Minggu, 18 Agustus 2013

BELAJAR UNTUK JAUH DARI ANAK-ANAK KITA

Bismillahirrohman nirrohim,

Saat saat ini kami sedang diuji dengan tabah dan sabar untuk jauh dari anak2 kami sementara ini. Sayyid sudah memulainya saat 3 tahun lebih dia meneyendiri ddengan lingkungan nya di Pesantren, Kemudian Aisyah Putri menyusul kemudian, dilanjutkan dengan Arika (Kakak nya) yang sebentar lagi akan menempuh Kuliah di Jawa Timur (Kediri dan Malang).

Ada seberkas kerinduan manakala mereka sudah belajar berani menjauh dari kita sebagai orang tua nya, Confort zone mereka mesti diperluas, cakrawala kehidupan mereka mesti jauh lebih luas dari kami orang tua nya, dan tentunya pengalaman hidup mereka harus lebih dalam dan menyebar bak sinar mentari yang selalu menyinari seluruh alam semesta ini... amin.

Kehidupan mengajarkan banyak hal, dan menjauh dari titik pusat ibarat menguji seberapa kuat sinyal transmisi jiwa bisa mengakar kuat pada inti nya. Pondasi dasar yang sudah kami ajarkan sebagai orang tua, rasa nya cukup terpancang kuat dalam memori dasar kehidupan mereka, SHOLAT sebagai pondadsi utama nya, dan SABAR dan BERSYUKUR sebagai 2 senjata pamungkas dalam menjalani semua Problematika kehidupan yang mereka akan jalani.

Buat kita sebagai orang tua nya, rasanya Pelajaran berharga yang harus kami ambil Hikmah nya adalah, kita harus semakin KUAT, semakin SABAR dan semakin BERSYUKUR, dan tentu nya meningkatkan tingkan kualitas SHOLAT kita, agar kita tak kalah dengan anak2 kita. Mereka menjalani proses Ujian dan tantangan Kehidupan yang terus menerus menempa nya, sama halnya dengan kita2 sebagai orang tua nya. Dengan demikian sebagai orang tua, tentunya kita harus lebih kuat dari mereka, anak anak kita.

Pertemuan, dan Perpisahan... pada dasarnya sama, tergantung bagaimana kita menyikapi nya, itu lirik Ebiet G Ade yang sering aku renungkan, dan ternyata benar ada nya.

Tidak ada komentar: