Selasa, 17 Februari 2009

Batu Ginjal Sayyid & Peran Emosi Orang Tua

Bismillahirrohman nirrohim,

Tepat diusia 10 tahun, Muhammad Sayyid Haidar, titipan kami yg ke 2, di anugrahi Batu ginjal di dalam kantong kemih nya, sebuah ujian baru dalam kehidupan keluarga kami, khususnya setelah kami baru saja dihadapkan pada masalah tempat tinggal, Ya Allah, saya sangat yakin bahwa ini semua pasti ada Hikmah nya, pikir saya.

Bukan nya saya berkeras hati, untuk menolak suggested dokter Eko (dokter Urologi RS Koja), untuk dilakukan pembedahan, hanya pikiran sadar saya mengatakan kalaupun dilakukan pembedahan, seharusnya itu merupakan alternatif terakhir, bukan malah sebaliknya, dan harga dari "kekerasan hati saya" mengahasilkan sebuah pelajaran baru ttg Makna sebuah Kekerasan Emosi saya & Santy sebagai orang tua nya, rupanya ada benarnya, peran Emosi thdp perkembangan anak2, terkadang memberikan dampak yg sangat significant, baik pada sisi psikis, maupun fisik. 3 kali kateter (selang air seni) dilakukan bongkar pasang, dari Puskemas, RS Pelabuhan sampai ke RS Mitra Keluarga di Kelapa Gading, sampai akhirnya kami berkenalan dengan pusat Urology & USWL di RS Cipto Mangunkusumo... hanya karena sebuah batu, yg kekerasannya, tidak lebih keras dari Keras hati kami sebagai orang tua nya...

Hikmah terbesar yg bisa saya ambil, khususnya untuk saya pribadi adalah tentang sebuah "Perubahan kelembutan Perasaan, kelembutan pikiran, dan pada akhirnya membentuk sebuah kelembutan akhlak, yg sudah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi...." Bukankah ada sebuah kisah seorang laki-laki yang bisa menaklukan harimau di hutan, konon diakibatkan oleh perlunya dia melakukan adjustment thdp kelembutan perasaan nya, akibat Emosi istri nya di rumah... Ujian terberat seorang laki-laki, khususnya dengan type kepribadian yg taft seperti saya ini...
Insya Allah, saya akan melakukan transformasi diri untuk mencoba berani melihat keluar, untuk masuk kedalam jiwa Istri saya, yg sering bergelut dengan aktifitas emosi anak-anak nya... aktifitas emosi titipan Nya... ujian yang bisa dibilang tidak ringan.

Pertemuan dengan P' Haji Kasidi juga mengajarkan kepada saya ttg arti sebuah taqwa, yang walaupun masih ibarat setitik air, memberikan cakrawala baru dalam pemahaman saya ttg makna sebuah "ke pasrahan, ke Ikhlasan, penyerahan diri secara total kepada Sang Khalik"...
Alhamdulillah, kemarin tepat tgl 17 February 2009, tepat sehari setelah hari Ultah nya Sayyid, dia sudah yakin bahwa batu nya sudah pecah.... Sebuah pembelajaran yang sangat berarti untuk kami dan keluarga, untuk membenahi kehidupan kami kedapan... Subhanallah...

Sayyid, seperti yg papah katakan ke kamu, kamu laki-laki, sebentar lagi kamu sendirian menjalani kehidupanmu, sebagai calon seorang pemimpin, yang Haidar (kuat), papah hanya berkata jujur, bahwa Allah swt sangat cinta pada kamu, karena dia telah memberikan hadiah terindah dalam Ultahmu yang ke 10, untuk "menitipkan setitik sel di tubuh mu, untuk menjadi batu kecil... untuk menguji mu" Insya Allah, agar kamu menjadi anak2 yang jauh lebih kuat..amin....

Wassalam,
Rois M & Family

Tidak ada komentar: