Kamis, 03 Maret 2011

Mencintai Kematian

Bismillahirrohmaanirrohim,

Judul diatas, terkesan menakutkan bagi semua orang..namun bagi saya ini sebuah tantangan...untuk mewujudkan sebuah "pencarian jati diri" khususnya untuk saya secara pribadi.
Saat ini, banyak buku yg membahas ttg kematian, dari sudut pandang sebuah kepastian yg memang harus kita terima, maka Kematian adalah teman dekat, sedekat urat leher kita sendiri.
Menjadi sebuah perdebatan manakala kita belum siap menerima kenyataan bahwa kematian harus menjemput kita sesegera mungkin.

Pertanyaan nya, Apakah kita tahu kapan teman dekat kita akan datang menemui kita...?? Itulah Rahasia yang sampai saat ini dipegang Dia, sang Maha Penguasa Alam semesta. Kematian ibarat sebuah proses perpindahan alam...
Sebuah pintu, dari sebuah perjalanan pindah ke "ruang lain" itulah kenapa, setiap malam..kita diminta untuk berharap agar kematian kita, adalah proses rutin yg di syukuri.."Dengan Asma Mu, saya Hidup dan Mati" dan proses itu harus di syukuri... Manakala dipagi hari..
Kita diberi Anugrah untuk kembali hidup, untuk sementara.

Dimana letak cinta pada kematian diperlukan?..manakala kita terkadang lupa, bahwa detik demi detik yg kita lalui, sebenarnya adalah proses kematian kita semakin dekat...kita benci ataupun kita cintai, dia tetap semakin mendekat...
Pilihan hanya 2, membenci atau mencintai.

Saya memilih mencintai, agar dia bersedia menyambutnya dengan tangan terbuka..dan kita menanti nya dengan Bahagia...
Bukankah Sang pemegang kunci Ilmu (Ali RA) sering berkata...orang yg paling pandai, adalah orang yg selalu ingat akan mati...Oh, alangkah merugi nya kita semua, manakala nanti di suatu masa, kita mengatakan "alangkah baik nya kita, seandainya kita hanya sebagai tanah kering yg tak berguna..."
Semoga, dengan mencintai kematian, kehidupan kita akan penuh dengan makna2 yang lebih mendalam, agar hidup jauh lebih berkah...amiiiin.

Salam, RM

Tidak ada komentar: