Sabtu, 25 Februari 2012

Menikmati Subuh - Yang Syahdu dengan Syibgoh MU

Bismillahirrohman nirrohim,

Alhamdulillah subuh ini saya masih bisa sholat berjamaah dengan istri saya tepat waktu, di kota peristirahatan kami - Bogor.

Dengan dingin nya malam, diiringi deras hujan di kota ini sejak mulai ashar kemarin, maka terbangunkannya kami dipagi ini, merupakan sebuah anugrah luar biasa yg harus kami syukuri, khususnya dengan terjalin nya komunikasi kami dengan anak2, khususnya Arika yg ingin memasuki dunia perkuliahan.

Menikmati dingin nya pagi dengan membasahi seluruh tubuh menjelang azan subuh di situasi yg dingin ini, mengingatkan saya pada situasi dingin di Lembah Hijau - Puncak, dimana saat itu (th 2007) kami melakukan meeting bersama di puncak, dan Kabut pagi menyelimuti tempat dimana kami menginap, untuk mencoba menghangatkan tubuh kami - maka tidak ada cara lain, kecuali Mandi dan bersatu dengan dingin nya air hujan yg menyirami bumi dimana tempat kami berada.

Dingin ufuk Fajar, harus di lawan dengan dingin nya air, untuk bersatu dengan tubuh ini, manakala kita ingin "menikmati rasa dingin", itu rahasia nya, memang awalnya terasa sangat menyiksa, tapi itu sementara.. setelah rasa dingin bersatu bersama tubuh, maka rasa "Kebersatuan" dengan lingkungan dan alam semesta, adalah sebuah "Ke-hangatan baru".

Dari pengalaman itu, saya ingin mengatakan, bahwa sebuah "Penceburan" atau istilah dalam Al-Qur'an Syibgah - Pencelupan diri diperlukan dalam sebuah totalitas sebuah pekerjaan -apapun itu. Dengan Pencelupan dan bersatu dengan lingkungan dan alam semesta yang ada disekitar kita, maka kita ibarat salah satu alat musik dari sebuah Maha Karya Orkestra Kehidupan yang penuh dengan melodi - Melodi Indah Kehidupan.

Ditemani dengan irama syahdu Kitaro dengan "Morning Prayer" nya, lengkap sudah kenimatan subuh yang kami terima pagi ini - Alhamdulillah.

Bogor - Nan sejuk,
RM

Tidak ada komentar: