Jumat, 10 Desember 2010

Pelajaran dari sebuah KERJA KERAS

Bismillahirrohmaanirrohim,

Kerja keras, sebuah kata sifat yang sering terdengar ditelinga kita, namun kurang disadari apa maksud dan makna yang ada di dalamnya. Kenapa sebuah kata KERJA harus ditambahkan dengan sifat yang KERAS, apa ada sebuah kerja yang LEMBUT?
Suatu hal bisa dimaknai dengan tepat dan nikmat, manakala hal tersebut memang sebuah habit/kebiasaan yg menjadi "teman" dalam hidup kita. KERJA adalah ibadah...itu adalah kebenaran, dan bila demikian hal nya, maka KERJA KERAS adalah ibadah yang paling baik.
Bagaimana mewujudkan sebuah kerja menjadi sebuah KERJA KERAS, manakala kita bisa mengukurnya dengan kapasitas dan utilitas seluruh potensi kita sebagai Insan makhluk Tuhan yg paling sempurna.

Motivasi dan tujuan KERJA itu sendiri memang menjadi awal bagi setiap orang untuk memulai.Ibarat sebuah Peta, tujuan dan motivasi adalah penggerak awal dari semua aktifitas yang kita lakukan. Namun PETA tersebut pada akhirnya dinamis dan relatif, yang MUTLAK dan ABADI hanya ARAH nya saja.
Peta dan denah yg kita pegang, dalam perjalanan kehidupan memerlukan faktor lain, ia mengikuti situasi,kondisi,cuaca dsb. Misal saja jalan menuju Gatot Subroto akan mudah dilewati pada jam2 tertentu saja, dengan demikian PETA yang kita miliki harus Uptodate.
Akselerasi dan percepatan apa yg kita lakukan itu bisa jadi yang memberi Output sebuah Kerja menjadi "nilai lebih" yang bermakna KERAS. KERAS dalam pengertian sebuah proses yang sulit,melelahkan,mengharukan,menyakitkan,menyenangkan,menakjubkan,menggetarkan,menyadarkan..dsb2 nya.

Ada pelajaran saat saya harus pagi2 subuh mengantarkan Santy ke pasar, mengantarkan anak2 sekolah, melihat dan memahami proses pendidikan Sayyid di Pesantren setiap hari, dengan disiplin dan aktifitas yg padat...membuat saya merenung, untuk memaknai sebuah kata KERJA KERAS. Ternyata KERJA KERAS bukan sebuah aktifitas, bukan sebuah kegiatan...
KERJA KERAS sebenarnya lebih bermakna KEIKHLASAN...sebuah KETULUSAN...dan sebuah KEPASRAHAN...karena itu semua bukan Peta dan Denah...namun itu semua adalah ARAH...dimana setiap hal semua perjalanan MENGACU kepada nya.

"Ilmu tentang menjadi Kaya mengajarkan pada kita bahwa Menjadi kaya bukan memiliki sebanyak apa kita memiliki sesuatu, tapi Ilmu menjadi kaya mengajarkan seberapa besar diri kita memberi dari SEBANYAK Anugrah yang telah Diberi NYA..."
Bukankah Utsman din Affan RA mengatakan bahwa hidup setelah mati adalah TUJUAN sesungguhnya dari semua hal...lalu dengan apa kita melaporkan pada NYA...tentang arti dan Makna Hidup yang kita jalani...???


Rasa itu telah ada...
Ditemani putih nya Uban diatas kepalaku..
Makna itu baru ada..
Saat waktu mengejarku...
Oh...belum ada yang bisa dilaporkan...
Pada Sang Pemilik Segala NYA...
Hanya tersisa...waktu...yg harus diisi..dengan Benar,tepat,Ikhlas,Sabar...dll

Salam, Rois M

Tidak ada komentar: