Kamis, 17 Januari 2008

Manusia yang Beruntung

Beberapa hari yang lalu, saya berdiskusi dengan seorang pengusaha di Kaltim, yang mendapatkan fee sekitar US$ 450.000 atas sebuah transaksi yang tidak memerlukan modal besar, apalagi sampai meminjam uang kepada pihak ketiga.

Model transaksi yang dilakukan adalah dengan cara mengalihkan sebuah transaksi kerja (krn dia seorang kontraktor) menjadi transaksi dagang, karena pihak owner (PT. Thiess Contractors) mengalihkan setting awal dari menunjuk kontraktor (kebetulan dia pemenang tender Hauling Batubara) kemudian berubah menjadi Pembeli dari alat 2 kerja tsb, yang menarik, dia bukan distributor, bukan agen yg ditunjuk, tapi menurut saya, dialah "Real Dealer" sesungguhnya.

Menurut nya (Sebut saja P' Budi), dalam bisnis, kata "Beruntung / Hoki" jauh lebih berharga dari apapun juga... melampaui kepintaran, pengetahuan, dan apapun juga, Keberuntungan adalah inti dari sebuah usaha kata nya.

Saya mencoba mendalami kata "Untung" ini, dan saya mendapatkan salah satu kata kunci, dalam mendapatkan keberuntungan ... yaitu "Keyakinan" (Baca Iman dlm pemahaman agama).
Keyakinan, begitu sangat dahsyatnya dalam proses pemberdayaan manusia, sampai2 cerita sang Nabi Ibrahim di tulis didalam Ayat Nya, dimana saat dia menanyakan pada Sang Khalik, bagaimana mungkin Dia bisa menghidupkan sesuatu yg sudah mati, nalar sederhana kita juga sepertinya menanyakan hal itu ....

Yang lebih menggugah perasaan saya, Ibrahim bahkan minta ditunjukan Nya, tentang pembuktian thdp sesuatu yg sudah mati bisa menjadi hidup kembali;

"Apakah kamu tidak percaya thdp Kekuasan Ku untuk sekedar menghidupkan sesuatu yg sudah mati ...?" Uji Tuhan saat mendengar permintaan Ibrahim...

"Saya hanya ingin mengetahui, sehingga hal itu bisa menjadi "Keyakinan / Keimanan" yang kuat dalam diri saya" jawab nya...lalu Sang Khalik memenuhi permintaan Ibrahim tersebut.

Keyakinan membutuhkan aqal & inputan lainnya seperti Qalbu, dan Keyakinan bisa memindahkan gunung, bahkan bisa memindahkan sebuah Tahta dalam sekejap, seperti cerita Sulaiman.

Proses kehidupan pada hakekatnya adalah proses mencapai sebuah Keyakinan, dan memang benar Firman nya " Demi masa ... sesungguhnya manusia dalam kondisi merugi, kecuali .. orang-orang yang memiliki keyakinan dan ber'amal sholeh ......", sehingga Keyakinan & Value memang sebuah hal yang harus terus di cari & dikerjakan, agar kita BERUNTUNG ....

Salam,
RM

Tidak ada komentar: