Sabtu, 24 September 2011

Pelajaran Hidup seorang Jero Wacik




Bismillahirrohman nirrohim,

Hari ini saya mendengarkan "Kuliah Umum" di acara Alumni UT (Astra) di Cakung, yang diberikan oleh Alumni Mr. Jero Wacik. dan bersyukur saya diberi buku (menurut saya buku Biografi dia) dalam perjalanan hidupnya.

Banyak hal yang dia utarakan, yang pada inti nya mengajarkan kepada saya tentang betapa pentingnya sebuah kata "Respect" dan menghargai perjalanan hidup kita, ibarat sebuah Anugrah Kehidupan.

"Didalam kesulitan Hidup yang beliau alami, terdapat sebuah Anugrah kemudahan dalam menghasilkan sesuatu pada akhirnya" dan itu sesuai dengan Ayat MU. Inna maal Usri Yusro.. Sesungguhnya didalam kesulitan, terdapat sebuah kemudahan.

Seorang anak kecil yang hidup dari desa terpencil yang miskin, dan berjuang dengan penuh pengorbanan dan penderitaan, harus terus di jadikan sebagai sebuah pelajaran, bahwa seorang yang berhasil, harus berani membayar harga nya. Perjuangan menggapai keberhasilan, harus dibayar dengan Semangat kerja Keras dan Ikhlas, dengan penuh cinta.

Kepedihan dan rasa sakit harus di transformasikan kedalam sebuah Mind set yang konstruktif dalam mengharapkan output yang lebih memberi nilai tambah. "Kita harus menjadi sesuatu" agar hidup kita berguna untuk orang lain. Kebetulan Pak Jero Wacik adalah "Kakak Kelas" saya di almamater saya di UT.

Bang Wacik, kebetulan generasi penerus kita sama, 2 putra dan 2 putri, dan mereka semua perlu membangun character diri mereka sebelum mereka membangun apapun yang ada diluar mereka. Dan hari ini saya mendapatkan inspirasi itu dari anda Bang Wacik.

Salam, Rois M

Jumat, 23 September 2011

Krisis Financial ibarat Banjir

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Saat ini kita semua mengamati terjadinya krisis Financial Global yang sedang mengarah ke benua Eropa, dengan volume kerusakan yang diperkirakan sebesar Euro 300 Milyar.

Saya ingat betul 13 tahun lalu, saat krisis Financial Global menghancurkan Asia dengan Volume kerusakan ratusan Milyar US Dollar, yang korban nya tentu nya Rezim2 ekonomi yang "tertutup" dari Gelombang Ekonomi Global (termasuk Indonesia), sehingga era tersebut pada akhirnya mengharuskan Indonesia akhirnya masuk ke pusaran Global perputaran uang / ekonomi Dunia. Sisi positif nya Index kita bisa mengungguli Singapore ( 3800 ) diatas diatas Strait times yang 3600. Baru kali ini sejak Indonesia merdeka, kita bisa Unggul dalam skala Pasar Modal diatas Singapore.

10 tahun kemudian Badai tersebut menghancurkan Amerika, dengan Dasar nya yang paling rapuh, kredit kepemilikan rumah yang menghancurkan perbankan di Negara Paman Sam ini. Tidak lama setelah itu Badai tersebut menyapu Yunani dan Portugal dan Eropa pada keseluruhan nya, yang pada akhirnya Pemimpin Prancis "meminta bantuan China" untuk bisa membeli surat Hutang Eropa, yang sepertinya akan disetujui China, dengan satu syarat, memasukan Yuan kedalam keranjang Uang Dunia yg saat ini dikuasai 3 mata uang, Yen - US Dollar dan Euro.

Usul ini sedang dikaji mengingat Yuan kata nya masih tertutup.

Pondasi Keuangan Dunia sedang di uji kekuatan nya dengan Banjir (aliran keuangan yg relatif cepat) Financial yang datang melebihi kapasitas dan kemampuan irigasi (baca pondasi) serta daya serap (digunakan secara nyata & membumi ke bawah) nya.

Saya ingat betul saat Sayyid di pesantren membuat sumur resapan (Diameter 10-20 cm yang digali kedalam) pada setiap titik pada lahan yang ada, agar BUMI bisa merasakan manfaat air yang masuk saat datang dari atas, dengan demikian Banjir bisa dihindari.

Indomaret, Alfamaret, Trans TV dan jaringan2 ekonomi yang REAL, adalah sumur resapan yang actual dan dibutuhkan dalam era Financial yang semakin cepat dan dinamis ini.

Jadi, Kapan Sumur resapan (Ekonomi nyata) bisa kita buat sebanyak mungkin agar Banjir Financial bisa dihindari dan bahkan bisa dimanfaatkan...???

Salam, Rois M
Sang Pemimpi Pembuat Sumur resapan.

Minggu, 18 September 2011

Sisa Waktu, dalam Hidup

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Hari ini 2 saudara saya dipanggil kehadirat NYa, Pak Seno saudara Ayah saya, sekaligus guru kecil (SD) saya, yang sangat saya kagumi karena ajaran Matematika nya, dan kedua Ibunda Ka Uni (Istri Mas Alek Masrofi).

Nasehat ini khususnya untuk saya secara pribadi, dan bagi kita semua yang masih hidup, bahwa Hidup ini sementara, SISA WAKTU yang ada harus dipergunakan dengan sebaik baik nya. Menjadi sangat emosional bila pada akhirnya apa yang akan kita terima pada saat kita dipanggil kehadirat Nya, adalah sebuah perpisahan dengan Dunia dan semua isi nya.

Anak dan Cucu, Harta Kekayaan dan semua Pangkat dan Kedudukan di Dunia ini, menjadi hanya sebagai kenangan manakala kita sudah dipanggil kehadirat NYA. 3 Hal yang menjadi Deposito akhirat mungkin yg menjadi satu satunya harapan dalam alam nanti, itupun bila saldo nya cukup ..??

1. Anak yang sholeh, yang selalu mendoakan. Menjadi anak sholeh saja dalam era saat ini adalah sebuah perjuangan yang Maha Berat, ditengah hiruk pikuk dan dinamika kehidupan yang penuh dengan gemerlap dan tipu daya nya, apalagi anak sholeh yang mendoakan ... Benar2 ujian terberat dalam hidup saat ini, menjadi orang tua yang bisa mendidik agar anak2 nya menjadi anak sholeh + bisa mendoakan orang tua nya. Ibarat Deposito, ini mungkin Deposito termahal yang memang harus kita miliki.

2. Ilmu yang berguna dan dimanfaatkan terus menerus, Ini juga memerlukan perjuangan Maha Dahsyat, sebab banyak sekali Ilmu2 aplikatif yang bertebaran saat ini, termasuk Ilmu yang terkait dengan pencapaian kesuksesan Hidup, walau hanya sebatas kehidupan Dunia yang sangat fana ini. Ilmu yang bermanfaat seharusnya juga mencakup Kesuksesan hidup setelah kita dipanggil kehadirat Nya, Ilmu Akhirat.

3. Amal Jariah yang terus menerus mengalir, Yayasan sosial, Dana Abadi Ummat dan Pembangunan Sekolah dan Tempat Ibadah yang diperuntukan sebagai ladang amal kita nanti di alam baqa'. Ini yang harus saya mulai ciptakan.

Anak2 ku... Sisa waktu papa tidak banyak, dan sudah saat nya papahmu melangkah pada point ke 3, agar kalian juga bisa mencontoh nya nanti...

Salam, RM'

Jumat, 16 September 2011

NIKMAT NYA SHOLAT SUBUH BERJAMAAH

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Masjid ini menjadi nikmat bila digunakan sholat subuh berjamaah, itu kesan pertama yang saya dapatkan manakala saya melakukan sholat subuh berjamaah pagi ini di Masjid Babut Taqwa, yang relatif jauh dari tempat tinggal kami berada.

Biasa nya saya sholat subuh berjamaah di Masjid dekat rumah tinggal kami, hanya saja saat Ramadhan dan buka puasa kemarin, ada yang menggelitik saya manakala saya melihat ada nya komunitas (Jamaah Masjid) yang begitu heterogen dan relatif dinamis, dengan Imam yang menurut saya cukup fasih dalam membaca Al Qur'an.

Saya putuskan untuk bisa menjadi Jamaah di Masjid tersebut, minimal untuk Jamaah subuh nya, sehingga datang nya Anugrah pagi yang kami terima, bisa kami rasakan nikmat nya dengan mengawali nya dengan merasakan Nikmat nya Sholat Subuh Berjamaah.

Makna Sholat Subuh berjamaah begitu indah, manakala kita bercermin berapa banyak ummat kita yang belum tersadarkan akan arti nya mensyukuri hidup, dimana pagi2 sekali kita sudah menerima nikmat "terbangunkan" dengan menegang nya kemaluan kita, yg menurut ahli kedokteran itu berarti sehat nya Jantung kita, dilanjutkan dengan terbuang nya kotoran2 yang hinggap seharian penuh (bahkan ada yg lebih) secara otomatis (BAB rutin), yang itu dapat diartikan dengan berjalan nya metabolisme pencernaan kita dengan baik.

Rasa nya rasa syukur itu harus dinikmati secara langsung dari sisi spiritual, dengan bersujud syukur dan menikmati Jamaah subuh dengan baik, di tempat yang terbaik.

Anak2 ku, Papah berpesan Jadilah Ummat yang pandai mensyukuri nikmat Hidup yang kita terima dengan cuma2 ini, dengan jalan bisa memberi dan berbuat yang terbaik, bagi lingkungan sekitar, sehingga pada saat nya nanti, saat kita dipanggil oleh yang kuasa, maka lingkungan sekitar kita akan merasakan nya, merasakan akan kehadiran dan kehilangan kita....

Salam, RM

Rabu, 14 September 2011

Hidup tanpa Pembantu Rumah Tangga

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Sejak kami mengantarkan Ma Kayah untuk pulang mudik ke kampung seminggu sebelum lebaran kemarin, cuma satu kalimat yang saya ungkapkan pada nya diatas Bus yang mengantarkan nya ke kampung halaman nya di Tasikmalaya. "Ma' .. Istirahat aja yah!!" pendek sekali kalimat itu, namun dalam sekali makna nya.

Ma Kayah sudah ikut kami sejak Sayyid masih berumur sekitar 3 tahun, atau tepatnya th 2002 yang lalu, dan sejak itu kehidupan anak2 kami dan kami secara keseluruhan tak lepas dari ketergantungan terhadap nya, dari mulai minta membuatkan mie goreng, sampai menyuruhnya untuk mengambilkan minuman atau piring yang kami butuhkan.

Secara umum keberadaan Ma Kayah merupakan teman sekaligus "masalah" bagi kehidupan keluarga kami, khususnya setelah Elin dan anak2 nya ikut serta ikut dalam kehidupan kami semua di Kebantenan. Sampai waktu itu terjadi, dimana Elin secara nyata terbukti melakukan pencurian atas milik Santy, dan sebelumnya kami membuktikan bahwa Ma Kayah juga me"nguntil" barang2 milik kami, tanpa izin.

Kejadian ini mungkin bukan yang pertama kali nya, sampai2 saya mencoba memberi "toleransi yang cukup" pada mereka semua. Namun kedepan harus ada yang dilakukan, agar kami semua juga menjadi benar dan mengajarkan hal2 yang benar pada lingkungan kami.

Hikmah yang harus kami ambil, kami semua harus belajar mandiri dalam kehidupan2 sederhana kami, misalnya saya harus mencuci piring sendiri bila selesai makan, dan itu akan mengajarkan banyak hal, khususnya kepada anak2 kami yang tumbuh remaja, tentang penting nya bertanggung jawab kepada diri sendiri, dalam hal2 yang sekecil apapun.

"Waktu kecil, papah nyapu rumah, ngepel lantai, bahkan sampai belanja ke pasar..!!" itu yang sering saya ungkapkan kepada anaka2 kami jika mereka harus mengeluh atas semua yang terjadi saat ini. Kita semua sudah memutuskan untuk tidak tergantung kepada orang lain, sekalipun itu hal2 yang paling kecil sekalipun, agar kita bisa bertumbuh lebih kuat, mandiri dan bertanggung jawab pada kehidupan kita sendiri.

Minimal sampai akhir tahun 2011, kami semua harus membuktikan nya.

Salam, RM

Senin, 12 September 2011

7 Milyar Penduduk di Dunia yang semakin Tua ...

Bismillahirrohman nirrohim,

Saat Bumi di usia senja nya saat ini, 7 Milyar penduduk dunia sudah hadir dan merasakan nikmatnya menghirup udara segar Dunia. Ada kegelisahan di kalangan para "Pesimis" tentang keadaan saat ini, yang menjadi beban Dunia dan isi nya, khususnya terkait dengan kebutuhan mendasar dari 7 Milyar penduduk dunia saat ini.

Saya jadi teringat perbincangan dengan teman (Pak Supodo) tentang Kehebatan Mahluk yang bernama Manusia ini dengan Software dan Hardware yang sudah terinstall dengan sempurna. Sampai sampai Mahluk mulia sebelumnya (Malaikat) diminta Tuhan untuk sujud (menghormati) saat prototive manusia di perkenalkan kepada nya (malaikat tsb).

Ada 1 Malaikat (Info nya adalah Malaikat yg Paling Intens menyembah Sang Khalik sebelum nya), yang menolak bersujud, karena secara Wujud dia merasa jauh lebih baik dari Prototive Manusia, Dia dicipta dari unsur API, yg menurutnya jauh lebih dinamis dan ber Energy, jauh lebih Cepat dan bercahaya, sementara Manusia tercipta dari unsur tanah, yang kotor dan tak bermakna. Penolakan Sang Malaikat (pada akhirnya di sebut IBLIS) ini tentunya sudah disadari akan berimplikasi sangat panjang dan besar, karena Pilihan untuk menolak perintah nya, mengharuskan dia menerima konsekuensi berada pada posisi Melawan Kehendak Sang Kuasa, untuk berada pada posisi Hamba yang patuh dan tunduk pada Sang Pencipta.

Perdebatan sengit antara Antitesis dengan Tesis Tuhan menempatkan Iblis pada akhir Sintesa Kehidupan yang mengerikan, ditempatkan sebagai Musuh manusia dan Inkar thdp Tuhan, yg pada akhirnya Iblis harus siap menerima resiko di tempatkan dalam Akhir yang mengerikan di dalam Neraka Jahanam. Dengan segala cara pada akhirnya Sang Iblis ingin membuktikan bahwa Manusia bisa jatuh kedalam jurang kebinasaan dengan 1 syarat " Izinkan saya diberi kehidupan yang Kekal dan Abadi sampai Kiamat, sehingga saya bisa membuktikan bahwa Manusia tak sebaik yang Engkau harapkan..!! dan Tuhan memberi Jawaban " Saya berikan waktu itu, kau bebas menggoda dari segala sisi nya, kecuali 1 hal, Manusia yang Ikhlas..!!.

Ribuan Tahun Sejak manusia pertama diciptakan untuk pertama kali nya, sampai kini Iblis masih Hidup, bahkan dengan anak cucu dan keturunan nya..sementara manusia sudah berganti dengan generasi ke genarasi, dan kita saat ini bersama 7 Milyar penduduk lainnya di muka bumi ini, berada pada posisi yang sama dari semula.. Menjadi Pengikut Iblis atau menjadi Insan yang Ikhlas ..??

Fakta nya 4 Negara di Dunia (China, India, USA dan Indonesia) menjadi Pareto berkumpulnya manusia dari ratusan Negara lainnya di dunia, sehingga 4 Negara ini bisa menjadi contoh (Raw Model) bagi tercipta nya sebuah Management pengelolaan manusia di dunia.

Menariknya dari 4 Negara ini, Filosofi dan Karakter manusia nya memberi warna yang sangat berbeda dan dinamis. China dan India memberi warna Nabi Kong Hu Tzu, dan Nabi Sidharta Budha gautama dalam peletakan dasar pembentukan charakter bangsa nya, sementara USA menempatkan moral Protestan dan Khatolik dalam peletakkan dasar karakter Bangsa, Sementara Indonesia sebagai sebuah Bangsa yang masih muda, menerima ajaran Islam sebagai perekat bagi rakyat nya.

Saya adalah termasuk salah satu orang yang Optimis ditengah pergumulan 7 Milyar penduduk untuk mencari kehidupan dan penghidupan nya, bahwa Dunia dan isi nya akan semakin baik dan benar, manakala kita kembali kepada Sang Maha Pencipta ... Kembali kepada treatmen awal diciptakan nya kita ... Menjadi Mahluk yang Sempurna. Menjadi Khalifah (Wakil Tuhan) di muka Bumi ini dengan cara yang paling sederhana, menjadi Insan yang Ikhlas.

Salam,
RM

Sabtu, 10 September 2011

Merenung ... Apa yang terjadi dg anak2 ku ...??

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Saat merenung masa lalu, dimana kehidupan kami semua saat kecil (th 70 an), ada sedikit refleksi dalam kaitannya dengan perilaku anak2 ku saat ini, terlintas terlihat betapa terfasilitasi nya mereka, baik dalam kegiatan2 sosial mereka maupun dengan apa2 yang mereka terima saat ini, adalah menjadi tugas kami sebagai orang tua, untuk membimbing dan bertanggung jawab terhadap akhlak dan perilaku mereka, agar dimasa2 dewasa mereka nanti, kita sebagai orang tua sudah mendidik dengan benar.

Berkaca kepada kehidupan orang2 besar, yang mendidik anak2 nya secara prihatin, berdisiplin dan bertanggung jawab, mengharuskan kami mengkaji, pola asuh yang terlalu longgar, yang saat ini kami terapkan. Perlu kiranya saya harus menjaga jarak kepada mereka, agar mereka juga bisa menemukan jati diri mereka secepatnya.

Secara emosional, Insya Allah mereka sudah dekat dengan Mamah nya, dan tugas saya sebagai ayah, hanya memberi contoh tauladan..layaknya seperti Lukman Hakim, yg diceritakan dalam AlQur'an.

1. Seorang anak harus dididik secara benar dalam konsep Tauhid yg benar, Kewajiban dan tanggung jawab mereka pada diri mereka sendiri, dalam arahan dan nilai2 ajaran Illahi, harus tertanam kuat didalam alam bawah sadar mereka.

2. Berbuat baik kepada Ibu Bapak...adalah sebuah kewajiban ke 2 setelah Tuhan, khususnya kepada Ibu nya. Yg telah melahirkan dia dengan susah payah.

3. Bersabar dalam segala hal.

Proses bersabar, ibarat sebuah Metode alam. Dalam menggapai, dalam mencapai, dalam apa pun, diperlukan kesabaran. Insya Allah sebagai orang tua dan anak, saya akan mengamalkan, khususnya point 3.

Wassalam, RM

Jumat, 09 September 2011

Mendidik Anak anaku ...

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Alhamdulillah dipagi yg cerah ini, kami masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar yang begitu nikmat nya, dan rasa syukur ini begitu terusik manakala saya teringat akan saat2 dimana kami berdua (dg Santy) memarahi anak2 kami karena sikap dan tingkah nya yg masih ke kanak2 an... Bermain yg seharus nya mereka sdh sholat, dan seharusnya mereka les (belajar).

Mereka mungkin sakit hati, dan kecewa dengan sikap kami sebagai orang tua yang keras memperlakukan / memarahi mereka, namun demi mendidik mereka, cara ini kami tempuh.

Mereka adalah amanah Mu ya Allah, kami ingin mereka sadar dengan kesadaran sempurna dari dalam diri mereka sendiri, ada tanggung jawab yang harUs mereka pikul.

"Untuk bisa menjadi Intan, zat Karbon harus ditempa dengan keras"

Salam, Rois M