Sabtu, 12 Maret 2011

Buah Pendidikan Pesantren

Bismillahirrohmannirrohim,

"Apa yang menjadi kelebihan dalam pendidikan pesantren?" Sebuah pertanyaan teman, yang memang hanya bisa dijawab oleh output nya saat para pendidik tersebut bisa mengimplementasikannya dalam realitas kehidupan mereka sendiri nanti pada saat nya.
Anakku pun sempat complain dg ketat dan terlalu banyaknya materi hafalan yg harus dia lakukan dalam dunia pesantren. Sebuah ujian pendirian yang harus terus di jawab oleh saya sebagai orang tua nya.
"Ibarat sebuah pisau, dunia pesantren ibarat media asahan, yang dpt mengasah pisau itu agar terus tajam, shg suatu saat akan digunakan dapat optimal dan maksimal" itu penjelasan singkatku.

"Pah, kemarin aku dg beberapa teman, mengamalkan puasa sunah senin-kamis!" Cerita sayyid saat kami berbincang saat silaturrahmi, sebuah point yg menarik bagi saya untuk mendalami nya, pikirku. "Ustadz kamu menyuruh melakukan puasa itu ..? Tanyaku mencoba menginvestigasinya.
"Ngga pah, kami hanya mencoba melakukan saja, krn beberapa teman juga tidak melakukan nya, ngga ada kewajiban kok!!" Jawab nya dengan santai.

Mencoba merajut apa yg saya implementasikan dg kehidupan, Perihatin adalah kata kunci yang terlalu sederhana untuk diajarkan di tatanan teori, namun sangat sulit untuk diimplementasikan dan di amalkan dalam tatanan praktek. Setelah membaca buku Myline sbg otot dari otak kita, maka tersadarkan diri saya, bahwa buah pendidikan pesantern telah terlihat dengan jelas, walau masih dalam bentuk putik dan benang sari nya saja.

Alhamdulillah hanya itu yg bisa kami panjatkan, karena memang pada kenyataan nya, kami sebagai orang tua hanya bisa memilihkan sebuah media pembelajaran untuk anak2 kami sebagai amanahMU...adapun implementasi dan proses pengamalan dari apa yg kamu dapatkan dalam media tersebut, hanya kamu dan Tuhan yg tahu.
Ternyata benar, bahwa Pada asalnya, pendidikan Pesantren memang ditujukan hanya untuk kalangan2 tertentu yg sadar dan faham, akan pentingnya sebuah media pembelajaran, khususnya dimasa masa emas periode waktu kehidupan nya, yg penuh dg dinamika dan perkembangan fisik,emosi dan aqal mereka, dimasa remaja. Insya Allah waktu itu bisa menjadi momen yg tak akan mudah untuk dilupakan oleh mereka.
"Cucu nya Pak Sukamdani juga sekolah disini loh pah...!! Ibarat statement penutup bagi sebuah pertanyaan yg sulit untuk dijawab, layaknya sulit nya menjadi seseorang yang bisa menjadi contoh dan tauladan bagi kehidupan kita, dan bermanfaat untuk orang banyak. Sukamdani Sahid G.S menurut saya sudah layak menjadi itu, minimal dengan mewakafkan asset di Gunung Bunder ini, untuk kepentingan ummat yg lebih luas. Walaupun saat ini hanya bisa dinikmati oleh sedikit saja manusia.

Bersykur kamu anakku...kamu telah terpilih diantara banyak anak2 remaja lainnya, yg tak sempat hadir...menikmati media pembelajaran dan pendidikan, yang menurut papah, yg terbaik saat ini.

Salam, RM

Tidak ada komentar: