Rabu, 16 Juni 2010

Filosofi permainan Sepak Bola

Bismillah hirrohman nirrohim,

Saat ini seluruh mata tertuju ke Afsel, untuk menyaksikan laga 4 tahunan pencinta sepak bola, World Cup.
Magnitude nya sangat terasa, manakala kita menyaksikan sebuah trend dimana seluruh rakyat dipaksa menyaksikan pertandingan demi pertandingan, yang pada inti nya. Permainan Sepak Bola.
Olah raga ini banyak dicintai oleh masyarakat dunia karena beberapa hal :

1. Mudah dimainkan, bahkan sejak dari kecil kita secara naluri diajarkan me nendang sesuatu.
2. Alat nya Bola yang bundar. Dinamis, lentur dan bergerak ringan mengikuti arah kemana kita menendang nya.
3. Sasaran nya Jelas ,Goals
4. Ada lawan yang di hadapi.
5. Time Frame dan Batas nya tergambar jelas.
6. Kerjasama (Team Work) sangat diperlukan, dg strategy yg sesuai dg lawan yg dihadapi.
7. Ada coach (pelatih yg mengarahkan)
8. Ada wasit yg mengawasi
9. Dibutuhkan kekuatan fisik, kecepatan, & keindahan gerak
10.Ada keeper yang menjaga sasaran tembak (Goal Setting) nya.
11.Pertandingan nya berjenjang (setengan kompetisi, full kompetisi, maupun system gugur
12.Hanya tangan yg tidak diperkenankan digunakan, agar "dibatasi" cara bermain nya.
13.Penonton nya terbanyak (enak untuk dinikmati), dan menghibur
14.Fairplay ,jika ada yg jatuh misalnya maka permainan dihentikan.
15.Ada hukuman (kartu merah)& keluar dr arena bila melanggar.

Mana ada sebuah permainan atau olah raga yang menyamai filosofi pertandingan sepak bola di dunia saat ini??? Sehingga layaklah jika pada akahirnya, karena filosofi dasarnya adalah baik dan Indah, maka bisa dijadikan ajang bisnis yang Ideal.
Sehingga wajar bila pada akhirnya ini menjadi Bisnis termahal dalam skala dan leverage nya bagi kegiatan ekonomi lain nya.

Dan Piala Dunia 4 tahun sekali, ibarat even promosi bagi para pemain global untuk menunjukan berapa nilai nya dari sisi financial untuk bisa dihargai selama 4 tahun ke depan.

Sebuah even yang luar biasa untuk bisa di ikuti...oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Dan kita sebagai Bangsa Besar (indonesia) malu jika terus2 an menjadi penonton....

Salam, RM

Tidak ada komentar: