Kamis, 30 April 2009

Belajar dari Tukang Ketoprak, untuk bisa bersyukur

Bismillahirrohman nirrohim,

Kemarin, saat saya berdiskusi dengan Tawang, tentang status dia, saya hanya mengupas sedikit, tentang "harus berkaca/ belajar dengan tukang ketoprak", sekali lagi saya mencoba mengupas tentang makna tukang ketoprak, untuk bisa dijadikan filosofi kehidupan itu sesungguhnya, dan kenapa "tukang ketoprak" yang selalu saya ambil sebagai hikmah nya, karena value / rasa ketoprak itu memang kami sukai, dan masakan khas daerah Cirebon itu memang khas, makanan malam hari khususnya untuk daerah dimana saya dibesarkan.

Dinamika tukang ketoprak, adalah dinamika kehidupan "sabar sesungguhnya" karena siklus -Persiapan - Belanja - Memasak - Beres2 - Jualan - Istirahat, dijalankan nya dengan hasil akhir yang belum bisa diprediksi (siapa yang bisa menjamin jualan nya bisa habis terjual ...??). Sementara proses "siklus tukang ketoprak" dijalankan secara rutin setiap hari, bertahun-tahun, dengan Jeda waktu istirahat +/- 3 s/d 4 jam setiap hari ..!!!

Hal yang menarik lagi, dengan apa yang dilakukan dengan penyajian tukang ketoprak adalah "Seni dalam penyajian" yang harus di "ulek" satu -demi satu untuk setiap piring yang dibeli oleh pelanggan nya, sebuah "soul of life" sesungguhnya.

Salam,
RM

Tidak ada komentar: