Minggu, 27 April 2014

BERKOALISI DENGAN RAKYAT

Bismillahirrohman nirrohim,

Minggu minggu ini, seluruh Rakyat Indonesia sedang "Menonton Para Elit Bermain Politik", Alhamdulillah nya Jokowi sebagai salah satu Peserta sudah maju duluan - dengan dukungan PDI-P terntu nya (bukan dukungan Bu Mega saja). Statement2 Jokowi yang menolak ide Koalisi "Dagang Sapi" layak saya acungkan Jempol. Dengan demikian "Rasa Muak Rakyat" kepada Politisi yang "Bermental Menjadi Penguasa" relatif bisa dipinggirkan... dan itu terbukti Rakyat Males dan Benci pada JANJI2 dan Pertemuan2 untuk menjadi PENGUASA di Negri ini.

Yang diperlukan bagi Pemimpin saat ini adalah menjadi Pemimpin dengan Koalisi dengan Rakyat Indonesia, dan hasil Pileg sudah membuktikan nya Kalau Rakyat ingin BERBAGI wakil nya (tidak hanya diserahkan kepada salah satu Partai saja).

Lalu Bagaimana Pemimpin bisa melakukan Koalisi dengan Rakyat? ... Rakyat Indonesia sudah semakin PINTAR, Rakyat sudah semakin Dewasa, dan Rakyat sudah semakin TAHU... Politik Aliran, Politik pemaksaan, apalagi Politik Pencitraan sudah tidak bisa digunakan di negri ini. Yang Rakyat butuhkan adalah PEMIMPIN yang "Tidak bersedia" untuk menjadi Pemimpin di Negri ini, Untuk Case diatas Jokowi sudah muncul. 

Siapapun Calon Lawan Jokowi akan bertemu di Final (Analisa saya akan ada 2 putaran Pemilu Presiden nanti) melawan dia. Jokowi bisa jadi Pemenang, namun Jokowi juga bisa menjadi Lawan setimpal untuk Pemimpin (Yang akan memangkan Pilpres 2014)  sebenarnya bagi Bangsa ini ...Ical pasti kalah bertarung... (karena Ical juga sudah sadar, kalo dia pasti kalah kalo lawan Jokowi). Prabowo mungkin bisa menang jika saja PRIDE dan Pendekatan Kepemimpinan nya bisa diturunkan pada Level yang "mendekat" kepada Rakyat, dibanding Elitis.

Pertanyaan nya ? Kenapa JOKOWI ... karena Dia adalah Representasi RAKYAT.. kata2 nya, Pemikiran nya, dan tingkah laku nya...(Bayangkan kl ada Gubernur yg Ngga Perlu Foreider / Pengawal di Jalan Macet kaya Jakarta ini).  Sebenarnya Banyak Calon2 Pemimpin Bangsa ini, yang bisa masuk dalam Kategory Wakil Rakyat Sesungguh nya, Dahlan Iskan misal nya... Terobosan dan cara2 berfikir nya, mewakili RAKYAT. 

Baik Jokowi maupun Dahlan Iskan sebenarnya "Kendala nya cuma 1,yaitu Kendaraan nya. : "Kendaraan partai Politik" (Jokowi = Kendaraan PDI-P, dan Dahlan Iskan = Kendaraan Demokrat).Disatu sisi Kendaraan partai Politik bisa menjadi Alat, namun juga bisa menjadi "Pemberat" bagi kedua nya - Untuk itulah Pemilu 2019 Insya Allah akan di rubah - Ngga usah Pake Kendaraan. Apalagi Kendaraan nya digunakan oleh "Sebagian Oknum" untuk Cari Uang Rakyat... Memalukan ...!!!! ,

Partai Islam kumpul !!!!... Ngga ada guna nya, karena para Pemimpin Elit nya cuma mikirin diri sendiri.... Konklusi nya Gini aja Deh... Kl ada partai Islam, yg misalnya berani nawarin Walikota Surabaya (Ibu Risma jadi Wapres atai Capres) pasti Rakyat Dukung... Bagaimanapun, dia Wanita yg berhasil menggusur Lokalisasi di Surabaya (padahal Walikota2 sebelum nya / Bahkan yg dari TNI/Polri Gagal.

Wahai Para Pemimpin... Sadarlah !!!! ... Berkoalisilah dengan Rakyat... gampang Kok dengerin suara Rakyat itu .... lihat dia yg berada di Ujung kemiskinan, yg berada di pinggiran .... 40 juta suara yg menjerit tentang PERLU NYA PERUBAHAN !!!!... pada Indonesia yang lebih baik, minimal  JUJUR  dan  BISA DIPERCAYA. ... dan itu berada di antara 200 juta lebih, bukan di ELIT Partai yg sudah Tidak dipercaya RAKYAT.

Salam,


Jumat, 11 April 2014

PROGRESS PERTUMBUHAN ... SHARING FINANCIAL GROWTH

Bismillahirrohman nirrohim,

Bulan April 2014, April MOP secara Financial buat saya, karena beberapa Case yang harus saya selesaikan terkait dengan "Keinginan Ibu" untuk menjual Rumah dimana kami pernah tumbuh saat kecil, di Mahoni - Dekat Jakarta Islamic Centre. Benar2 menyita Emosi, Pikiran dan Jiwa saya, karena begitu banyak sekali faktor2 yang harus dipertimbangkan, tidak hanya dari sisi Hukum Islam namun juga dari sisi Keadilan.

Alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan baik pada akhirnya, dan M.Sayyid sebagai cucu terbesar  Embah Hj. Sulatimah yang akhirnya membacakan hasil Musyawarah yang disepakati bersama. Sebuah Keputusan "terbaik" yang harus diterima oleh semua pihak. Hak Kepemilikan Tanah (kami menyebutnya kepemilikan SAHAM) , yang pada awalnya Majoritas dimiliki Ibu (sebesar 61,5% ), sementara seluruh Anak2 nya secara total memiliki 38,5%. Setelah Transaksi minggu lalu telah berubah dengan Transaksi Jual Beli , yang pada akhirnya Saya diberi Kepercayaan untuk memegang Majority (Kepemilikan 50,5%) sementara sisa nya 49,5% Saham kepemilikan dimiliki oleh seluruh Saudara2 saya.

Secara Financial, ini memang sebuah Skenario Allah SWT, dimana sejak 3 tahun lalu saya memang selalu menempatkan diri untuk menilai diri saya tidak hanya dari sisi P&L (Profit and Lost) yang sejak saya menikah selalu saya catat, namun juga saya harus membuat Report Balance Sheet (untuk menilai Book Value) yang ada, agar saya bisa melihat Progress nya setiap tahun, dengan demikian, saya bisa melihat Pertumbuhan / Perkembangan nya secara konsisten. Problem yang terjadi pada Keluarga kami, pada akhirnya terselesaikan dengan Baik, dan menumbuhkan Asset saya secara significant tumbuh sekitar 17% hanya dalam waktu 1 bulan!!, kok Bisa? Inilah Rahasia yang Alhamdulillah saya temukan, dan mungkin sebenarnya dilakukan oleh orang2 kaya di seluruh Dunia.

Sejak 3 Th lalu, saya melihat di Balance Sheet saya, ada salah satu Asset yang kurang Produktif (Rumah di bekasi - yg sejak nilai kontrak nya dibawah 5% dari Book Value Asset nya / th), hal tsb memicu saya untuk berfikir keras untuk Memindahkan Asset tsb, pada Neraca yang lebih Produktif. Dengan DER yang sudah menuju angka 10% (tepat nya 0,11 - atau 11%) di akhir 2013, saya mencoba membuka Leveraging lagi, Pikir Saya. Alhamdulillah terjadi, Dengan memindahkan Asset saya di Bekasi ke Mahoni, bisa menambah nilai Book Value Asset yang saya miliki (lebih dari 15%) hanya dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Walaupun parameter DER saya, naik menjadi 24%, masih lebih bagus, karena secara Cash Flow.... saya memiliki Opportunity lain untuk Create the Other Asset lagi. Pada akhirnya Balance Sheet saya meningkat lebih dari 15%, Sebuah Strategy Growth Financial yang saya lakukan sendiri, bersadarkan pemecahan Masalah dari Problem Kehidupan yang Keluarga kami Hadapi.

Hikmah yang harus saya ambil .... Masalah, terkadang memberi kesempatan untuk kita semua, Problem pada akhirnya adalah sebuah Transaksi yang harus kita selesaikan..... Kita menjual ? atau kita yang Membeli nya...

Insya Allah, di Bulan Mei 2014 nanti, saya akan kembali ber Investasi di tranksasi Derivative Market (Forex), dengan Keyakinan yang benar, minimal saya menjalankan Fardhu Kifayah... untuk Ahli di bidang ini, agar di 2018 nanti, Visi Kehidupan Financial kami bisa di Implementasikan... Amin.

Wassalam,
RM