Minggu, 22 Maret 2009

Memberi / Giving , adalah Rahasia untuk Kaya


Bismillahirrohman nirrohim,

Minggu lalu, adalah minggu yang menyedihkan untuk saya secara pribadi, karena muncul keraguan dari Ibuku sendiri, tentang sebuah kata ikhlas dalam amalan yang aku lakukan... subhanallah..Bukannya aku ingin menolak statement tsb, namun menurut hemat saya, Keichlasan adalah hubungan yg bersifat transendetal dengan Sang Khalik.. hubungan vertikal secara pribadi antara kita dengan Sang Maha Pemberi...

Rasa ini (sakit hati) atas statement yang muncul dari seorang Ibu, hanya bisa saya pasrahkan kepada sang Maha Pemberi, karena memang itu yang saya bisa lakukan... kalaupun hal itu dikaitkan dengan sakit yang diderita oleh Sayyid, rasa nya terlalu jauh & tidak related dengan amalan ichlas, kalaupun ada terkait dengan akhlak orang tua, mungkin ada benar nya, dan itu yang memang sedang dalam concern saya sebagai orang tua nya.

Ikhlas, dalam beramal, merupakan sebuah manifestasi dari sebuah "nilai" yang menjadi barometer kita sebagai mahkluk, manakala kita mendapatkan tingkat keikhlasan kita rendah, ataupun tidak ada, maka sangatlah penting untuk direnungkan kembali, tingkat keimanan kita sebagai mahluk. Seingat saya, sebuah ke Ikhlasan merupakan sebuah syarat dasar untuk kita jadikan sebagai pondasi dalam amal yang kita lakukan.

Amal Sholeh, ataupun sebuah pemberian, pada hakekatnya adalah sebuah "jalan" dimana kita akan menuju pada sebuah makna Taqwa sesungguhnya, dan itu sudah benar-benar saya sadari dari awal, sehingga apa yang kami lakukan, apa yang kami amalkan, harus semuanya bermuara pada landasan itu, sehingga dengan demikian kalau pun saat ini kita mendapatkan sebuah "Ujian yang kami hadapi" ... kami, khususnya saya, harus ihklas juga menerima nya, apalagi jika hal itu, merupakan sebuah jalan yang baik, untuk keberkahan saya sendiri... amin.

Saya hanya ingin sharing dan berbagi, khususnya untuk generasi anak-anak ku nanti, jadilah manusia yang selalu ikhlas, menerima apa yang terjadi dalam hidup. dan harus berani memberi dengan ikhlas, seluruh amal yang kita lakukan... karena pada dasarnya, kita tidak memiliki apa-apa...

Salam,
RM

Kamis, 19 Maret 2009

Rahasia Kebahagiaan Hidup

Bismillahirrahman nirrohim,

Hari ini adalah Jum'at minggu ke 12 ditahun 2009, pagi ini saya mendengarkan di Smart FM sebuah acara bertajuk "Smart Happiness" yang dibawakan oleh pembicara, yg intinya bercerita ttg seorang Raja, yang ingin mendapatkan resep BAHAGIA & menanyakan hal tsb kepada seorang Bijak, yg pada akhirnya diberikan dalam satu statement, yaitu : "SEMUANYA PASTI BERAKHIR".

Statement tsb menarik bila dikaji dengan Statement Imam Ali RA, yg menyatakan bahwa orang yg paling berilmu diantara kalian adalah orang yg selalu ingat pada kematian, Kematian pada intinya adalah sebuah perpisahan antara alam Dunia, menuju alam kubur, kita manusia pada hakikatnya pernah mngalami kematian pertama, saat meninggalkan alam Rahim Ibu kita, dengan di akhiri dengan tangisan kita, sementara orang-orang disekitar kita tersenyum bahagia... kita masuk ke alam Dunia (yg fana -> karena SEMUA PASTI BERAKHIR), dalam sebuah tangisan yg menyayat bersama senyum bahagia orang disekitar kita... seluruh umat manusia (kecuali yg lahir dalam kondisi Caesar, mungkin).

Memang tidak mudah untuk mencoba menerima sebuah konsep, bahwa "SEMUA NYA PASTI BERAKHIR", khususnya manakala kita menghadapi nya dengan sebuah RASA NIKMAT, dan sangat ditunggu-tunggu kedatangannya, manakala kita dalam kondisi RASA SAKIT. Lalu pertanyaan nya akan muncul, manakala kita harus menerapkan rasa SEMUA PASTI BERAKHIR pada seluruh kondisi kehidupan yang kita alami, ibarat menelan pil pahit .....

Saat ini, rasa sakit yg kami hadapi, bersama dengan berjuta manusia yg ada di muka bumi, akan terasa lebih nikmat seandainya seluruhnya berfikir, bahwa semua pasti berakhir, dan saat ini, bersama dengan jutaan umat manusia yg sedang merasakan rasa nikmat yg luar biasa dalam menerima anugrah dariNya, akan terasa lebih Indah, manakala berfikir, bahwa semua juga pasti akan berakhir.... dan Kematian adalah cita-cita terluhur dari setiap manusia, dan bisa menghadapi nya dengan senyuman dan bahagia, dan membiarkan orang-orang disekitar kita menangis ...

Salam,
Rois M

Selasa, 17 Maret 2009

Live is Miracle / Keajaiban Kehidupan

Bismillahirrahman nirrohim,

Bulan ini, adalah bulan ujian yang harus kami simpulkan sementara dalam satu statement, Kehidupan adalah Ajaib (Live is Miracle), karena kami sudah meyakini itu, mungkin bersama beberapa orang yang sudah meyakini hal tersebut.

Saya, dan M Sayyid, harus berjuang untuk mendapatkan itu dengan kerja keras & penderitaan yang hanya bisa dirasakan oleh Sayyid saat ini, untuk bisa mendapatkan statement itu, bagaimana 6 X ganti kateter di penis nya dia, bagaimana 6 X saya harus diuji untuk "bertahan" pada sebuah kesimpulan sederhana, kalau sesuatu bisa muncul, maka kehilangan nya akan jauh lebih mudah, kalau ada sebuah batu kandung kemih didalam kantung kemih Sayyid, yang sudah 2 X dibuktikan dengan USG, dan 3 X Dokter Urologi mensuggest untuk dilakukan proses pembedahan / tindakan lanjut (Dr. Eko (RS Kodja), Dr.Erfan (RSCM), dan Dr. Eben Ezer Siahaan (RS PGI), ditambah "perasaan" keluarga kami, yang merasa "tertekan" dengan "hadiah kecil dari Nya" ini harus kami hadapi dengan berbekal pada sebuah keyakinan & inti dari masalah yang harus saya hadapi.

Saya harus jujur mengakui, bahwa proses ikhtiar kami dengan para Dokter bedah tsb, harus juga saya jalani secara pararel dengan ikhtiar & introspeksi kedalam inti dari persoalan itu sendiri, dari situ kami mendapati Hj. Kasidi dengan Herbal & pijat akupuntur dari China nya, bisa bersilaturrahmi dengan Ust.Abu Aqila, dengan terapi psikologi secara pasrah kepada Ilahi, dengan bekam & ruqyah nya, dan terakhir bisa berkenalan dengan Ust. Danu dengan Bengkel Hati, yang hasil akhir nya bermuara pada sebuah "Keichlasan total" secara menyeluruh dan mengambil hikmah & berkah yang dapat kami ambil dari semua perjalanan ujian ini, jawaban nya : Alhamdulillah, keajaiban itu muncul... Kemarin, 17/03/09 Saat Sayyid sedang sholat Isya, dia bisa kencing....Saat sedang sholat...saat sedang pasrah kepada Nya...

Pada hakekatnya, Hidup ini sendiri adalah sebuah Keajaiban, dan kita hanya bisa "merasakan sebuah ke ajaiban tersebut" manakala kita berani menempatkan diri kita pada posisi seorang hamba, posisi manusia yang tak bisa berbuat apa-apa, posisi Insan yg lemah, dihadapan kehendak Maha Kehidupan, Kita manusia pada dasarnya ibarat bagian unsur dari sebutir pasir, ditengah padang Samudra lautan di dunia, dihadapan Allah Swt, ... dengan berbekal Ikhtiar, pasrah, dan berharap hanya kepada Nya.... maka, mungkin itu yang dinamakan Taqwa.

Kebenaran Tuhan didalam Firman Nya, apabila kita bertaqwa, maka Dia akan memberikan "sesuatu dari tempat yg tidak di duga-duga", mungkin itu adalah kunci untuk membuka Keajaiban kehidupan itu sendiri.

Subhanallah, wal hamdulillah, wa la illahailallah, Allahu Akbar.....jadikan kami hamba2 yang pandai bersyukur, atas nikmat yang engkau berikan...

Salam,

Selasa, 03 Maret 2009

Grand Design, ada di Kepala Kita

Bismillahirrahman nirrohim,

Pagi ini saya kembali diingatkan oleh pentingnya saya membuat Grand Design dari sebuah entity, walaupun sebatas pada entities dimana saya diberi wewenang dan tanggung jawab nya, Part Dept TSU, sebuah challange yang menuntut saya secara pribadi membentuk apa yang akan terjadi (minimal meng- antisipasi apa yag terjadi pada masa depan).

Grand Design adalah sebuah "amanah luhur" yang sering terlupakan oleh kita semua, bukankah kita adalah khalifah fil Ardh..?? wakil Tuhan dimuka bumi ini, seandainya Pak M Jazid men challange saya dengan sebuah Grand Design Part Dept, di TSU, buat saya ini ibarat sebuah Project kecil dalam sebuah Project Raksasa kehidupan saya.

Ditengah "Cobaan" yang sedang saya hadapi terkait dengan Sayyid, terkait dengan interaksi antara saya dengan Keluarga Santy, terkait dengan relationship antara saya dengan Santy, yang harus lebih baik dan "smoth" dan terkait dengan interaksi dengan anak-anak yang sudah memasuki masa puber dan remaja, saya memang harus membuat sebuah Grand Design, kehidupan saya kedepan.

"Bukankah orang yang Gagal dalam memiliki rencana (Design), pada hakekatnya adalah orang yang merencanakan Gagal" sebagai sebuah statement pribadi, yang harus dan terus dipertahankan.... Alhamdulillah, saya diingatkan kembali ttg pentingnya sebuah Design dan Blue Print yang tercatat dengan benar, dengan baik, dan dengan tepat. Sebuah statement sederhana, yang sangat tepat untuk bisa di implementasikan dalam sebuah Blue Print kehidupan saya, minmal dalam karier saya di Trakindo Group, Insya Allah...

Di awal bulan Maret 2009, tepat di bulan terakhir periode kwartal 1, 2009. Alhamdulillah saya harus men set-up Grand Design kehidupan saya, Membuat Grand Design sasaran-sasaran saya, dan membuat Grand Design kehidupan saya, pada rel-rel yang sesuai dengan tuntunan Nya...
Dead line, diakhir minggu ini (kebetulan minggu ini ada libur), dengan demikian saya bisa membuat Grand Design tersebut dengan lebih terukur, terarah, dan jelas, Insya Allah...

Salam,
Rois M