Rabu, 09 September 2009

Tanda tanda datang nya Kematian

Bismillahirrohman nirrohim,

Pagi ini, seperti biasa saya memandangi lagi dinding lift di Graha Inti Fauzi, yg berlapis cermin untuk melihat dan memandang kedalam, tentang "tanda-tanda kematian" yang selalu muncul, dan semakin "terlihat terang diatas kepala saya", Uban.

Ada segenggam "takut" dan bercampur dengan harap, saat saya memahami sebuah "proses kematian", namun apapun itu - Kematian tetap sebuah proses yang harus saya hadapi. yang menjadi pertanyaan besar nya adalah : Apa dan bagaimana mempersiapkan nya ..?? Subhanallah alangkah indah nya jika mimpi tentang datang nya sebuah kematian layaknya sebuah proses penjemputan resmi seperti kanjeng Nabi, atau katakan lah minimal seperti beberapa ulama besar, yg sadar, akan datang nya kematian ... dan menanti nya dengan ikhlas.

Di bulan Ramadhan 1430 H yg suci ini, sering terpikir oleh ku, betapa indah nya saat berbuka, dengan wajah ceria anak2 ku yg masih kecil (krn menunggu lapar seharian), betapa syahdu nya bersahur bersama, betapa "ramai nya kegembiraan seluruh umat manusia", dan itu semua adalah sebagian dari Rahmat yang diberikan Allah swt lewat setetes nikmat Rahmat, yang nanti akan Allah swt berikan dihari "kemudian".

Setetes Rahmat yang diberikan, sudah begitu sangat mempesona setiap insan yang merasakan nya, setetes Rahmat yang diberikan oleh seluruh Mahluk dimuka bumi ini, sampai pada saat binatang menyusui anak2 nya, Subhanallah... dan di hari "kemudian" nanti Allah swt berjanji akan memberikan SELURUH Samudra Rahmat, yg belum pernah terpikir oleh pikiran, terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga ........ dan semua itu bermula dari sebuah proses KEMATIAN.

Insya Allah, di usia yang memasuki periode awal yg sempurna ini, Kematian seharusnya sudah menjadi titik awal dalam setiap perasaan yg saya miliki, yg pada akhirnya perasaan tsb menjadi dasar dalam pemikiran ku, ...mengutip Stephen Covey dalam 8 habit nya, "Begin at the end of Mind"... untuk memulai sesuatu dalam kerangka akhir kehidupan, dan memulai kematian untuk menjemput Anugrah terbesar sesungguhnya... Insya Allah... amin.


Salam,
RM

Tidak ada komentar: