Selasa, 01 Desember 2009

Diperlukan, Was Was & Rasa Cemas ....

Bismillahirrohman nirrohim,

Beberapa hari ini, ada perasaan bersalah manakala tidak bisa berkomunikasi di pagi2 buta dengan Sang Kholik, rasa ingin "berkomunikasi" tersebut layak nya seorang Ika (anak sy yg lg doyan On Line (OL) di dunia Maya) yg begitu marah nya manakala dia sehari ngga bisa OL.

Ada dinamika dalam diri saya, yang terus bertumbuh, dari awalnya mudah - menuju pada tidak begitu mudah, untuk mendapatkan moment komunikasi tersebut, benar juga kalau Sesuatu yg berharga itu terus bertumbuh nilai nya, mengikuti "ukuran" yang telah ditentukan "takaran nya" oleh diri kita sendiri, demikian juga sebalik nya. Sama hal nya pendapatan yg Rp. 5 juta / bulan untuk periode 3-4 tahun yg lalu adalah hal tersulit didapatkan, namun saat ini hal tersebut realtif lebih mudah didapatkan.

Ada kejadian semalam, dimana saat pulang bernegosiasi dengan Customer (BUMA) untuk mengerjakan sebuah "Project kecil", Repair 8 unit DT di BBE Samarinda. Mengingat dead line yg ditentukan, maka Rasa cemas & Was Was mulai timbul, sampai saya bawa tidur dimalam hari nya. Alhamdulillah akhirnya ini membawa berkah di pagi buta, karena dengan rasa cemas & was-was tersebut, suara alunan Ayat2 Suci terdengar sebelum azan shubuh bergema..Subhanallah.

Kita pada akhirnya memerlukan rasa cemas, kita membutuhkan rasa was-was di dalam kehidupan kita, karena dengan demikian maka kita akan "tersadarkan secara sendiri nya" bahwa kita adalah Mahluk yang paling lemah, dalam sebuah konsep alam semesta ini... Kalaupun kita "merasa paling kuat", maka itu juga adalah Persepsi yang dibangun didalam diri kita sendiri.

Reputasi kita sebagai Insan, saat ini sedang dalam proses menuju pada "Kesadaran menyeluruh" tentang perlu nya keseimbangan diri, antara Optimisme & Rasa Was-Was+ cemas, agar tujuan diri kita secara pribadi, menemukan hakekat sesungguhnya dari kehidupa itu sendiri.

Kembali kepada cerita kehidupan, seorang anak kecil, yang hadir di depan mata saya.. dalam mencari nafkah, dengan berkejaran dengan roda2 truck tangki solar.. mempertaruhkan nyawa nya.. demi setetes solar...Dia sudah melewati ketakutan yang saya sendiri belum berani memikirkan nya....

"Seandainya saya tidak mengalahkan rasa takut didalam diri saya sendiri...dalam mengarungi Samudra yang ganas & tidak bersahabat ini, untuk waktu yg saya sendiri tidak bisa mengukur nya.. mungkin saat ini anda tidak bisa melihat Benua Amerika.." itu statement Christopher Coloumbus....

Semoga ini semua menjadi inspirasi, untuk saya, anak2 saya dan seluruh Insan yg melihat bahwa semua nya... serba sempurna.

Salam,
RM

Tidak ada komentar: