Minggu, 26 Desember 2010

Tim Sepakbola Indonesia Kalah Mental (AFF 2010)

Bismillahirrohmaannirrohim,

Saya mencoba menganalisa pertandingan semalam dengan Kacamata MENTAL Team, termasuk didalam nya penonton dan pendukung yang jumlah nya ratusan kali dari 11 pemain yg ada di lapangan.
Kenapa begitu..?? Ini bisa dilihat dari menit ke 70, dimana saat Kesebelasan Indonesia kalah 3-0, ternyata Ribuan penonton kita sudah banyak yang meninggalkan tempat duduknya. Saya tidak tahu apa penyebab nya, namun yg pasti itu sudah menggambarkan kalau Team kita sudah kalah sebelum selesai bertanding.
Jangan salahkan pemain..jangan salahkan pelatih..jangan salahkan pengurus..lebih baik kita melihat kedalam diri kita sendiri..ada yg kalah malam itu..kekalahan Mental kita...

Terlepas dengan adanya sinar laser yg mempengaruhi konsentrasi para pemain kita, terpengaruh adanya tekanan publik yg begitu kuat, khususnya dari media elektronik..mengharuskan kita semua mencoba..memahami ini dari kacamata sebuah permainan. Tak bisa dipungkiri..kita haus akan sebuah Victory..sudah lebih dari 15 tahun kita selalu dalam kekalahan...
Sebuah Team harus memiliki irama (frequensi) yang sama, satu saja faktor tersebut Error..maka semua Team akan Error. Faktor penonton sudah pasti langsung mempengaruhi mental pemain, Momentum drop mental tersebut dimanfaatkan maksimal oleh lawan..untuk menggempur pertahanan kita yg memang lemah...

Kita harus belajar menerima kekalahan...dan belajar untuk memperbaiki, khususnya mental kita..agar momentum kemenangan yg pernah diraih..kembali lagi..Insya Allah, dalam kehidupan kita, ini bisa jadi sebuah antiklimaks dari sebuah proses...dimana dalam sebuah persaingan yg sangat ketat, dengan dinamika perubahan yg sangat cepat..maka diperlukan Mental yg kuat..
Mental Juara..."Pencapaian terbaik adalah pencapaian berikutnya..." Bukan pencapaian yg telah tercapai dimasa lalu..mungkin jadi sebuah statement yang bagus untuk 2011...bahwa kita perlu masa depan...dan meninggalkan euforia masa lalu...

Salam, Rois M
Dream...is a Power.

Tidak ada komentar: