Kamis, 01 Februari 2018

AJABA / AJAIB - KEAJAIBAN DALAM KEHIDUPAN

Bismillahirrohmanirrohim,

Keajaiban (AJABA) dalam Kehidupan. Ini sebenernya impulse pikiran saat saya sujud sholat subuh jumat pagi ini, dikaitkan dengan Kerinduan akan Surat Al Kahfi (Surat ke 18) yang sering disarankan / diwajibkan dibaca setiap malam Jumat atau Hari Jumat.

Kata Ajaba (Keajaiban), memiliki akar kata : Ujibu (Aku Kabulkan), dan Subject nya Al-Mujib (Yg Maha Mengabulkan), dalam Alquran terdapat kata AJABA (Keajaiban), disandingkan dengan beberapa Hal, seperti AL Qur'anan Ajaba (Alqur an yang AJAIB), atau dalam sebuah KISAH Anak Muda yang "ditidurkan" selama 300 tahun lebih dalam sebuah GUA yang diceritakan dalam Surat Al-Kahfi (QS 18 - Ayat 9).


Keajaiban adalah NYATA.

Kita sering berfikir bahwa Hidup itu adalah NORMAL dan sesuai dengan kaidah2 Hukum Alam yang berlaku (diakui bersama), sehingga paradigma dengan Hasil = sesuai Apa yang dikerjakan, Paradigma tentang Sehat = apa yang dimakan & dilakukan, itu sah-sah saja ... Namun disayangkan seandainya pemikiran itu hanya bertumpu pada Ilmu Alam Semesta saja, tanpa Melibatkan Sang Maha Pencipta Alam Semesta ini. Karena semakin kita menjauhi Sang Pencipta Alam Semesta, maka kehidupan yang kita lalui akan terasa Hambar dan datar2 saja, tanpa sebuah KEAJAIBAN.

Saya hanya ingin menceritakan sebuah Kata yang sangat Terkait (Al-Mujib - Ujibu - Ajaba), yang makna secara sederhana nya (Yg Mengabulkan - Dikabulkan - KeAjaiban), dalam sebuah Urutan Proses. Sehingga anda akan menemukan Keajaiban manakala anda melakukan sesuatu yang memang harus "Dikabulkan", dan yang paling Utama, anda harus melibatkan SANG MAHA PENCIPTA YANG MENGABULKAN.


Pertanyaan BESAR nya.

Secara Subjective, terkadang kita merasa, kalau apa yang kita harapkan untuk dikabulkan adalah sebuah Keharusan untuk diwujudkan oleh NYA, sehingga saat apa yang menjadi DOA dan HARAPAN akan dikabulkan nya sebuah harapan, dan itu TIDAK TERWUJUD, maka kita menganggap kalau TUHAN itu TIDAK ADA. Apa seperti itu Logika nya..???

"Bisa jadi Engkau diberikan sesuatu yang engkau BENCI, PADAHAL itu BAIK untukmu, Sementara bisa jadi Engkau diberikan Sesuatu yang ngkau SUKAI, padahal itu BURUK untukmu..." (AlQuran).

Dengan demikian Jelas sudah, kalau Parameternya adalah BENCI & SUKA dari kaca mata kita, maka sebenernya kita belum mengikutsertakan TUHAN (ALLAH SWT) didalam Harapan dan Doa kita. Kita harus menempatkan diri kita hanya sebagai "Pelaksana Tugas" dari Sang Pencipta saja, dengan MENYERAHKAN SELURUH kehidupan dan melaksanakan ATURAN & Perintah-NYA, ITU...!!!

Selanjutnya .... KEAJAIBAN - PASTI DATANG ...!!! 

kalau pertanyaan nya KAPAN ...????  BIARKAN DIA YANG MENENTUKAN. Sebagai Mahluk, kita harus PASRAH dan IKHLAS menerima APA-PUN ketentuan nya, dengan demikian Hidup ini akan terasa Indah.

Salam,
Jumat, 0202-2018






Tidak ada komentar: