Kamis, 13 Agustus 2009

Anak-ku akan menjadi Bukan Anak ku .....


Bismillahirrohmanirrohim,

Dalam minggu-minggu ini, aku jadi teringat pembicaraan beberapa tahun lalu dengan Ibu, saat saya mengajaknya untuk tinggal bersama kami di bekasi saat itu, kerna melihat dia hidup sendiri dirumah nya setelah Ayahanda pulang ke Rahmatullah. Jawaban Ibuku menjadi "kesimpulan" bagi kami semua dalam proses menjalani kehidupan kami.

Ibu-ku berkata, "Dulu, awalnya saya hidup sendiri, merantau ke Jakarta, bekerja sendiri, menafkahi hidup secara mandiri, lalu Ibu ketemu dengan Ayahmu, kami berdua hidup bersama, kemudian lahir kamu (Saya dan saudara2 saya ber-6) , satu persatu, kami bahagia dalam kesederhanaan itu, proses selanjutnya kamu semua menjalani hidup sendiri, berkeluarga dan meninggalkan kami berdua lagi, kemudian Ayahmu "pergi", sekarang Ibu sendiri... itulah hidup"

Aku jadi teringat anak2ku manakala statement kalimat itu muncul, bagaimana proses anak2 ku saat ini yang masih kuanggap sebagai "anak kecil" tumbuh dan berproses menjadi diri mereka sendiri, dan masa transisi itu "ditandai" dengan proses "ketidak siapan kami" didalam mengikhlaskan diri kami untuk menerima, kalau Mereka akan meninggalkan kami....!!

Judul diatas, bukan statement apatis, melainkan preventif mision, khususnya buat kami sebagai orang tua, kalau mereka akan menjadi diri mereka sendiri, yang Insya Allah akan jauh lebih hebat dan lebih kuat dari orang tua nya," Anak-ku akan menjadi bukan Anak-ku.." mereka akan menjadi Orang tua juga seperti diri-ku yg memiliki pemikiran tentang diri mereka sendiri.

Ucapakan Kahlil Gibran "Anak ibarat anak panah, dari sebuah busur (orang tua) yang kita lontarkan" kemana arah dan tujuan nya, kita memang memiliki rencana, namun sasaran akhir, banyak faktor yang mempengaruhi nya, Sebagai seorang Ayah dan orang tua, saya hanya memiliki prinsip, kalau Dia adalah investasi akhirat buat kami.

Salam,
RM

Tidak ada komentar: