Jumat, 26 September 2008

Berkah di Ramadhan 1429 H

Bismillah-hirrohman-nirrohim,
Ajakan Si Senguin Sayyid terasa menyebalkan pada awalnya, walaupun ajakan tersebut sebenarnya sudah saya rencanakan juga pada awal Ramadhan ini, i'tikaf.

Mungkin karena begitu melelahkannya tugas rutin hari itu (20 Ramadhan 1429 H), sehingga mengakibatkan saya terlelap sehabis berbuka puasa, sementara ajakan Sayyid untuk i'tikaf malam itu, terasa begitu sangat mengganggu nya.. tepat disamping pembaringan saya. sekitar jam 10 malam, saya terbangun dan sedikit meneguk segelas air putih, terhentak kesadaranku kembali pulih, untuk kembali mengingat sebuah "Ajakan mulia anak-ku Sayyid" untuk i'tikaf malam ini, apalagi ini memang malam ke 21, awal 10 malam akhir Ramadhan 1429 H.

Kembali saya masuk ke kamar, untuk mengajak Sayyid untuk i'tikaf, dan terlihatlah betapa gembira nya dia setelah sadar bhw papahnya ternyata setuju untuk i'tikaf malam ini, tepat jam 10 malam saya & Sayyid pergi ke mesjid Astra, untuk memulai sebuah I'tikaf di Ramadhan 1428 H tahun ini. Alhamdulillah, saya memiliki anak Sholeh, yg bisa mengingatkan kembali betapa Indahnya sebuah I'tikaf dilakukan...

Malam pertama i'tikaf, sang Ustadz memberikan ceramah yg bagus, yg menceritakan sebuah Hadist, yg diriwayatkan oleh Umar ra, tentang adanya 6 hal yg dirahasiakan oleh Allah swt didalam 6 hal, yaitu :

1. Allah merahasiakan Ridha Nya didalam setiap ibadah hamba kepada Nya
2. Allah merahasiakan Murka Nya didalam setiap maksiat hamba kepada Nya
3. Allah merahasiakan Kematian didalam perjalanan umur setiap hamba Nya
4. Allah merahasiakan Lailatul Qadr didalam 10 hari terakhir Ramadhan
5. Allah merahasiakan ...(lupa saya..)
6. Allah merahasiakan Wali (kekasih) Nya didalam setiap umat manusia pd jaman nya

Lailatul Qadr, termasuk dalam 6 hal yang Allah Rahasiakan, didalam 10 hari terakhir Ramadhan... Subhanallah, 10 Hari saja...dari 350 hari dalam 1 tahun... suatu yg terkadang kita lalai dalam mengisi & menjalani nya...padahal didalam 10 hari tersebut, terdapat suatu malam, yang nilainya jauh lebih baik dari seluruh total waktu kehidupan yang kita jalani.... (+/- 83 th).
Allahuma Inni Nas'aluka Ridho'ka wal Jannah wanauudzubuka min shohatika wan -naar, Ya Allah masukan kami kedalam Ridho & Surga Mu... dan hindari kami dari Murka & Neraka Mu...

Ini adalah berkah kami, di Ramadhan ini, dimana I'tikaf adalah sesuatu keindahan yang kami cari, khususnya saya & Sayyid, dan ini buat saya sudah lebih dari cukup, untuk bisa menerima kenyataan bahwa kami, mencintai Ramadhan kali ini.

Anak-anaku, papah bersyukur, do'a papah terkabul, dimana papah sering berdoa :
Robbana hablana min azjwajina wa dhuriyatina qurro'ta' ay-yun, wa jaal na muttaqi-na Imma-ma. (Ya Allah, jadikanlah pasangan hidup saya, anak anak keturunan saya sebagai sebuah "kesejukan didalam mata hati kami" dan jadikan kami Pemimpin orang2 yg bertaqwa).

Kalaupun seandainya di 10 hari terakhir Ramadhan kali ini, saya di Interview oleh 2 Perusahaan besar (PT.SIS & Group Trakindo Utama), maka mungkin ini sebuah buah dari berkah dari sebuah harapan yang jauh lebih besar, yaitu Ridho Mu ya Allah....Amiin.

Rabu, 17 September 2008

Lailatul Qadr di 1429 H

Bismillahirrahman-nirrahim...
Ramadhan yang benar2 berkah, khususnya dengan apa yang dilakukan oleh Santy di rumah, bagaimana tidak, ini adalah Ramadhan untuk pertama kali nya untuk dia, secara Full Time mempersiapkan buka bersama untuk seluruh umat manusia yg "berminat", dengan meletakkan seluruh makan-makanan berbuka di depan rumah...ada Kolak pisang+ubi merah+singkong, ada Risoles daging, ada martabak telor, ada Susu kacang kedelai, ada Mie & Bihun goreng, ada Pis-Cok, ada Tahu Isi + Bakwan goreng, dan tak ketinggalan, kesukaan saya sendiri : Kerupuk gendar + Kerupuk Emi yang di campur dengan Sambal kacang....

Ini bukan kegiatan yg mudah untuk dia lakukan, karena waktu istirahat nya, harus dia korbankan sejak dari Sahur, sampai selesai sholat tarawih, untuk mempersiapkan hajatan Ramadhan kali ini... Syukur Alhamdulillah, apa yang setting awalnya diniatkan untuk "membantu mempersiapkan makanan buka puasa u/ orang yg berpuasa" berkembang, menjadi sebuah "proses pembelajaran" yang sangat besar, dalam "memenuhi kebutuhan sendiri".

Mungkin ini adalah implementasi dari konsep "Wira usaha" yang harus saya pahami, dimana pijakan awalnya memang : "Membantu orang", betapa tidak ..??!! jika diperhatikan bahwa banyak orang yg pulang kerja di depan rumah, tepat mendekati waktu "buka puasa", sehingga boro-boro sempat untuk belanja & masak, maka keputusan untuk "memanfaatkan Instant Meal" merupakan sebuah pilihan terbaik disatu sisi, dan disisi lain, saya hanya bilang ama Istri saya, Santy..."Inilah bentuk amal ibadah yang bisa kamu lakukan saat ini...!!'.

Lalu, bagaimana "Malam ketentuan - Lailatul Qadr" untuk saya sendiri di Ramadhan 1429 H ini...?? Insya Allah...konsep berfikir :"Membantu orang lain" harus terus saya kembangkan pada setiap orang, baik itu lingkungan terdekat saya di keluarga, maupun lingkungan terdekat saya di manapun, dia berada....

Waktunya, memang tinggal 12 hari lagi... dan masih banyak hal yang bisa saya lakukan, terkait dengan sisa waktu yang tersedia, Tantangan didepan mata sudah terlihat begitu jelas & meminta "perhatian", misalnya Home dimana saya & keluarga harus tinggal di Jakarta, khususnya di Jakarta Utara. Ada hal yang menarik disini.... diwaktu yg bersamaan, anak2 ku semua sekolah di Jakarta Utara, Alhamdulillah saya pun, memiliki "sepetak tanah" di kebantenan & Daily Job saya dekat dengan lokasi tsb, Ortu Sty pun, sepertinya sdh at Home di Kebantenan... tinggal melakukan "Ikhtiar sekuat tenaga" guna mewujudkan HOME tersebut,... Insya Allah.

Arika (Putriku yg menjelang Baligh Remaja) saat inipun sedang bersosialisasi dengan teman2 nya yg berada pada tahap ekonomi menengah ke bawah, bahkan ada teman2 nya yg tinggal ngontrak di rumah petak2 an di Tg. Priok. Sayyid & Putri pun demikian juga, Sulthan sedang berkembang untuk bersosialisasi dengan "environtment" baru nya, dengan Shelin & Deo....

Ya Allah... telah engkau berikan sebuah "Taqdir" dalam kehidupan keluargaku sehingga sampai saat ini, demi sebuah perjalanan "Taqdir" kedepan yang Insya Allah jauh lebih baik, bukankah "Beribadah itu berimplikasi pada 2 dimensi, vertikal & horizontal....??" dan Ramadhan 1429H ini, Allah swt memberikan sisi Horizontal kehidupan keluarga kami, sedikit lebih lebar....

Subhanallah, wal Hamdulillah..Allahu akbar....semoga ini semua, memberikan "bekal" dan landasan kuat untuk saya secara pribadi... "Tinggal landas" menuju proses berikutnya, ...An Nafs Mut'mainah.... ketenangan, dengan jati diri sendiri....Insya Allah....

Selasa, 09 September 2008

AFIRMASI KEHIDUPAN DALAM SURAT AL-FATIHAH

Bismillahirrahman-nirrahim,

Anakku, Muhammad Sayyid H & Aisyah Putri N khususnya, yang sedang belajar melakukan "puasa", papah ingin mengatakan kepada kamu berdua, papah bangga ama kamu, karena kemarin saat kalian sakit saat puasa, dan papah minta kalian untuk "berbuka" saja, kalian berdua menolak nya, hanya karena kalian berdua tidak ingin dikatakan "batal" puasa nya...Subhanallah, begitu takutkah mereka pada sebuah kata "batal puasa" yang sedang mereka pahami, sebagai sebuah "kesalahan"...??? padahal jelas2 mereka sedang sakit..?? Papah hanya bisa berdoa, semoga apa yang kalian yakini, merupakan sebuah "kebenaran", karena papah juga yakin bahwa tidak ada pemaksaan dalam "menjalankan ibadah".

Sebuah ajaran, apalagi sebuah ajaran kebenaran dalam Islam, harus diterima dengan hati terbuka, dan perasaan ikhlas dalam pelaksanaan nya, disitulah letak sebuah "ibadah yg berkah". Pertanyaan yang muncul sekarang, adalah bagaimana "mewujudkannya" dalam proses kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi sebuah "kebiasaan". Ternyata kuncinya terletak pada sebuah kata "Afirmasi" (menanamkan kedalam sub conscious mind / alam bawah sadar kita) tentang sebuah "komitment kehidupan" secara menyeluruh & konseptual, yaitu dalam sebuah mukadimah & intisari Al-Qur'an itu sendiri, Al-Fathihah.

7 Kalimat pendek yg sudah menjadi "biasa" namun "luar biasa" ini, sering kita lupakan, bahkan sering kita lalaikan, manakala kita tidak "menyelami nya" dengan sungguh-sungguh setiap kalimat & arti yang terkandung didalam nya. Secara pribadi Papah sedang mencari kata yang aplikasi nya harus "tuntas" terkait dengan proses "pembelajaran & pelaksanaan" amanah yg sedang saya pegang, yaitu "Ihdinass-sirrotol Mustaqim" - "Tunjukilah kami Jalan yg Lurus".

Apa itu Jalan Lurus ...?? Papah harus jujur katakan, bahwa 30 X Puasa / lebih, Papah sendiri sedang mencari & mengamalkan, apa itu "Jalan Lurus", karena memang, perjalanan kehidupan itu sesungguhnya "bukan merupakan jalan yang seluruhnya lurus", dan distulah pentingnya kita sebagai manusia, terus diminta untuk melakukan afirmasi, minimal 17 X sehari, untuk kembali diingatkan, "Apakah kita memang benar2 meminta petunjuk ttg Jalan Lurus..??".

Secara sederhana, Jalan lurus, ibarat Jalan Tol, yang bebas dari kemacetan, dan terhindar dari lubang & kondisi rawan nya pencurian & penodongan di jalan, namun sering terjadi, kita hanya Focus pada "jalan lurus" itu sendiri, tanpa tahu & sadar bahwa yg penting adalah "TUJUAN NYA". Lalu kamu mungkin bertanya, Lalu apakah ada sebuah Jalan yg Lurus, namun relatif tidak lebih baik dibanding "jalan biasa".. jawaban nya "ADA..!!".

Sebagai ilustrasi, terkadang waktu yang papah tempuh dalam perjalanan pulang -pergi kerja di Jalan Tol, terkadang, pada waktu-waktu tertentu relatif jauh lebih macet dibanding jalan biasa, sehingga waktu yang ditempuh dari kantor ke rumah (atau sebaliknya) relatif lebih cepat dari waktu yang dilalui, seandainya kita TIDAK melewati jalan Tol, dan kondisi spt itu menunjukan bahwa ternyata Jalan biasa relatif lebih effektif dibanding Jalan Tol.

Itulah mengapa penjelasan ttg sebuah Jalan lurus, di jelaskan dengan gamblang & jelas, dalam Al Fathihah, yaitu Jalan orang2 yang telah diberi ni'mat oleh Allah...Apakah ni'mat & anugrah yg dimaksud adalah ni'mat & anugrah di dunia ini..?? bisa jadi sebagian kecil benar, namun secara jujur & benar, ni'mat & anugrah yg sesungguhnya, belum bisa di lihat, belum bisa di dengar, dan belum bisa dirasakan oleh kita semua dalam kehidupan di dunia ini.... Lho koq bisa...??? yach... karena ni'mat & anugrah terbesar dari maksud Al Fathihah sesungguhnya, berada saat kita sudah meninggalkan dunia yang fana ini... Yang Maha Raja nya... adalah Maha Raja di hari kemudian (Malik-yaumuddin)... bukan dihari ini (saat kita ada di dunia).

Kamu mungkin akan bertanya, susah dong meminta sesuatu yg kita sendiri tidak mengetahui rasa & nikmat nya.... Itulah kenapa kita butuh Afirmasi 17 X Sehari, dan Papah pun, sudah melakukan lebih dari 180.000 afirmasi dalam kehidupan papah, namun sampai saat ini, masih terus "mencari" dan "mencari"... seperti apakah "kenikmatan itu rasa nya...".

Diperlukan "kecintaan Luar biasa" untuk sebuah "pencarian hakikat kata Jalan Lurus" agar kita tetap bisa "menemukan Jalan itu", Ibarat kamu sekalian membeli polis asuransi jiwa, dan konsisten terus membayar nya, demi sebuah kenikmatan yang kita sendiri tidak mengetahui "rasa" nya, bahkan bisa jadi, "kenikmatan Polis asuransi ternyata dirasakan oleh orang lain".

Tapi kenapa hal spt itu bisa dilakukan oleh banyak orang..?? karena Cinta & Kasih Sayang.




a

Senin, 08 September 2008

Barack Obama, sebuah awal Keterbukaan

Bismillahirrahman-nirrohim.
Sebentar lagi kita bisa melihat sebuah perubahan paradigma baru dari sebuah Negara Adi Daya, yang menjadi lokomotif dalam sebuah peradaban modern.. United States Of Amarika, dan untuk pertama kali nya dipimpin oleh seorang "anak manusia" yang lahir dari sebuah "campuran" pemikiran dan kebudayaan, Lahir dari seorang lelaki muslim, dari benua tertua Afrika, dan tumbuh di Negara khatulistiwa, Indonesia, dan belajar di Negara Hawaii....

Pertanyaan nya lalu timbul, sudah "separah" itukah sebuah krisis kepemimpinan terjadi, dari sebuah Negara yang menjadi Pemimpin dalam hampir semua bidang kehidupan..?? shg "muncul" seorang Barack Obama, sebagai alternatif baru ...?? (ini mungkin pertanyaan yang timbul dari orang yg berfikiran skeptis).

Menurut pendapat saya, ini adalah awal sebuah perubahan keterbukaan, dari "Sebuah komunitas beragam, yg bernama USA" untuk sebuah penerimaan sebuah "pandangan baru" yang lebih Universal dari sebuah Keyakinan & kebenaran, yaitu Islam. Statement ini bisa dibilang terlalu dini, bahkan mungkin terlalu naif, untuk bisa diterima saat ini, oleh sebagian besar kita, tapi saya yakin dengan "tanda-tanda" yang muncul... dan dari sejarah yang berjalan.

Islam sebagai sebuah ajaran, sepertinya memang sudah relatif lama menjadi phobia, baik dari kalangan orang yg tidak mengenal Islam itu sendiri, maupun dari orang yang "mengaku" tahu akan Islam. Apalagi jika dikaitkan dengan "peran Politik" yang ingin dimainkan oleh "beberapa oknum" yang ingin berkuasa, dengan kendaraan Islam. Bagi saya secara pribadi, Islam terlalu murah untuk hanya sekedar dijadikan alat (baca :-kendaraan politik) bagi siapa pun manusia... tak terkecuali orang2 yg mengaku Kiai, Ustadz, maupun para Ulama. Islam sebagai ajaran, masih terlalu jauh untuk bisa dipahami, khususnya oleh ummat Islam itu sendiri....lalu dimana kesalahan nya...?? justru pada ketidak tahuan akan ajaran Islam itu sesungguhnya-lah yang menjadi inti dari kenapa sampai saat ini mayoritas (secara kuantitatif) Ummat Islam, sampai saat ini merasa "berada" di pinggiran.

Islam (baca : Pasrah & Selamat), mengajarkan sebuah kehidupan yang lebih kompleks, yang tidak hanya Focus pada kehidupan duniawi yang terjadi saat ini, sehingga Islam, secara otomatis, menjadi sebuah ajaran yang memang realistis & bisa diterima oleh semua ummat manusia. Muhammad SAW, sebagai seorang manusia & Rosul, layak dijadikan sebagai sebuah "icon" dari Islam itu sendiri, bukan karena dia berasal dari Arab, bukan karena dia lahir di Kota Mekkah, bukan karena ajaran nya banyak terkait dengan "kebudayaan Arab" secara fisik, namun Muhammad SAW, memang layak dijadikan "icon" Islam, karena memang Dia orang yang sangat "terbuka" dan bisa menerima sebuah "perbedaan", bahkan dialah manusia satu-satu nya di bumi ini, yang sampai akhir hayatnya, bisa memberikan sumbangsih terbesar, pada sejarah kebudayaan manusia, yakni pada sisi "Penghargaan kemanusiaan" nya. Sejarah sikap terpuji nya, saat memberikan makan kepada seorang Yahudi yang buta, ditengah pasar, padahal orang Yahudi tersebut jelas-jelas membenci nama Muhammad... mengajarkan sebuah "konsep berfikir, dan akhirnya pada konsep berperilaku" bahwa pada dasarnya manusia itu tidak paham, akan sebuah kebenaran. Dengan demikian, maka Islam dibutuhkan.

Sikap Muhammad SAW saat menjelang ajal & meninggalkan dunia fana ini pun, terbukti benar adanya, bahwa Ummat manusia sampai akhir jaman... memang banyak yg "tidak faham" akan sebuah hakekat kehidupan itu sendiri, sehingga wajar, seandainya kekhawatiran thdp Ummat nya begitu me-risaukan nya, hingga akhir ucapan saat ajalnya adalah " Ummatku..Ummatku..".

Pertanyaan nya, Siapa Ummat nya yang dimaksud, saat ajal menjemputnya, saat alam dimana Keindahan & Kekekalan diperlihatkan kepadanya, saat sebuah fase transisi menuju sebuah kebahagiaan dan meninggalkan sebuah alam yg penuh dengan tipu daya ini ....??? Alam dunia, yang seluruh Isi nya ... bernilai tak lebih dari bangkai seekor kambing yg cacat...dimata Sang Pencipta. Dengan demikian, kita butuh Islam ....

Anak-anak ku... Pelajari Islam & ajaran nya, sampai akhir hayatmu menjemput...

Senin, 01 September 2008

Teori Quantum dalam Puasa

Bismillahirrahman-nirrahim.
Anak-anak ku... khususnya Aisyah Putri Nursya'bani... Papah bersyukur, kemarin kamu bisa menjalankan Puasa Ramadhan di hari pertama dengan kuat, secara phisik papah melihat adanya perubahan dalam struktur Phisik kamu, kamu terlihat lebih kurus, tapi aura di wajahmu menggambarkan perubahan masa kanak kanak mu memasuki masa Remaja mu...

Papah ingin cerita ttg sebuah teori Quantum, dimana dari dasar-dasar teori tersebut, lahir sebuah effek yg luar biasa didalam kehidupan kita, misalnya terjadi nya Bom Atom di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945. Dan dari teori tersebut papah ingin kaitkan dengan Puasa di bulan Ramadhan ini... Kok ada kaitannya..?? Insya Allah ada...

Teori quantum mendasarkan pada sebuah pemahaman mendasar bahwa semakin kecil sebuah "materi" terpecahkan / di bagi, maka semakin "besar potensi Energy" yang terkandung akan dihasilkan. Seperti Contoh : Molekul Air (H2O), memiliki Potensi Energy yg besar, baik sebagai Sebuah kumpulan molekul tsb, ataupun (misal nya yg lebih kompleks) galonan air, yg bisa mengakibatkan banjir misalnya, tapi "Energy Potensial molekul air" yang terkecil lagi (misalnya di bagi , menjadi H20 = H2 + O2), maka "Potensi Energy" H2 atau O2 ternyata jauh lebih Dahsyat dari molekul Induk nya.

Nach, lalu apa kaitannya dengan Puasa,...?? Dengan Puasa, Materi didalam tubuh kita sebenarnya di kurangi.. tapi secara systematis, susunan organ didalam tubuh kita akan melakukan metamorfosis atas "berkurang nya asupan materi" didalam tubuh kita, Perubahan unsur sel-sel didalam tubuh kita akibat berkurang nya "materi" menghasilkan Enery yang jauh lebih luar biasa, dibandingkan apabila "asupan materi" tsb diberikan, dimana bukti nya...?? Alam memberikan informasi spt itu, lihat Ular yg sedang ganti kulit, dimana proses pembentukan sel-sel kulit ular yg lebih baru, menggantikan sel-sel kulit yg sudah tua, terjadi saat ular berpuasa. Burung Pinguin menghasilkan Energy luar biasa hebatnya, untuk memberikan kehangatan pada telur nya yg sedang dierami nya, dilakukan saat sedang berpuasa... dan tumbuhan memerlukan masa "jeda" dari pemberian pupuk & siraman air (baca berpuasa), untuk menghasilkan buah yg lebih berkualitas.

Kesimpulannya... Berbahagialah anak-anak ku... karena Ramadhan memang menghasilkan metamorfosis kehidupan buat kalian, terutama buat papah mu... untuk sekedar merenung, bahwa "Alam semesta" memang membutuhkan "Kekosongan & Kehampaan" agar semua menjadi jauh lebih seimbang....11 Bulan Rasanya jauh lebih dari cukup, untuk bisa memasukkan semua "unsur materi" kedalam tubuh kita, dan dalam satu bulan ini.... biarkan dia "mengendap" dan "berproses secara systematis" untuk menghasilkan Energy yang jauh lebih besar, dibanding Enery2 yang telah dihasilkan sebelumnya.... Amin.

Bismillahirrahman nirrahim Statement Penting

Anak-anak ku... Izinkan Ayahmu berkisah tentang sebuah statement yang sering kita dengarkan, tapi sering kita tidak renungkan makna terdalamnya, dalam setiap ucapan tersebut. Bi-Ismi-LLah (Dengan Nama Tuhan), artinya setiap apa yang kita lakukan, dalam setiap apa yang kita niatkan, dalam setiap kata-kata yang akan kita ucapkan, sering kita mulai dengan kalimat tersebut, lalu bagaimana kita memahami nya bahwa apa yg akan kita mulai tersebut merupakan suatu hal yang mengatas namakan Tuhan...???

Mencoba merenungkan detak jantung kita, yg berdenyut ribuan kali dalam satu jam, dan mencoba merenungkan adanya pressure yang luar biasanya di dalam jaringan syaraf di kepala kita, yg seandainya bisa dibandingkan, Pressure (tekanan) yg muncul dalam satu jaringan syaraf, mungkin jauh lebih besar dari tekanan yg muncul dari Hydraulic Pressure sebuah Excavator (alat berat), karena relatif sangat tipis nya syaraf di kepala kita, dengan jaringan yg begitu rumit nya (yg menurut para pakar telekomunikasi), jaringan syaraf dikepala kita, jauh-jauh lebih rumit dibandingkan jaringan komunikasi yang tercipta di Jagad Raya ini... Subhanallah...

Lalu, antara tarikan nafas, denyut jantung, dan Pressure aliran darah dalam syaraf di kepala kita, maka layak kah kita sekarang, berbuat, layak kah kita sekarang berkata, layak kah kita melakukan sesuatu... even yang paling sederhana pun... tanpa merenungi.. bahwa itu semua adalah ANUGRAH KEHIDUPAN DARI YANG MAHA KUASA.... dan kalaupun kita bisa berbuat, APAPUN ITU.... pada hakekatnya, itu semua adalah SESUATU yang berada diluar kontrol kita sebagai manusia....lalu, jelas sudah.... bahwa semua pada hakekatnya, adalah ATAS NAMA ALLAH.... Bi-Ismi-LLah... yang Maha Pengasih & Penyayang....