Senin, 26 November 2012

Di titik ini, kami Bersyukur ....

Bismillah hirrohman nirrohim,

Kemarin, tanggal 25 November 2012, Putri kami yang ke 3 merayakan sykuran Ultah yang ke 12 di tempat pendidikan dia, Pesantren Modern Sahid, di Gunung menyan - Bogor.




Momentum seperti ini, sering saya rayakan untuk sekedar mensyukuri nikmat dan Anugrah yang telah Engkau berikan kepada kami sekeluarga - Anak2 yang tumbuh sehat wal afiat, mereka semakin besar dan tumbuh melewati masa-masa sesuai fitrah nya. Kalaupun ada dinamika yang terjadi, masih sebatas segala sesuatu yang bisa kami control dan kendalikan.

Ada ke galau-an, manakala kami melewati masa-masa dimana kami pernah bersama merasakan nya, dengan penuh tawa, tangis dan canda di Kota Balikpapan misal nya. 4 Tahun yang lalu (2008) kami kembali ke Jakarta dengan sebuah Keikhlasan dan kemau-an kuat untuk menata kembali kehidupan keluarga kami, walau ditengan badai krisis Global yang melanda saat itu. Dan 14 tahun yang lalu (1998) kami pun kembali ke Jakarta dari Pekanbaru dengan ditemani Badai Krisis Moneter di Negri ini. Badai dan krisis serasa menjadi teman setia dan pasangan Kehidupan kami dan anak2.

Dengan semangat yang luar biasa, Arika (Plegmatis) saat ini sedang mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, di usia yang memasuki fase Dewasa th depan (17 th), Insya Allah dia sudah bisa menempatkan diri nya untuk menjadi seorang Kakak yang bisa menjadi contoh untuk adik2 nya. Sayyid (Sanguinis) pun th depan memasuki usia Remaja (15 th) yang mengharuskan dia bisa menjadi diri nya yang jauh lebih baik, dengan pengalaman dan sosialisasi yg terbaik untuk nya. Aisyah Putri (si Melankolis) sedang belajar berdisiplin dan memahami "Kehidupan seorang wanita yg sholeh" di tengah kurikulum Pesantren ini. Si Bungsu Sulthan (Kolaris) sedang kenceng2 nya belajar dan menyesuaikan diri nya dengan lingkungan sekolah SD-07 yang menjadi unggulan, semoga dia bisa mengikuti dengan "senang".  Di titik ini Saya harus bersyukur... atas anugrah ini semua.

Rasa syukur ini, kami wujudkan untuk lebih banyak lagi berbuat dan memberi kontribusi bagi lingkungan sekitar dan orang2 yang terkait dengan kehidupan kami, khususnya yang belum seberuntung kami. Keputusan untuk mendidik Shalma dalam lingkungan terdekat kami, salah satu nya bisa didasari atas keinginan kami untuk berbuat sesuatu yang terbaik untuk orang lain.

Keputusan kami lainnya untuk bisa membuat kegiatan usaha yang bisa memberikan lapangan kerja dan income lebih untuk orang2 disekitar, juga membuat kami harus memutuskan terjun ke dunia perdagangan, dengan membentuk jaringan distribusi Telor, se-segera mungkin.

Insya Allah, tahun 2012 ini kami tutup dengan rencana kami untuk mengadakan rihlah keluarga di Puncak - bogor, pada tanggal 22-23 Desember 2012, yang Insya Allah berguna untuk kembali merajut tali silaturrahmi dengan Keluarga Besar kami.sekaligus mengukuhkan Komitmen kami untuk mengisi th 2013 dengan Focus pada Distribusi Retail komodity pangan - TELOR.

Insya Allah diberkahi...amiin.

RM

Minggu, 25 November 2012

Investasi - Kata kunci meningkatkan Asset

Bismillahirrohman nirrohim,

Dalam dunia ekonomi bisnis yang berkembang secara cepat saat ini, dengan dinamika yang sangat "Penuh dengan Kejutan" diperlukan pemahaman yang benar tentang apa dan Bagaimana kita mengelola sebuah bisnis.

ASSET adalah yang UTAMA.

Bicara tentang Asset, pada dasarnya memang terdiri dari Tangible Asset (yang bisa di ukur) dan Intangible Asset (Akhlak misal nya, yang sangat sulit untuk diukur nilai nya), maka saya hanya mencoba sharing ttg Tangible Asset yang kebetulan alat ukur nya mudah (Asset = Equity + Liability).
Dengan parameter DER yang harus dibawah 1 (Alhamdulillah saat saya menulis artikel ini, DER saya diangka 0,4). dan mudah untuk melihat sejauh mana Asset tersebut berperan thdp Cash Flow kita, karena memang Fungsi utama Tangible Asset (TA) adalah sejauh mana TA  tersebut berkontribusi terhadap Cash Flow.

Sampai menjelang usia saya 21 th, saya tidak memiliki Asset, karena Focus utama perjalanan hidup saya, hanya berfocus pada "Bagaimana Saya (Rois Muslim) menjadi Asset" bagi orang tua, Keluarga dan diri saya sendiri. Sampai di usia 35 th pun, saya belum mengenal adanya / pentingnya untuk membuat Asset lain diluar diri saya, dan itu yang menyebabkan saya tidak / belum Faham bagaimana cara membuat Asset lain, selain diri saya sendiri.

Hingga pada akhirnya, Alhamdulillah saya tersadarkan justru diusia sekitar 40 th, dan saat itu saya sudah 8 kali pindah Peusahaan (PT.TTI-PT.UT-PT.ITU-PT.MPM-PT.FT-PT.KOB-PT.HMU-PT.TSU), ternyata saya hanya Focus pada bagaimana growth Cash Flow nya, bukan pada bagaimana meningkatkan / Growth pada ASSET. karena ternyata Cash Flow / khusus nya Cash In, tergantung sejauh mana kita memiliki Asset, dan Asset tidak harus diri saya sendiri.





INVESTASI, KUNCI MEMBANGUN ASSET.

Dari grafik Groth Asset yang saya miliki, setelah usia 40 th, saya tersadarkan bahwa saya harus membangun Asset diluar diri saya sendiri. karena ternyata diri saya terbatas (baik dari sisi usia maupun dari sisi fisik, ruang dan waktu), Bagaimana awalnya saya membangun Asset, adalah dengan Investasi. Investasi layaknya menanam sebuah pohon, memupuknya memberi perhatian, menyuburkan nya dan merawat dengan baik dan benar.

Di awali dengan Investasi awal di Kendaraan, yang mengharuskan saya melakukan bisnis rental kendaraan (Mobil), dari situ saya tersadarkan bahwa diperlukan pengalaman dan pemahaman yang jeli dan menyeluruh terhadap bisnis dan kaitan nya dengan Bagaimana mengembangkan Asset dan meningkatkan Asset, yang pada akhirnya bisa menggantikan peran diri kita sendiri untuk men created Cash Flow.

Cash Flow dihasilkan dari Asset, dan Asset dihasilkan dari Investasi.

Untuk anak2 ku... kalian saat ini sedang belajar untuk menemukan jati diri kalian, di usia yang sudah memasuki masa remaja, kalian sudah belajar juga bagaimana cara nya berbisnis. dari semua hal yang kalian lakukan, pada dasarnya kalian sedang membangun Asset diri kalian sendiri. Kalau bisa kalian harus lebih cepat membangun Asset diluar diri kalian sendiri, agar kalian juga memiliki Asset dibawah kendali kalian sendiri.

Dititik, dimana Asset diluar diri kita sudah bisa memberikan Cash Flow yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban kita sebagai Imam di Keluarga, maka Peran Diri kita akan berpindah, menjadi Asset Sang Maha Pencipta. 

Karena saat diri kita yang akan menjadi Asset bagi yang Maha Kuasa. di titik itu, Hidup akan jauh lebih bernilai, sesuai Fitrah Khalifah fil Ardh ... Wakil Tuhan Sang Maha Pencipta di Bumi ini.

Kapan waktu nya ..?? , secepat yang sanggup kita bisa lakukan ....

Salam,
Rois Muslim'



Selasa, 06 November 2012

KESEIMBANGAN HIDUP

Bismillahirrohman nirrohim,

Dalam salah satu Ayat dalam Kitab Suci Al-Qur'an dikatakan, bahwa Islam mengajarkan agar umat nya menjadi Ummat yang "Seimbang", dalam arti posisi nya tidak Ektrim, Ummatan Washaton.

Keadilan, juga sering digambarkan dengan Neraca, yang bermakna seimbang. Neraca secara Financial juga terkadang diukur antara Asset = Liability + Equity, yang harus seimbang / sama.

Saya mencoba menggambarkan keseimbangan Hidup dengan sebuah penjabaran dari konsep Almarhum Ayah saya, H.Kasiran A Syukri, yang menerangkan dalam segi tiga keseimbanganm antara Iman, Islam dan Ikhsan. Pengembangan konsep (Teori) saya juga bukan berarti menghilangkan dan mengurangi peran ketiga pilar tersebut, tidak. namun ketiga pilar tersebut harus dilengkapi dengan Software (Perangkat lunak) yang memang sudah disiapkan oleh Allah swt, dalam kehidupan ini, secara garis besar Konsep keseimbangan Hidup digambarkan sbb :





Akhlak, pada akhirnya menjadi barometer dari seorang Makhluk dalam kaitan nya dengan proses pencarian dan perbaikan terus menerus sepanjang masa, bahkan Nabi Muhammad SAW pun mengatakan " Aku tidak diutus di dunia, kecuali untuk menyempurnakan Akhlak...!!!"

Melihat Output / parameter dalam Akhlak yang bisa dihasilkan, memang tidak mudah, karena orang lain yang menilai, Alam Semesta yang membuktikan, dan kita hanya berusaha untuk mencapai keseimbangan hidup ini dengan cara2 dan tools yang berbeda, satu sama lain.

Isinkan saya menyampaikan sebuah tools alami, yang mengajarkan bahwa pada dasarnya kita sebagai makhluk memang tumbuh dan berproses untuk mendekati kesempurnaan. dan mencontoh kehidupan manusia Sempurna, menjadi Pemimpin yang bisa mengajak orang pada Kebenaran, kebaikan, dan Keindahan (Logika, Etika dan Estetika), dengan sebuah Software Utama 3 I (Iman,Islam, dan Ikhsan).

Kita memerlukan Radar kehidupan, agar kita bisa mengukur, sejauh mana posisi kita berada saat ini, dengan demikian Usia yang kita jalani bisa bermanfaat untuk Sekitar, dan pada akhirnya meninggalkan dunia dengan Khusnul Khotimah (Akhir yang Baik). Ini sebagai contoh saja, dimana masih banyak hal yang saya harus lakukan, untuk menyeimbangkan kehidupan saya, dan terus membesarkan nya, agar lingkaran pengaruh itu bisa menginsiprasi dan mengarahkan orang lain, pada perbaikan diri nya.


Semoga bermanfaat,

Salam,
Rois M

Silaturrahmi .... Tali kasih sayang

Bismillahirrohman nirrohim,

Minggu ini tema yang ingin saya tulis adalah Tali silaturrahmi, tali kasih sayang.. Dalam lingkup yang paling kecil adalah sebah Keluarga dengan anak dan pasangan hidup kita. Saya menjadi tersadarkan bahwa Keluarga adalah Pondasi dasar yang kokoh dalam membentuk sebuah komunitas yang lebih luas. Dalam Keluarga terbentuk sebuah saling pengertian, saling memberi dan saling mengisi.  Alhamdulillah kami diberikan Anugrah untuk bisa hadir dalam sebuah keluarga yang Harmonis.

Dinamika salah faham dan mis komunikasi, sering kami alami dalam kaitan dengan pola komunikasi yang kami bina, baik dalam lingkungan keluarga kami (6 orang - dg 4 anak), ataupun dengan Keluarga yang lebih besar (Ibu dan 12 anak mantu, serta 20 anak & keponakan => total 33 orang). namun jikalau kita mengalami mis komunikasi atau katakanlah salah faham, maka kami mencoba mendamaikan nya dengan melihat Hal-Hal yang jauh lebih besar, misalnya melihat bahwa kita dalam Keluarga membutuhkan Ikatan emosi (khususnya agar bisa di contoh untuk anak / kemenakan kami), jadi kalaupu terjadi perdebatan, selalu dalam kerangka mencari "Jalan Tengah" bagi sebuah Tujuan.

Di tempat kerja, kami membentuk juga tali silaturrahmi dengan rekan-rekan, atasan dan bawahan. Hanya saja menjadi sebuah Ikatan yang memang sangat Struktural sifatnya, jika tali silaturahmi di tempat kerja dapat terus kita bina dan kembangkan. Karena Organisasi di tempat kerja, memang membutuhkan Sasaran bersama yang sudah ditetapkan oleh Stakeholder, yang harus di "maintain dengan baik" agar Kapal besar yang bernama Perusahaan, bisa berlayar menuju "Pelabuhan tujuan" untuk bisa bermanfaat untuk para Stakeholder.

Dalam lingkungan Sosial, Tali Silaturahmi menjadi lebih "sulit" untuk di jalin, manakala kita tidak memiliki modal mental dan sikap yang terbuka terhadap segala sesuatu. Apalagi jika sudut pandang kita hanya sebatas "kaca mata kuda" dalam melihat sesuatu. Perjalanan dan pengalaman hidup kitalah yang banyak mengajarkan bagaimana kita bisa hidup dan bersosial dengan baik, karena kita - pada dasarnya adalah Mahluk Sosial, kita butuh lingkungan Sosial yang kondusif, bagi terciptanya Jati diri kita, agar kita bisa tumbuh dan berkembang, baik secara mental, financial, spiritual, fisik dan sosial.

Anak2 kita, saat ini berteman jauh melebihi kita2 sebagai Bapak & Ibu nya, di Account FB, twitter dll, mereka memiliki ribuan teman, yang bisa saling berkomunikasi dengan "cara mereka", dan terkadang, kita harus belajar dengan mereka .... Kita jauh tertinggal dengan anak2 kita, dalam Ilmu sosial.... karena kita memang tidak terbiasa untuk diajarkan secara berbeda.

Perbedaan adalah Rahmat.

Salam,
RM

Jumat, 02 November 2012

Road Map 2022 - Sulthan Nashir

Bismillah hirrohman nirrohim,

Saya mencoba membuat road map 2022 untuk perjalanan hidup saya, yang Insya Allah mendapatkan ridho dan bimbingan nya, dan ditu tertulis dalam Perencanaan detail yang saya buat.

Inti nya " Gagal merencanakan pada dasarnya adalah merencanakan Gagal", dan saya mencoba membuat nya, dengan demikian apa yang menjadi cita-cita dan harapan saya tidak hanya sebagai sebuah Mimpi dalam tidur.

Semua tergantung Saya serta Izin Nya, sebagai seorang makhluk yang lemah, hanya harapan dan ketergantungan pada Nya, yang bisa saya lakukan. Do'a kan kami....

Salam,
RM