Kamis, 03 Juni 2010

Kenikmatan yang melalaikan & Kesedihan yang menyadarkan

Bismillahirrohman nirrohim,

Dalam perjalan kehidupan yang sangat pendek ini, terkadang kita menemukan misteri pasangan kejadian yang sering tak sadar kita hadapi, yaitu "Kenikmatan yang melalaikan" dan "Kesedihan yang menyadarkan".
Apakah ini sebuah kondisi umum (common condition) atau semua terkadang tergantung kita2 dalam menyikapinya.

Sering kita, manakala menemukan sebuah kesenangan dalam hidup, effek yang ditimbulkan adalah sifat lalai / terlena dalam menghadapi nya..entah itu kesenangan thdp harta,anak2 maupun kenikmatan2 lainnya. Sebuah fatamorgana kehidupan yang memang terjadi dan tercipta secara sendiri nya.
Namun manakala kita menghadapi sebuah kesedihan, banyak hikmah dan irama kehidupan yg terdengar begitu syahdu...

Atau, itu semua sebenarnya adalah response kita saja yang belum terbiasa menerima Nikmat dari sebuah kesenangan,karena sebuah rensponse bersifat habit, manakala itu sudah menjadi rutinitas kehidupan. Nabi Sulaiman RA dengan seluruh kenikmatan dan Anugrah yang diterima Nya tidak membuat dirinya terlalaikan, bahkan terus merasa bersyukur.
Sementara banyak komunitas kita yang bersikap salah thdp kesedihan yang menimpa nya, dengan demikian pada akhirnya memang semua kembali kepada kita semua untuk membuka mata,telinga dan hati kita untuk bisa merasakan dan meresponse dengan benar, seluruh makna kehidupan yang kita terima ini semua.


Pada inti nya, kehidupan ini itu sendiri adalah "sebuah sandiwara" yang lakon / judul nya selalu berubah-ubah sesuai kehendak Sang Sutradara Kehidupan. Ada kehidupan sesungguhnya, yg "Rasa Nikmat nya tidak pernah dirasakan di dunia yg fana ini". Sebuah Rasa yang dinantikan oleh seluruh ummat muslim...yg meyakini...adanya sebuah masa..dimana sandiwara ini harus selesai..dan seluruh aktor, menerima hasil jerih payah "akting" selama bersandiwara.

Salam, RM

Tidak ada komentar: