Kamis, 09 Mei 2013

BBM NAIK, ditengah PEMIMPIN YANG RUSAK, Apa RAKYAT BIJAK ..??

Bismillahirrohman nirrohim,

Minggu ini, kita di suguhkan berita betapa Rusak nya mental para pemimpin partai di Negri ini, Sebuah pertunjukan yang menjijikan dan muak rasa nya untuk dilihat. Betapa seorang mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam yang memimpin sebuah partai besar, bersedia digantung di Monas, hanya untuk mempertahankan sebuah Kekuasaan nya, yang pada akhirnya pun Lepas. Sebuah Partai Dakwah, yang Pemimpinya masuk penjara dengan kasus Import daging sapi, dengan "Perantara seorang penghubung yang berfungsi sebagai Makelar Korupsi" dengan dana yang dihambur-hamburkan untuk Wanita2 yang bukan muhrimnya. Partai nya bahkan mengatakan ada sebuah konspirasi besar... Yang pasti konspirasi setan2 yang sudah ber metamorfosis didalam tubuh2 para manusia2 yang sudah diberi amanah ini.. Subhanallah.

Ditengah2 hirup pikuk moral para pemimpin bangsa ini yang sudah mulai rusak, bahkan kerusakan nya tak dirasakan oleh para pengikut2 nya, bahkan sekelas komunitas partai dakwah sekalipun, rasanya perlu ada sebuah terobosan yang perlu dilakukan oleh segenap komponen bangsa ini. Saya mencoba untuk menyikapi nya dengan sebuah cerita akan sebuah Rezim, yang pada akhirnya akan Jatuh dan Runtuh, manakala Pemimpin dari Rezim / Penguasa itu tidak berpijak pada sebuah Kebenaran dan Kebaikan, demi kemaslahatan Ummat dan Rakyat nya.

Kemarin Moodys menurunkan peringkat Negara kita dengan Issue akan lambatnya Pemerintah menaik kan harga BBM, Sebuah kekonyolan baru lagi ini ...?? Bagaimana sebuah Organisasi Dunia, sudah masuk terlalu dalam kedalam sebuah kebijakan yang menyangkut Hajat Hidup 250 Juta Rakyat Indonesia. Benar beban subsidi dan Defisit transaksi berjalan bangsa ini cukup besar, yang salah satu penyebabnya adalah besarnya subsidi yang diberikan Negara untuk Rakyat didalam harga BBM. Saya yakin Rakyat Indonesia sudah sangat memahami posisi nya untuk kebaikan sebuah Bangsa dan Negara, dan itu sudah dibuktikan saat Yusuf Kalla (saat menjadi Wapres) mengumumkan kenaikan Harga BBM di th 2006, Rakyat secara bijak bisa menerima dan mengikhlaskan itu semua.

Situasi nya saat ini berbeda (2014 mau Pemilu ...???), dan Potret Kepemimpinan Bangsa ini tengah TERCORET dengan JELAS dan GAMBLANG... Seorang Jendral Polisi melakukan Korupsi,  Korps TNI dan Polisi bertempur secara terbuka di depan mata Rakyat. Seorang Istri Koruptor bisa tersenyum di Media televisi, tanpa Rasa Malu, walaupun Suaminya tengah di penjara.

Wajar pada akhirnya, Rakyat bersimpati "Secara berlebihan" pada Kematian seorang Ustadz gaul, karena Rakyat kita sedang Haus akan sebuah Kebenaran dan Kebaikan. Bangsa ini pernah Rugi (hilang Uang nya) oleh segelintir manusia Indonesia (Th 1998) dengan nilai Ribuan Trilyun, dan Rakyat yang membayar nya dengan Pajak dan Pungutan yang di terima nya... Sehingga menurut saya, Sebaiknya Pemerintah jangan menaikan Harga BBM ditengah situasi CHEOS seperti ini, berapa pun besarnya Biaya yang harus ditanggung, dan Tekanan yang diberikan pihak Asing untuk menekan agar BBM Naik. Karena Rakyat saat ini sedang "Tersinggung Perasaan nya".

Atau, saya salah menganalisa situasi nya ..?? Apapun itu Rakyat Indonesia saya yakin tetap Bijak menerima apapun keputusan Pemerintah, kunci nya sekarang ada pada sebuah Pertanyaan mendasar, Apakah Pemimpin kita sudah hilang rasa Malu nya ...???

Salam,
RM




Tidak ada komentar: