaraan - Ongkos  dan Jalur Mudik yang akan kita lalui Plus PETA (Google Maps).


ONGKOS  PERJALANAN  (MODAL) NYA ADALAH  :  WAKTU & ENERGY.

Kalau anda punya Waktu & Energy yang relatif cukup untuk sebuah "Perjalanan", maka anda bisa Bebas menentukan kapan dan dengan apa anda akan melakukan "Perjalanan" tersebut.  Artinya  Waktu & Energy adalah 2 hal Penting yang perlu dipersiapkan dalam semua Hal jika kita ingin "menikmati" setiap perjalanan dengan Aman dan Selamat. 

Demikian juga Perjalanan menuju Alam Akhir (Akhirat), anda tidak mungkin bisa menemukan Passion untuk menuju Alam Akhir tersebut, jika anda tidak "punya cadangan Energy" yang cukup dengan Dukungan Waktu yang dibutuhkan (terus terang saja, banyak diantara kita yang belum siap jika dipanggil Tuhan padahal tanda-tanda kalu kita masuk dalam antrian "Panggilan Tuhan" tiu sudah diberitahu dalam bentuk  "Rambut" nya yang sudah pada beruban, seperti saya kan...???).


TUJUAN  PERJALANAN NYA  ADALAH  KEMATIAN.

Bro... kalau anda dikasih Nafas lebih dari 40 th seperti saya, trus Tujuan Perjalanan Hidup nya masih di  UJUNG DUNIA  saja, menurut saya sih anda salah jalan bro....!!! (Provokator.com), mungkin ini salah satu Pencarian saya yang harus saya "Share" dari oleh-oleh Ramadhan kali ini.

Kematian yang saya maksud diatas juga bukan Mati Konyol dalam kamus Bonex misalnya, namun mengutip Surat Al-Qadr - Kematian dalam arti kata :  KEMATIAN SEMPURNA (NAFS AL-MUTHMAINAH), sebuah Cita Cita dan Harapan ideal semua Insan yang hidup di Dunia. Saya hanya mau bilang Anda menempuh Perjalanan menuju KEMATIAN atau anda tidak merencanakan nya, Toh sama-sama MATI juga khan...?? kalau Ujungnya sama, kenapa Ngga kita design saja sekalian.... (itu yang saya dapat dari Al-Quran dengan kata "jalan yg mendaki lagi sulit").


APA TARGET  KITA  DALAM  PERJALANAN  INI..??

Mungkin belum kapasitas saya untuk menjelaskan tentang Dapat apa kita dalam Perjalanan ini (dalam waktu yang singkat / Hidup Di Dunia), menuju Perjalanan Akhir di Ujung kematian, tapi saya hanya ingin mengutip Hadist, yg menerangkan bahwa Deposito yang bisa cair digunakan saat sampai pada Ujung Kematian cuma 3 :

1. Anak yg Sholeh (yg mendoakan) -> maka nya saya sering Nulis, biar Anak2 saya ingat..!!!

2. Harta yang terus mengalir untuk kebaikan -> maka nya kita harus punya Asset -> biar punya Kekuatan untuk "membentuk" aliran sungai Amal Jariah, spt Sekolah, masjid, atau Yayasan misalnya.

3. Ilmu yg bermanfaat yg bisa diamalkan orang -> Sehingga Orang2 tsb menjadi Orang yg Taqwa.
Oleh karens itu, jadilah seperti seorang "GURU" yang memberi Cahaya dalam kegelapan, bagi Alam Semesta.


Jadi.... mari kita ACTION, 11 bulan kedepan.... dengan TUJUAN, TARGET, DAN MODAL yang sudah kita miliki saat ini. 

Salam,

Sang Fakir
Di Ujung akhir Ramadhan 1438 H






Selasa, 20 Juni 2017

MENJADI HAMBA ALLAH ADALAH PILIHAN HIDUP TERINDAH.

Bismillahirrohman nirrohim,

Ini sepenggal cerita buat anak2 ku yg sebentar lagi Wisuda & memulai Hidup mandiri.
Perjalanan Ayahmu ini ibarat "perjalanan Setapak" dalam proses mendaki Gunung, sehingga kalau bisa kalian nanti tidak harus membabat ranting seperti apa yang Ayahmu jalankan sebelumnya. Syukur2 kalian hanya tinggal melanjutkan saja, bila perlu terus mendaki melebihi Ketinggian yang Ayahmu bisa capai, "Jalan Setapak" yang Ayahmu buat, kamu tinggal ikuti, Sampai titik dimana Ayahmu sampai, disitu kamu bisa mendaki untuk melanjutkan ke "Ketinggian selanjutnya".

Dunia ini Sementara dan Sangat Rapuh.
Jika kalian ingin mengusasi Dunia dan isinya...itu jalan yang melelahkan Sayang, Terlihat memang "Indah dan Menarik Hati mu" Intinya, kamu harus melampau Dunia dan isinya, harus melewati itu..Itu yang namanya "Pendakian".


1.  KESADARAN  YANG  TERKALAHKAN.

Proses menikmati kebersamaan dengan kalian sewaktu kalian masih Balita dan anak-anak, sampai kalian menuju Remaja, adalah MOMENT TERINDAH yang kami dapatkan, masa2 Indah kami merasa menjadi Orang Tua. Jujur harus diakui Harga untuk Kebersamaan bersama kalian terkadang terlalu Mahal untuk dibayar hanya sepekan sekali ditambah dengan Berlibur bersama di akhir Tahun, itu memang harga yang harus kami terima, Idealnya setiap saat seharusnya bisa kami lakukan Moment tersebut.

Gejolak & Pemberontakan akan "Waktu yang terbatas" ini, bagaikan sebuah Bom Waktu yg tinggal menunggu Ledakan nya saja.


2.   SAMPAI  PADA SUATU TITIK.

Saat Ibunda Sakit, saya tidak bisa menemani sesuai Waktu yang kami miliki, Waktu kami sudah "tergadaikan" oleh transaksi jual beli Halal yang sudah "terpatri" kuat mengakar dibawah alam bawah sadar ini, kalau kita "sibuk" sebagai "Pekerja" sehingga tidak bisa menggunakan Waktu seenak udel kita sendiri.. "emang ente yang Punya Perusahaan apa...???"


3.  BERHENTI  MENJUAL  WAKTU  KITA  DENGAN  "GAJI"

Keputusan meninggalkan "Confort Zone" setelah berkarier selama hampir 26 tahun, dan berpindah pindah kerja dihampir Perusahaan2 terbaik sekelas Astra Group, Indomobil Group & Trakindo Utama Group, tidaklah mudah pada awalnya. Perjuangan internal untuk memberikan keyakinan kepada Pasangan Hidup, anak-anak bahkan Orang Tua juga tidak semudah yang kita bayangkan, apalagi Orang tua kita bukan Pengusaha,  Orang tua kita terdidik dengan Pola Pikir sebagai Pekerja, yang waktu nya memang "tergadai" dengan "Gaji" yang kita terima.

Setiap Cita-Cita membutuhkan "Perjuangan" & "Pengorbanan"  pikirku singkat.


4.  KEYAKINAN  AKAN  SEBUAH  PILIHAN  HIDUP.

"Kalau anda berhenti kerja, dan pindah kuadran ingin menjadi Pengusaha dan total menggeluti usaha anda sendiri , maka resiko terburuk yang anda akan terima cuma 1 :  BANGKRUT...!!, tapi itu jauh lebih ringan daripada  Dipenjara atau Mati, itu pikirku simple...!!"

"Pah, nanti saja kalau aku sudah selesai Kuliah Papah Mulai Usaha nya, !!" pinta anakku yg Sulung.

"Keburu Tua Papahmu Nak, menunggu waktu itu.... lagian ini kan cuma masalah Kapan Mulai nya saja kok... lagian ini kan niat baik, ngapain harus ditunda..!!" Perdebatan panjang yang tak berkesudahan pada awalnya.

Modal Usaha ternyata bukan Uang, ini yang terjadi pada Papahmu Nak... dengan Bermodalkan Dana Pensiun yang kami miliki, saya mulai menjalankan semua Usaha dan Trading dengan konsep berfikir dan Management yang pernah saya jalani hampir 26 tahun menjadi "Profesional" yang ternyata Ngga Profesional kalau pakai uang nya sendiri..hahahaha..., dan semua LUDES  hampir dalam 1 tahun, tak tersisa...!!!


5.  DIPERSIMPANGAN  JALAN.

"Anda perlu "Persimpangan Jalan" untuk sekedar "Rest" dan "Merenung" apakah terus menuju "Terminal selanjutnya" dalam perjalanan atau "Kembali" ke Rumah nyaman anda, saat Modal anda Habis, walaupun anda belum Bangkrut  (Definisi Bangkrut adalah jika Liability kita sudah melebihi Equity yang kita miliki, dan saya memiliki baromoter BANGKRUT untuk menilai perjalanan Cita-cita itu berhasil atau Gagal), di persimpangan ini, saya belon Bangkrut, tapi Modal nya Habis..!!).

Semua cara dilakukan (Restrukturisasi Hutang, Jual beberapa Asset yg ngga produktif, sampai Cutting Cost dilakukan), sampai nangis semua dah...!!!, eh iya... Nambah Liability dengan Istilah Soft loan juga dilakukan...hehehehe  (Pinjem ama Saudara = soft loan).

Di Titik inilah Kesadaran saya mulai Tumbuh, diperlukan Engine dan Enery Baru untuk perjalanan selanjutnya, agar tidak Kehabisan bensin lagi, agar tidak "mogok" lagi... agar Tujuan bisa tercapai dengan sesuai Mimpi dan Tujuan yang hendak dicapai.


6.  MENJADI  ABDI  (HAMBA)  ALLAH SWT.

Malam itu di Lantai 2 - RS Puri Indah Jakarta Barat, saya terdampar dengan "Kepicikan pola Pikirku" tentang kehidupan. "Tuhan .. Engkau sudah berikan 40 tahun lebih Kehidupan yang Sempurna kepadaku, di tempat ini Engkau Sadarkan betapa tak bersyukurnya HambaMU ini, hanya karena kami  melihat "ketidak berdayaan" setetes masalah Financial ini, kami lupa akan Anugrah Luar Biasa yang Engkau berikan, seperti SEHAT WAL AFIAT yang Engkau berikan misalnya... Ratusan Orang di Rumah Sakit ini terdampar tak berdaya, dengan Segunung Kekuatan Financial yang mereka miliki... ada 2 pihan yang sama-sama tak Enak, namun saya bersyukur mendapatkan pilihan terbaik dibanding mereka...!!

Ada yang salah dalam men-set UP program Hidup Hamba selama ini berarti.


AL - QURAN  ADALAH  GOOGLE  MAPS  NYA.

Anda perlu Google maps jika anda tersesat dijalan bro... demikian juga dalam kehidupan ini, Di Pasar, saya diperkenalkan oleh Seorang mantan Supir, yang menjelaskan ttg 3 ayat dalam AlQuran yang bisa merubah (Me reset Ulang Software) "Paradigma kehidupan kita tentang Rizky, Tugas, dan Hasil, yang Ujung Akhirnya adalah :  MENJADI HAMBA,  HAMBA  ALLAH.

Jujur harus saya akui, selama Hidup saya selama ini saya memang sadar bahwa saya adalah mahluk, tapi Positioning kita belum menjadi HAMBA. Kalaupun ada, kita baru pada Tahap menjadi HAMBA UANG, HAMBA Perusahaan, atau bahkan HAMBA NAFSU dan AMBISI saja, bukan HAMBA ALLAH.

Fakta sejarah mencatat kalau Sahabat-Sahabat Nabi itu semuanya Konglomerat pada Jaman nya (Seperti Ustman bin Affan misalnya, Atau sekelas Abdurrahman bin Auf contohnya), semua mereka adalah HAMBA2 ALLAH terbaik di jaman nya, lalu pertanyaan nya kenapa ngga kita Copy Paste saja sih Ilmu mereka, pikirku sederhana.


KEMUDAHAN  HIDUP  DALAM SURAT  AL-LAIL  (MEMBERI / GIVING)

Dari Surat Al-Lail (Malam), ternyata ada kunci dari segala semua "Permasalahan Hidup" yang kita hadapi sepanjang masa, baik itu Remaja, Dewasa, Anak-anak maupun para Konglomerat sekelas atas sekalipun, apa itu , ternyata 1 kata yaitu : KENYATAAN HIDUP. dan Solusi atas masalah itu juga cuma 1 kata, yaitu :  KEMUDAHAN HIDUP.

Kemudahan Hidup ibarat memili Cek Kosong yang bebas kita isi nilai dan tanggal pencairan nya dalam kamus Ekonomi. Proses dan pelaksanaan selanjutnya akan mudah dilakukan jika "Kemudahan Hidup" itu sudah kita miliki. Surat Al - Lail menjelaskan dengan tegas, untuk mendapatkan Kemudahan Hidup, cuma 2 cara nya :  MEMBERI &  BERTAQWA.

Saya sering bilang kepada seluruh rekan-rekan bisnis saya, anda tahu kenapa Pemilik Aplikasi Whatsup semakin mudah mendapatkan dana Milyaran Dollar dari Investor, sementara saat WA dibeli (US$ 19 Milyar, beberapa th lalu, sampai hari ini Cashflow nya masih = 0), lalu apa yang dia dapat dari Pembelian sebesar itu (Hampir Rp. 200 Trilyun), ternyata cuma 1 Kata :  MEMBERI.

BRO... kalau Orang yang anda bilang Kafir saja, berani mengamalkan Ilmu AlQuran, dengan nilai Ratusan Trilyun Dollar, sementara anda masih PELIT untuk memberi.... pantes anda masih SULIT HIDUP nya... (Lawan kata Kemudahan Hidup adalah KESULITAN HIDUP).

Alhamdulillah selama 1 tahun terakhir ini, Puluhan Investor secara "TRUST" menyerahkan Asset nya  untuk diserahkan kepada saya, cuma karena 1 hal :  SAYA INGIN  MEMBERI kepada Mereka. dan itu Jauh lebih dari Cukup untuk Equity saya (Equity pihak lain yang bisa transaksikan menjadi  Equity bersama), sama seperti cara kerja  UBER dan AMAZON.COM bekerja, tanpa Inventory, tapi Jualan nya Luar Biasa.... (pola Partnership).

Oh Iya... sebenernya ada BONUS luar biasa kalau kita mau menjadi HAMBA ALLAH yang benar dan sesuai dengan SOP Sang Pencipta, yaitu KEHIDUPAN INDAH setelah Mati nanti, jadi Kemudahan Hidup itu, sebenernya cuma DP aja... ngga sampai 1 % bro.... sisanya yg 99% nanti, di Claim saat kita terkubur nanti.


Salam  Malam Lailatul Qadr'
Sang Fakir.

RM
Ramadhan 1438 H