Sabtu, 02 Oktober 2010

Kekuatan dalam kesedihan...

Bismillahirrohmaanirrohim,

Hari ini, untuk pertama kali nya saya sholat berjamaah ama sulthan dengan khusuk, "..Sini sholatnya ikutin papah, kaya cio yah!..." Begitu minta ku saat saya mengimami sholat dhuhur hari ini.
Alhamdulillah, dia relatif bisa mengikuti saya sholat sampai selesai. Saya tidak tahu apa yg menyebabkan dia bisa berubah seperti ini.??!!

Kemarin, sulthan memang sangat sedih, manakala dia berpisah sementara ama kakak nya di Pesantren Sahid..karena sore hari nya saya berdua ama Sulthan menjenguk sayyid. Rasa senang Sayyid saat dijenguk tak bisa diungkapkan dengan kata2, dan itu bisa terlihat dari nada suara dan tatap wajah nya...
Masa pancaroba menuju masa remaja nya Alhamdulillah bisa saya temani...dan saat pamit dimalam hari nya dengan sayyid, sulthan sepertinya tidak bisa menerima itu.."Papah, cio ajak pulang aja..!!" Rengek nya "Cio sedang belajar disini.." Jawab ku penuh iba..namun pikiran kecilnya masih belum bisa menerima sebuah kenyataan hidup...
"Nanti aku nangis loh.." Kata nya, tanpa aku response dengan serius, krn pikirku paling hanya sebuah ancaman seperti biasanya pikirku.

Dalam perjalanan sekitar 2-3 km dari pesantren sayyid, saya mendengar cengukan dan isak tangis sultan,yg berada dibelakang kemudi kendaraan yg saya bawa..Dengan perasaan empati dan mencoba merenung akan sikap jujur nya, manakala seseorang merasa "ditinggalkan.." Aku baru tersadar, bahwa sultan kecil yg kemarin baru saja memperingati Ultahnya yg ke 4,
Tidak bisa dibilang kecil perasaan dan emosi nya...dia benar, kl antara dia dan kakak nya terjalin jalinan emosi yg kuat sebelumnya..dia benar ttg sebuah rasa menyendiri manakala sultan kecil memandang sepi dan jauhnya kakaknya dari orang2 yg biasanya menemaninya di rumah...
Sulthan kecil..mengajarkan sebuah kenyataan bahwa Papahnya pun sebenar nya sedih...meninggalkan si senguinis di pesantren..
Namun itu semua demi kekuatan mereka...

Sulthan..hari ini bisa sholat berjamaah denganku...Insya Allah adalah buah dari kekuatan dirinya...yg tercipta dari kesedihan yg dia rasakan...KEKUATAN DALAM SEBUAH KESEDIHAN...
Insya Allah...

Untuk anak-2 ku...sesuatu pasti ada harga nya...sebuah kesedihan, pasti bernilai dan bisa berbuah Kekuatan, jika kita bisa menerima nya dengan Ikhlas..sebagaimana ikhlasnya sebuah Karbon, yg terpanggang diperut bumi. Tertempa dg tekanan, panas, dan pergeseran bawah tanah...antara Intan dan besi...pada dasarnya bahan dasar Carbon...semakin kuat tekanan yg diterima..memberi hasil akhir Carbon tersebut menjadi apa???.

Salam, RM

Tidak ada komentar: