Jumat, 26 Maret 2010

ANAKMU ADALAH MUSUHMU

Bismillahirrohman nirrohim,

Saat aku menulis judul artikel ini, justru kami semua dalam posisi saling menyayangi anak2 kami, sebagai titipan Tuhan yang terindah. Semakin mereka meninggalkan dunia anak2 yang begitu indah, menuju masa Remaja, disitulah terjadi dinamika yang begitu "tak terduga" khusus nya terhadap sikap dan emosi mereka.

Kemarin, saat menyaksikan acara Save Our Nation di Metro TV yg membahas ttg Pornografi di Internet dan pengaruhnya terhadap dunia anak, banyak hal yang kami dapati, salah satu nya adalah Ilmu kita sebagai Orang tua, yang mesti mengikuti "trend" yang muncul dalam dunia anak2 kita saat ini. Saat kami kecil dunia Internet & Hand Phone belum seperti sekarang, Game yang kami mainkan saat itu jauh lebih sederhana & simple, tidak seperti sekarang yang Dinamis, multimedia, rumit dan exiting... sebuah Samudra lautan yang begitu ganas untuk sekedar hanya dibiarkan, dan kemungkinan menyeret anak2 kita terhanyut pada Gelombang besar nya.

Ada sebuah Logika Sintesis & Antitesis untuk menghasilkan Thesis baru.... itulah Sunatullah, Hukum Alam dalam kehidupan ini, layaknya Proton & elektron, Yin & Yang .. demikian juga dinamika keidupan anak2 kita. Ini bisa dibuktikan manakala mereka memasuki etape dinamis kehidupan di 5 tahun pertama, dengan menjalankan konsep : Antitesis, MELAWAN (itu istilah orang2 tua kita).

Memasuki dunia Remaja yang jauh lebih kompleks, tentunya Teori Antitesis & Sintesis jauh membutuhkan formula dibading kan usia anak2 tadi. Sebagai orang tua, kita seharusnya malah banyak belajar untuk mencoba menggali semua informasi yang terkait dengan dunia anak2 kita.
Contoh konrit yang kami lakukan adalah saat kami memindahkan mereka dari Balikpapan (dunia sekolah yang Elit di Istiqomah - Pertamina), kembali ke titik nol di Jakarta dan mengajarkan ke mereka ttg adanya pendidikan SDN (Gratis aja mau pinter..??), Protes & complaint mereka kepada saya begitu deras, ngga bagus pah sekolah nya.. kata nya... Realita kehidupan mengajarkan kepada saya, bahwa itu adalah pilihan (sementara) bahwa ada "Dunia lain" yang harus mereka hadapi.

Saya harus berhadapan dengan mereka, disitulah konsep judul diatas harus dibuktikan... bahkan Orang2 besar lahir dari kehidupan yang keras di masa kecil nya, dengan kehidupan Yatim Piatu dan penderitaan dimasa kecil, Rosulullah tertempa secara alami... menjadi Insan yang unggul dimasa akhir.....

Kita, sebagai orang tua ibarat Busur ... yang akan meng "hantarkan" anak2 panah kehidupan kita, menuju sasaran yang "benar"... atau mereka adalah "bunga-bunga kehidupan" yang warna nya saja belum tentu sama dengan warna kehidupan yang kita berikan....

Semua tergantung DOA dan HARAPAN yang tertanam kuat dalam pikiran kita, dan KERJA KERAS mereka dalam menghadapi kehidupan sesungguh nya, bukan sebalik nya dimana sebagian besar kita berfikir, untuk kerja keras untuk mereka.

Salam,
RM

Tidak ada komentar: