Rabu, 30 Juni 2010

Nikmatnya Fajar sebelum subuh

Bismillahirrahmaanirrohim,

Fajar di akhir malam menjelang shubuh adalah waktu hening yang indah untuk melakukan introspeksi dan retrospeksi dalam perjalanan hidup yang pendek ini.

Moment indah ini menjadi lebih syahdu manakala kita selesai melakukan tahajud, laporan rutin kepada Sang Pemilik seluruh kehidupan, minimal dan maximal atas nikmat yang sudah kita terima dariNya.
Mencoba merenungkan seluruh "momentum dan keajaiban Kehidupan" memaknai hakikat kehidupan yang pendek dan tidak ada nilainya dimata Sang Pemilik kehidupan, membuat kita selayaknya mencoba bercermin ttg peran dunia dan kehidupan ini.
"Sandiwara abadi" yang terus kita nikmati dengan dinamika dan irama nya.

Sudah selayaknya, kita semua tak tertipu atas godaan nya, minimal muncul kesadaran baru tentang tujuan kehidupan sesungguhnya, hari setelah kematian.
Dan dunia dan isi nya yang kita hadapi saat ini, ibarat sebuah "panggung/pentas" untuk memerankan diri kita sendiri, sesuai skenario sang Sutradara kehidupan.

Pantas & benar memang ucapan Nabi, barangsiapa yg bangun malam, sholat tahajud dilanjutkan dg shubuh berjamaah dan melakukan sholat duha, maka dia sudah memiliki sesuatu yg nilainya melebihi dunia dan segala isinya, subhanallah.
Berbahagialah orang yang sudah memiliki kebiasaan tersebut.

Salam, RM

Senin, 28 Juni 2010

Menyelesaikan Hutang Kartu Kredit

Bismillahirrohmaanirrohim,

Hari ini saya menyelesaikan persolan sebuah tools yang sudah saya pegang sejak lebih dari 10 tahun...Kartu kredit.
Dahulu tools ini sangat berguna manakala kami membutuhkan sesuatu, seperti layaknya Iklan yang ditayangkan. "Buat apa bawa cash...!!".
Namun persoalan nya menjadi tidak mudah manakala kita kurang bijaksana didalam menggunakan nya.

Kartu kredit adalah fasilitas hutang yg disediakan oleh sebuah system perbankan yang ribawi. Dan dari pengalaman ini, Insya Allah saya belajar banyak untuk bijak menyikapi nya.
Kredit bisa menjadi lavarage/ daya ungkit manakala beban yang akan diangkat memiliki "value" untuk pantas dilakukan Laveraging/mengungkit. Belajar melihat perjalanan kehidupan finance kami selama lebih dari 15 th, ternyata jauh lebih mudah untuk "mengontrol pengeluaran" dibandingkan dengan mengontrol pemasukan.

Di usia yg menginjak 40 th ini, sudah sepantasnya saya mencoba untuk bisa mengontrol financial secara lebih luas, untuk mencari nilai berkah dari sesuatu dibanding besar / kecil nya sesuatu, dan itu harus saya mulai dengan mengontrol output yang tidak perlu. Menggunting (menutup) kartu kredit adalah step awal dalam sebuah langkah berkah selanjutnya.
Semoga tahun ini adalah tahun zero liabilities of finance, dan untuk memperbesar asset (yg berkah) saya harus menempatkan tanggung jawab kepada anak yatim, orang2 miskin, dan orang2 yg membutuhkan pada kolom liabilities selanjutnya, agar sisa hidup saya yang pendek ini, menjadi semakin berkah...amin.

Salam, RM

Sabtu, 19 Juni 2010

Orang Besar & Cerita Besar

Bismillahirrohmaanirrohim,

"Akan datang suatu masa dimana akan lahir orang besar dimatamu, namun dimata Tuhan tak ada harganya bahkan dianding sayap nyamuk" Hadist ini menggugah nuraniku untuk sekedar memberi ingatan bawah sadar kita, tentang hakikat sesungguhnya dari kehidupan itu sendiri.
Untuk bisa melihat hakikat kehidupan, kita semua harus memiliki sudut pandang yg sama dengan Sang Pemilik Hakikat,Sang pemilik semua alam semesta, minimal melihatnya dari kaca mata Sang kekasihNya..Kanjeng Nabi kita.

Saya harus mencoba melihat kehidupan dari sudut pandang ini dibanding apa yang menjadi sudut pandang sebagian besar umat jaman ini.
Siapa yang menjadi focus dalam kehidupan ini? Tentu kita sendiri..karena kita adalah pemimpin, dan akan diminta pertanggungan jawab atas amanah dan kepemimpinan yang di amanahkan oleh Tuhan semesta alam. Ibu,istri,anak dan semua yang "berdiri disamping kehidupanku" adalah amanah.

Anak2 yang sholeh, Ilmu yang bermanfaat dan harta untuk amal jariah saja yg bisa mengantarkan kita pada perjalanan pada alam kubur nanti, sementara amal sholeh yg kita lakukan dan kita cita2 kan , adalah bekal kehidupan kita sesungguhnya nanti. Menjadi semakin jelas sekarang apa yang menjadi cita cita besarku,manakala saat ini muncul ke permukaan kehidupan kita, ibarat sebuah fatamorgana.
Kita membutuhkan oase kehidupan sesungguhnya, bukan fatamorgana yang melelahkan dan menipu.

Pencarian dan perjalanan kami semakin dekat menuju kematian, dan saat itu adalah saat yang harus kami persiapkan "bekal nya" agar apa yang menjadi amanah dapat kami kembalikan semua kepada sang Pemilik kehidupan itu sendiri.

Cerita besar pada orang besar sesungguhnya sudah selesai 14 abad yang lalu..kita sebenarnya hanya menjadi pengikut atau bukan..untuk menjadi apa yang diinginkannya..Ummat terbaik. Semoga buku Riyadus Shalihin yang baru saja saya beli kemarin dapat menjadi petunjuk atas arahan dan cita2 sang Manusia besar dengan Ceita besar nya.

Salam,

Jumat, 18 Juni 2010

Emosi anak anak ku...

Bismillahirrohmaanirrohim,

Barusan saja sayyid marah dan cemburu atas apa yang terjadi saat saya memberikan "sangu" ama putri dan ika,
Saat dia ingin makan bersama teman2 nya di kelapa gading. Dia merasa kl saya pilih kasih terhadap anak perempuan nya.

Tangisan aneh, itu yang bisa saya katakan...luapan emosi seorang anak remaja..alhamdulillah saya bisa menikmati nya.

Salam, RM

Hikmah Jum'at - 5 ukuran kehidupan

Bismillahirrohmaanirrohim,

Al Ghazali mengingatkan kepada kita tentang 5 ukuran kehidupan, al :

1. Apa yang paling dekat. : Kematian
2. Apa yang paling jauh. : Masa Lalu
3. Apa yang paling ringan : Berbuat dosa
4. Apa yang paling berat. : Menunaikan amanah
5. Apa yang paling besar. : Nafsu manusia

Semoga 5 hal ini menjadi titik ekstrim dalam sudut pandang kita dalam menjalankan amanah usia yang tersisa pendek ini.

Salam, RM

Rabu, 16 Juni 2010

Filosofi permainan Sepak Bola

Bismillah hirrohman nirrohim,

Saat ini seluruh mata tertuju ke Afsel, untuk menyaksikan laga 4 tahunan pencinta sepak bola, World Cup.
Magnitude nya sangat terasa, manakala kita menyaksikan sebuah trend dimana seluruh rakyat dipaksa menyaksikan pertandingan demi pertandingan, yang pada inti nya. Permainan Sepak Bola.
Olah raga ini banyak dicintai oleh masyarakat dunia karena beberapa hal :

1. Mudah dimainkan, bahkan sejak dari kecil kita secara naluri diajarkan me nendang sesuatu.
2. Alat nya Bola yang bundar. Dinamis, lentur dan bergerak ringan mengikuti arah kemana kita menendang nya.
3. Sasaran nya Jelas ,Goals
4. Ada lawan yang di hadapi.
5. Time Frame dan Batas nya tergambar jelas.
6. Kerjasama (Team Work) sangat diperlukan, dg strategy yg sesuai dg lawan yg dihadapi.
7. Ada coach (pelatih yg mengarahkan)
8. Ada wasit yg mengawasi
9. Dibutuhkan kekuatan fisik, kecepatan, & keindahan gerak
10.Ada keeper yang menjaga sasaran tembak (Goal Setting) nya.
11.Pertandingan nya berjenjang (setengan kompetisi, full kompetisi, maupun system gugur
12.Hanya tangan yg tidak diperkenankan digunakan, agar "dibatasi" cara bermain nya.
13.Penonton nya terbanyak (enak untuk dinikmati), dan menghibur
14.Fairplay ,jika ada yg jatuh misalnya maka permainan dihentikan.
15.Ada hukuman (kartu merah)& keluar dr arena bila melanggar.

Mana ada sebuah permainan atau olah raga yang menyamai filosofi pertandingan sepak bola di dunia saat ini??? Sehingga layaklah jika pada akahirnya, karena filosofi dasarnya adalah baik dan Indah, maka bisa dijadikan ajang bisnis yang Ideal.
Sehingga wajar bila pada akhirnya ini menjadi Bisnis termahal dalam skala dan leverage nya bagi kegiatan ekonomi lain nya.

Dan Piala Dunia 4 tahun sekali, ibarat even promosi bagi para pemain global untuk menunjukan berapa nilai nya dari sisi financial untuk bisa dihargai selama 4 tahun ke depan.

Sebuah even yang luar biasa untuk bisa di ikuti...oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Dan kita sebagai Bangsa Besar (indonesia) malu jika terus2 an menjadi penonton....

Salam, RM

Sabtu, 12 Juni 2010

Cita cita yang harus tertanam

Bismillahirrohman nirrohim

Sebuah kehidupan adalah proses dan medan pembelajaran hidup kita, apapun itu.
Ibarat sebuah Ayat2 yang tertulis jelas, anak2, orang tua dan lingkungan kita adalah ujian kehidupan itu sendiri.

Mbah pon, nenek kami saat ini usianya lebih dari 80 th, dan mereka saat ini hadir di depan mata kami semua untuk memberikan sebuah pelajaran kehidupan, bahwa proses nya memang harus seperti itu.
Ada permulaan dan ada akhir, siklus kehidupan normal. Saat saya melihat Mbah Pon, ibarat saya melihat seorang bayi yang baru lahir, tertidur dan terbaring...

Berbakti dan bermanfaat untuk orang lain, agar kehidupan kami bermakna, itulah cita-cita kuat yang tertanam dalam pikiran bawah sadar saya, agar alam bisa tersenyum..

Salam, Rois M

Minggu, 06 Juni 2010

My Name is Khan, dan sudut pandang seorang muslim

Bismillahirrohman nirrohim,

Baru saja saya selesai menonton film My Name is Khan, sebuah karya cineas India yang bagus, ditinjau dari sisi persinggahan budaya timur dan barat, serta ditinjau dari sisi perbedaan keyakinan / agama yg dianut.
Keluarga kami baru saja menyaksikan dinamika dan perbedaan kondisi sosial dari lingkungan sekitar yang "berbeda", Sayyid dengan interaksinya dengan keluarga Abang di Cilandak dan bogor, serta Arika dengan kondisi keluarga Hardi,
Ditambah siang ini mereka menyaksikan dinamika keluarga Kota di gang Talib.

Sebuah keyakinan ibarat sebuah pondasi, dan itu harus dibangun dari kecil, sbg orang tua saya wajib menanamkan itu pada anak2 kami karena dunia yang akan mereka hadapi nanti sangat berbeda dibanding dengan dunia yang saya hadapi saat ini.
Tadi pagi, saya membaca artikel Ayah Edi ttg perkembangan generasi muda kita saat ini yg memprihatinkan, membuat kami sebagai orang tua harus mempersiapkan dari sekarang Pondasi kehidupan anak2 kami. Akhlak,charakter,value dan hal2 mendasar yg dibutuhkan mereka.

Apa yang ditanamkan oleh ayah kami ttg nilai2 agama (value) menjadi pondasi kami dalam menjalani hidup ini, dan nilai2 yang dipelajari anak2 kami dengan pengalaman hidup yang kami hadapi saat ini. Rihlah yg sering kami lakukan bersama mereka, ke bogor, pamulang,ke Citayam dll, memberikan cakrawala "sebuah makna silaturrahmi".
Perjalanan kehidupan mereka (anak2 kami) akan menghadapi masa yang jauh lebih sulit dibanding apa yang kami alami saat ini dan dimasa kecil kami, apa yang dihadapi Arika dan Sayyid dengan lingkungannya jauh lebih dinamis dibanding kehidupan kami, oleh karena itulah maka sebagai orang tua, Ilmu,Hikmah,pengalaman serta semua resources yang ada, harus digunakan untuk memperkaya mental mereka.

Ada sebuah kalimat yang harus diingat "Mereka akan hidup pada masa yang berbeda dari masa saat ini" dan saya harus mengawal dan mempersiapkan mereka, agar siap menjalankan roda kehidupan kedepan, jauh lebih baik dibanding kami sebagai orang tua nya.
Insya Allah,

Salam, RM

Jumat, 04 Juni 2010

Cara mendidik anak

Bismillahirrohman nirrohim,

Malam ini acara yg bagus di Kick Andy, yg memaparkan betapa hebat nya seorang Ibu mendidik 10 anak nya menjadi dokter semua. Sebuah kesan "Kuat nya sebuah pondasi ditanamkan oleh sang ayah" walau dia sudah meninggal.
Pesan dan ajaran yang tertanam kuat di mata anak2 nya, mengajarkan betapa pentingnya arti sebuah kerja sama dan saling tolong menolong dalam sebuah keluarga. Didikan dan tanggung jawab yang tertanam kuat dalam jiwa seorang ayah, mengajarkan pesan kuat bagi pondasi masa depan bagi anak2 nya.

Sebagai orang tua, saya harus mengambil intisari dari apa yang terjadi dalam proses perjalan keluarga tersebut, khususnya rasa sayang orang tua, yang rela berjuang demi kemajuan anak2 nya dimasa depan. Kekuatan dan ke ikhlasan seorang Ibu, juga tergambar jelas disitu, dengan selalu berfikir seimbang.
Ada saat bahagia dan ada saat sedih, untung dan rugi, selalu dilihat dari kaca mata yang seimbang, sehingga tak ada kata sulit dalam proses perjalanan kehidupan itu sendiri.

Sebagai seorang anak yang memilki tanggung jawab thdp orang tua dan adik2, khususnya tanggung jawab terhadap anak2 saya, Insya Allah apa yang seharusnya saya lakukan adalah mendidik dan mengarahkan beliau pada satu keyakinan dan kebenaran sebagai landasan berfikir dan merasakannya.
Arika, besok berusia 14 tahun, mulai memasuki masa remaja dengan dinamika dan problematika nya, Insya Allah akan menemukan dunia remaja nya dilingkungan terbaik yang dia dan ayahnya inginkan, SMA 13.
Adiknya Sayyid, Insya Allah bersosialisasi dengan tepat (sesuai karakter senguinisnya) di lingkungan Pesantren Sahid, di Bogor di usia yang juga memasuki masa remaja yang penuh dengan romantika dan dinamis.

Alhamdulillah nya, mereka juga memiliki saudara (tante & Om nya) yg bisa mengerti dan memahami sifat dan karakter anak2 kami.

Semoga mereka menjadi anak2 yang bermanfaat untuk masa depan.

Salam, Rois M

Kamis, 03 Juni 2010

Kenikmatan yang melalaikan & Kesedihan yang menyadarkan

Bismillahirrohman nirrohim,

Dalam perjalan kehidupan yang sangat pendek ini, terkadang kita menemukan misteri pasangan kejadian yang sering tak sadar kita hadapi, yaitu "Kenikmatan yang melalaikan" dan "Kesedihan yang menyadarkan".
Apakah ini sebuah kondisi umum (common condition) atau semua terkadang tergantung kita2 dalam menyikapinya.

Sering kita, manakala menemukan sebuah kesenangan dalam hidup, effek yang ditimbulkan adalah sifat lalai / terlena dalam menghadapi nya..entah itu kesenangan thdp harta,anak2 maupun kenikmatan2 lainnya. Sebuah fatamorgana kehidupan yang memang terjadi dan tercipta secara sendiri nya.
Namun manakala kita menghadapi sebuah kesedihan, banyak hikmah dan irama kehidupan yg terdengar begitu syahdu...

Atau, itu semua sebenarnya adalah response kita saja yang belum terbiasa menerima Nikmat dari sebuah kesenangan,karena sebuah rensponse bersifat habit, manakala itu sudah menjadi rutinitas kehidupan. Nabi Sulaiman RA dengan seluruh kenikmatan dan Anugrah yang diterima Nya tidak membuat dirinya terlalaikan, bahkan terus merasa bersyukur.
Sementara banyak komunitas kita yang bersikap salah thdp kesedihan yang menimpa nya, dengan demikian pada akhirnya memang semua kembali kepada kita semua untuk membuka mata,telinga dan hati kita untuk bisa merasakan dan meresponse dengan benar, seluruh makna kehidupan yang kita terima ini semua.


Pada inti nya, kehidupan ini itu sendiri adalah "sebuah sandiwara" yang lakon / judul nya selalu berubah-ubah sesuai kehendak Sang Sutradara Kehidupan. Ada kehidupan sesungguhnya, yg "Rasa Nikmat nya tidak pernah dirasakan di dunia yg fana ini". Sebuah Rasa yang dinantikan oleh seluruh ummat muslim...yg meyakini...adanya sebuah masa..dimana sandiwara ini harus selesai..dan seluruh aktor, menerima hasil jerih payah "akting" selama bersandiwara.

Salam, RM