Kamis, 02 Juli 2009

Aku ingin mewakili Bangsaku .... Indonesia.


Bismillahirrohmanirrohim,



Seminggu lagi, bangsaku, Indonesia..akan memilih, sebuah perhelatan akbar 5 tahun sekali, yg menelan nilai materi Rp. 25 trilyun (2,5% PDB). Dan saat-saat seperti ini, semua effort para Politisi dikerahkan untuk mencapai sebuah tujuan - Getting -, The Power.

Sejarah bangsa ini mencatat, bahwa lebih dari 3,5 Abad, kita terjajah secara materil, emosionil dan fisik, namun kita tidak pernah terjajah, secara spiritual. Candi Borobudur menjadi bukti sejarah, bahwa kita memiliki sejarah peradaban indah dimata seluruh manusia dimuka bumi ini.

Kemana Bangsa ini harus berjalan setelah hari ini, ini yang perlu direnungkan untuk kita semua, agar apa yang menjadi cita-cita luhur founder's bangsa bisa tersenyum melihat apa yang pernah mereka usahakan pada masa-masa lalu. Saya type orang yang ingin memberi wacana, bukan dorongan, ingin memprovokasi hal2 yg positif, bahwa kita memerlukan "The Real Leader", dan Demokrasi diperlukan agar terjadi Filterisasi secara alamiah terhadap seorang Leader.

Ibarat berada diperempatan jalan, Indonesia adalah sebuah Negara Strategis dimuka bumi ini, Jujur, Lokasi strategis yang dimiliki bangsa kita, ternyata Halaman depan rumah kita secara sadar, harus rela disewakan oleh tetangga kita (Singapore & Malaysia), sementara kita merasa hanya cukup bercocok tanam singkong, untuk dijual hasilnya kepada ke dua tetangga kita yg "ngontrak" halaman rumah kita (krn mereka tahu, bhw Tanah kita strategis). Biaya kontrak nya, sangat cukup untuk kita tinggal & hidup dalam kebiasaan ber cocok tanam singkong tersebut.

Kita Butuh "The Real Leader" yg bisa melihat situasi tsb secara objective, dan hanya dari kaca mata seorang Pengusaha, gambaran tersebut akan muncul. Bukan maksud saya untuk mendukung JK (dg latar belakang Pengusaha), dibanding SBY misalnya, namun saya ingin menuliskan sebuah catatan, bahwa kita semua memerlukan PEMIMPIN, bukan MANAGER.

Seorang Pemimpin (Leader), akan menghitung berapa banyak Apel yg akan tumbuh dari sebuah biji Apel, dan seorang Manager akan menghitung berapa Banyak biji apel yg ada dalam sebuah Apel. Katakanlah JK yg menang, hal itu akan menjadi sinyal positif bagi Demokrasi kedepan, krn DPR sudah dikuasai Team Demokrat CS (Team Hijau, PKS,PKB, dll) bisa berfungsi sebagai oposisi. Jika JK menang, Syarat Utama nya adalah "jangan bermain lagi di Parlemen" dengan mengajak Team Oposisi masuk ke Pemerintahan.

PKS, sebagai pionir, harus memainkan peran sebagai "Controller" di Pemerintahan ini, dengan demikian 5 th lagi, nama nya akan berkibar sebagai sebuah "The Real Wakil Rakyat". dan Mesin Golkar, sudah saat nya merubah (change Paradigm), dari Partai "Getting" menjadi Partai "Giving".... dan bila itu terjadi, maka Indah Bangsa ini...

Sayang, aku hanya bisa bermimpi, untuk Bangsa ku tercinta.....

Salam,
RM

Tidak ada komentar: