Jumat, 09 Februari 2018

TAKDIR DAN PETUNJUK (Wall'adi Qoddaro fa-Hada)

Bismillahirrohman nirohim,

Tulisan kali ini menggelitik pikiran saya, manakala saya harus memahami Surat Al-A'la (Yang Maha Tinggi), surat ke 87 dalam Al-quran khususnya di Ayat yang ke 3 (Dia yang menentukan Kadar (Takdir, maka Dia Juga yang menentukan Petunjuknya).

Masing-masing kita memiliki Taqdir nya sendiri-sendiri (yang berbeda-beda), karena kalau sama maka kita bisa nyontek dong ... hahahaha... (sorry becanda). 

Mari sama-sama coba kita renungkan.

Ketika seorang anak naik kelas dari Sekolah dasar ke Sekolah menengah, maka Takdir anak tersebut sudah tidak lagi berada di level SD - sudah naik Kelas ke SMP, itulah perjalanan Takdir Sang Anak, sehingga untuk bisa STAY dan Nyaman di SMP, dia tidak cukup hanya Diam, dia butuh Belajar dan mencari "Petunjuk" agar bisa "Bertahan" di SMP, bahkan bila perlu sampai dia lulus. Demikian seterusnya, bahkan sampai dia melanjutkan ke Perjalanan Takdir selanjutnya. TAKDIR & PETUNJUK  ibarat pasangan SERASI, yang saling menunjang, saling "Menguatkan".

Bagaimana Menyikapi Takdir.

Banyak para pemikir beberapa Dekade lalu memperdebatkan apakah Takdir itu ditentukan kita (sebagai Makhluk) atau itu sudah merupakan Ketentuan Sang maha Kuasa..?? Mencoba mendiskusikan dan membahas hal tersebut menurut saya bukan hal yang PENTING. Ibarat bermain Drama (Sinetron/Sandiwara), bukan menanyakan kita menjadi apa / siapa (memerankan siapa), namun akan jauh lebih penting "Apakah kita sudah mempelajari Karakter yang kita perankan..??", sudah seberapa Sungguh2 kita memerankan Peran tersebut, karena dengan demikian SANG SUTRADARA akan "Cukup Puas" dengan Peran yang kita mainkan, karena bisa jadi di Episode atau JUDUL berikut nya, Peran yang kita mainkan akan berganti / digantikan, Artis yang Sangat Hebat itu  harus bisa "Memainkan Segala Macam Peran" karena disitulah dia DI - UJI .... Begitulah Kehidupan.

Sandiwara kehidupan.

Di Dunia, kita hidup sangat-sangat singkat sekali, tiba-tiba tak terasa, Usia sudah mendekati 50 tahun, seakan akan masa kecil baru kemarin kita lalui. Tiba-tiba anak-anak kita sudah tumbuh menjadi Dewasa, menggantikan Peran kita, dan kita kembali seperti semula, layaknya seorang anak kecil - That's Life Cycle.

Ada skenario yang "bisa diprediksi" namun ada juga skenario "Spontan" yang memang diciptakan untuk menghidupkan Suasana Kehidupan, coba lihat ... Penonton bisa tertawa itu kalo ada schene / adegan spontan yang muncul diluar skenario, katakanlah Group Lawak misalnya. Bro ... tidak semua manusia itu Kolaris atau Melankolis, ada juga yang berjiwa Senguinis sejati. So... dalam periode singkat kehidupan ini, memang sebaiknya kita tidak terlalu Focus pada Fase "Panggung Sandiwara" nya Bro... ada yang jauh lebih Penting :  WHAT'S NEXT ..??  Jika Sandiwara ini akan berakhir.


Kapan Sandiwara ini Berakhir ..??

Beberapa "Pemain" sering lupa diri, menikmati Sandiwara Kehidupan ini, layaknya benar-benar sebuah Kenyataan Indah, atau Bahkan sering menghayati Kesedihan nya dengan "terlalu dalam" hanyut dengan "Irama Drama Sandiwara ini" sampai pada akhirnya tersadarkan manakala Episode ini akan berakhir, dan tidak berlanjut. Di titik ini semua hanya kembali menjadi CERITA. dan diujung ini, kita hanya bisa menikmati atau bahkan menyesali "Peran" yang kita mainkan, Award ataukah hanya sebuah kritikan dan cemoohan "penonton" pada Ujung nya ... THE END.

Di Alinea ke 3, saya mengungkapkan Taqdir ibarat peran yang harus kita mainkan, maka PETUNJUK tentang karakter peran, latar belakang, sejarah, lingkungan dan Sasaran / Tugas dari Peran yang kita mainkan sangat-sangat penting diketahui. Petunjuk tentang bagaimana agar peran tersebut bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya, Petunjuk tentang CARA terbaik dan Effektif untuk menunjang aktifitas peran kita, Petunjuk tentang dengan siapa saja kita harus berinteraksi agar kita bisa Sukses memahami Peran kita dan Petunjuk-Petunjuk lain nya.

Betapa Penting nya Petunjuk (Tools), ibarat sebuah SYARAT MUTLAK bagi Sang Pengembara pada KOMPAS nya, dan saya belajar untuk berani bilang .. Bahwa AL-QURAN itulah PETUNJUK Kehidupan, apapun Peran anda.


Al Quran sebagai Petunjuk.

Kalau Mesin Pencari KATA adalah Google, maka Alqur'an adalah Mesin Pencari MAKNA. dan Hebatnya lagi, dalam AL-QURAN anda menemukan Petunjuk Masa Lalu sekaligus Petunjuk Masa Depan, karena yang membuat AL-QURAN adalah yang membuat KITA, ibarat kita (Manusia) ini diibaratkan sebuah Hard Ware, maka Alquran adalah Software nya.

Sebagai Software kehidupan, anda memang tidak diharuskan melakukan Update / Install secara rutin, tapi jangan salahkan "Smart-Live (Perjalanan Kehidupan)" anda akan HANGS atau Penuh Virus kehidupan, yang ujung-ujung nya TIDAK  BERFUNGSI secara optimal, jika anda lupa bahwa secara alami nya, Hard ware yang anda miliki itu memiliki pasangan Software nya sesuai PABRIK-NYA.

Kecuali, jika anda memang di Produksi oleh BAYI TABUNG, dan diletakan di RAHIM seekor KERA, mungkin Wajar anda meninggalkan Software ini.



 







Tidak ada komentar: