Kamis, 30 Agustus 2012

25/40/60

Bismillahirrohman nirrohim,

Judul diatas bukan tanggal lahir atau kode buntut, tapi itu adalah 3 periode waktu (momentum usia manusia) yang harus dilewati dengan sempurna dan memuaskan, jika kita hendak menerimanya dengan Hati yang lapang.  Tidak semua manusia melewati periode waktu tersebut dengan selamat manakala kita tidak berpedoman pada "aturan hidup" dan Value (nilai2 kehidupan) yang benar, dan tidak akan memiliki nilai2 estetika bisa kita tidak melengkapi nya dengan "Keindahan2" perhiasan Hidup (seperti harta, anak, pasangan hidup dll).

Saya mencoba menuliskan kode 25/40/60 untuk sekedar melihat napak tilas perjalanan saya (dan umumnya perjalan Umat manusia normal yang diberi anugrah Umur sampai pada 4 etape tersebut.

Etape Pertama, 25 Tahun.
Dengan tingkat perubahan fisik di usia puber, yang pada akhirnya menciptakan kesempurnaan secara Fisik, maka usia 25 bisa diibaratkan sebagai usia manusia Produktif, karena secara Fisik dia sudah diperlengkapi dengan Tubuh, Pikiran, Emosi dan titik Optimum seorang manusia, Di Usia ini manusia umumnya ingin mencari pasangan Hidup, karena dibutuhkan Synergy dan percepatan2 hidup secara Emosional, dan khususnya Sosial, maka tak salah jika seandainya Usia 25 tahun bagi seorang manusia ibarat awal mereka untuk menjalani hidup secara sosial di masyarakat, dengan menikah misal nya.

Etape Kedua, 40 Tahun.
Usia Mature (Dewasa), usia dimana sisi Ruhiyah dan Spiritual manusia berada pada titik Optimum, maka tak salah bisa banyak buku mengulas tentang Usia 40 tahun bagi seorang manusia, dititik ini umumnya manusia tidak bisa kembali (dalam arti sulit untuk Berubah), kecuali ada keinginan kuat dalam dirinya untuk melakukan itu. Di Usia ini juga umumnya semua ingatan Memory kita bisa terakumulasi menjadi sebuah fase "Konsolidasi Kehidupan" bagi seseorang yang mau berfikir.  Banyak mimpi dan kesempatan terbuka lebar pada saat manusia berada pada posisi ini.

Etape Ketiga, 60 Tahun,
Fase persiapan untuk menghadap kembali kepada Tuhan dan melaporkan apa yang sudah diperbuat selama HIDUP ini.

Saat ini saya berada di fase kedua dalam Momentum kehidupan saya, dan Inysa Allah, saya ingin berbuat Sesuatu yang BESAR, agar bisa membuat laporan akhir hidup saya bisa diberi nilai SEMPURNA  sesuai nama yang diberikan oleh Almarhum Ayahanda, Rois Muslim = Pemimpin orang2 yang ingin Selamat Dunia Akhirat.

Salam,
RM

Rabu, 15 Agustus 2012

Pesan I'tikaf Ramadhan 1433 H

Bismillahirrohman nirrohim,

I'tkaf Ramadhan tahun ini begitu berkesan bagi saya, bukan hanya karena I'tikaf kali ini tidak harus dengan cara mengambil cuti seperti layak nya I'tikaf tahun2 yang lalu, namun I'tikaf yang saya lakukan tetap dengan beraktifitas normal (pulang kerja langsung stay di Masjid). Oleh karena itu ada baik nya saya sharing dengan rekan2, khususnya bisa menjadi pesan untuk anak2 ku nanti saat mereka tumbuh remaja dan tumbuh menjadi lebih dewasa.

Ada beberapa point pesan I'tikaf yang bisa saya sharing disini.

1. I'tikaf di setiap masjid yang berbeda.

Kebetulan Ramadhan 1433 H ini, saya ingin mengunjungi beberapa Masjid2 di 5 penjuru Ibu kota Jakarta, tidak seperti beberapa Ramadhan yang lalu, yang hanya Stay di salah satu Masjid saja. dengan mengunjungi beberapa Masjid di 5 wilayah Jakarta (Jakarta Pusat di Masjid Baitul Ikhsan, Jakarta Selatan di Masjid Elnusa, Jakarta Timur di Masjid At-Tien, Jakarta Barat di Masjid Indosat, dan Jakarta Utara di Masjid Astra), dari 5 wilayah ini Alhamdulillah saya mendapat banyak "Sign" atau tanda sebuah kemajuan, sebuah Ghirah dan rasa Cinta kepada Al-Qur'an, baik itu dari kalangan Pria dan Wanita, baik orang tua maupun remaja, dan ada sebuah catatan menarik untuk saya tulis disini, terkait sebuah "Tanda Perbaikan Ummat" yang sangat significant, yaitu Sholat Subuh di Masjid At Tien, Jamaah yang hadir hampir menyamakan Sholat Jum'at, dan buat saya, tanda itu sudah menajdi bukti bahwa "Kekuatan Ummat Islam" sedang tumbuh dan berkembang.

2. Makna I'tikaf yang lebih berarti  (Pentinga nya mempersiapkan kematian).

Dengan canda dan ledek2 an di BBM Group keluarga kami, saya menulis " I'tikaf adalah latihan untuk tinggal didalam ruang 1X2 m2 yang akan kita tinggalkan nanti, sendiri, tanpa AC,.." karena anak saya (Sulthan / usia 6 th) menolak diajak I'tikaf karena dia bilang "Ngga ada AC nya".

3.  Menemukan Malam Lailatul Qadar.

Saya tidak ingin takabur dengan menulis ttg sebuah pertemuan dengan malam Lailatul Qadar, tapi buat saya inilah malam yang sangat berarti dan melebihi 1000 bulan, diusia yang menanjak diatas 40 tahun, baru kali ini saya bisa menikmati malam tersebut, malam "berhubungan" dengan Al-Qur'an.
Yah, kata kunci nya AL-Qur'an.
Dari beberpa penceramah, dari beberapa Ustadz yang memberikan Tausiah, khususnya cerita tentang Syeh Ahmad Yasin di Palestina, yang mengajarkan AL Qur'an kepada seluruh anak2 kecil Palestina, sehingga mereka Hafidz, ditengah kesulitan dan penderitaan yang mereka terima dari PENJAJAH ISRAEL, Syeh Ahmad Yasin menularkan semangat itu sejak lebih dari 50 th yang lalu, saya bisa mengatakan itu, dan sumber dari semua sumber kekuatan yang dihasilkan dari SUMBER KEKUATAN itu sendiri, yaitu AL-QUR'AN.

Al-Quran ibarat sebuah menu lengkap kehidupan, ia bisa hanya menjadi sebuah Irama alam semesta saat di bacakan, Ia bisa menjadi sebuah Inspirasi bagi para seniman Kaligrafi, Ia bisa menjadi sebuah Sajak dan Puisi yang menawan bagi Sang Sastrawan, Ia bisa menjadi Obat bagi para Psikolog dan Dokter Fisik dan Mental, Ia bisa menjadi Sumber dari Segala Pemecahan Persoalan Ekonomi Ummat, Ia bisa menjadi Arah tujuan semua mahluk hidup, Ia bisa menjadi Pedoman dan pegangan Hidup bagi manusia, dan yang terpenting Al Qur'an bisa menjadi buku SUMBER KASIH SAYANG.
Bisa menangis kita bila Al Qur'an sudah menjadi Teman dikala Gundah dan gulana, dan Tangisan itu indah nya tak akan bisa tergantikan dengan apapun juga, Pantas kira nya Khalifah Ustman bin Affan menikmati sekali Jamuan Al-Quran, saat dia terbunuh, sementara orang mungkin bisa saja mengatakan itu sebuah kekejaman...namun bagi saya itu sebuah pertunjukan Indah, dan bukti sejarah..bahwa Al-Quran memang melebihi Jiwa itu sendiri.

Untuk anak2 ku... Saya ingin berpesan, lakukan yang memang sudah nikmat papah temukan dalam Ramadhan tahun ini.

Salam,
RM
      

Selasa, 14 Agustus 2012

Lailatul Qadr 1433 H

Bismillahirrohman nirrohim,

Alhamdulilah, malam2 terakhir Ramadhan 1433 H dapat saya lalu dengan menemukan Hakikat malam lailatul Qadr itu sendiri - Menemukan AL Qur'an  agar bisa serasi dan selaras dengan Hati ini.

Subhanallah, betapa Kuat nya Al Qur'an, dia (AL Qur'an) bisa menjadi PETUNJUK, bisa menjadi OBAT, bisa menjadi  PEMBATAS / PEMBEDA  dan  Al Qur'an bisa menjadi  RAHMAT.

Semoga oleh2 oleh Ramadhan 1433 H kali menjadi sebuah PR (Pekerjaan Rumah )  tersendiri buatku, agar Al Qur'an bisa menjadi  bagian dari Sel-sel yang mengalir didalam darah dan Sel-sel yang bersatu didalam struktur Jiwa ini... amiin.

Kamis, 09 Agustus 2012

Zakat dan Rizki


Rezeki  dan  Kekayaan

Bismillahirrohman nirrohim,

Saya ingin sharing ttg sebuah pencapaian  zakat tahun ini yang Insya Allah meningkat 1000 % dibanding tahun lalu, dalam  hal ini, point yang ingin saya sampaikan bertujuan memberikan sebuah pesan sederhana, Bahwa Ummat Islam HARUS KAYA, dan terus lebih Kaya, karena Rezeki yang yang Allah berikan pada kita di Alam semesta saat ini sudah “tersedia”, tinggal bagaimana kita “menggapai nya”. Sunatullah  ttg Rezeki itu berlaku, apabila  kita tidak menggapai nya, maka  orang  lain  yang  akan menggapainya, entah itu Muslim atau pun bukan.

KEKAYAAN  (PROSPERITY)
Ilmu kaya menurut saya sangat sederhana, sesuai rumus terlampir.


3 Point Ilmu kaya yang saya sampaikan ini bisa menjadi gambaran ttg perlunya sebuah Tools.  Tools secara  gamblang dan simple bisa saya sederhanakan menjadi Harta dan Ilmu, itu standart minimal. Artinya sebesar dan sekuat apapun diri kita, sebesar dan sekaya luas nya Sumber Daya Alam  yang  kita miliki, maka akan bernilai = 0  manakala  kita tidak memiliki  Tools  tersebut.
Semua  ini sudah tersedia di Dunia. Tinggal  kita menggapainya  atau  orang  lain yang  akan mengambil nya.???
Banyak diantara kita yang berfikir bahwa HARTA  adalah  Value dari Kekayaan, akan kecolongan  manakala  kita tersadarkan  bahwa pada  hakekatnya  Harta itu hanya sebuah  ALAT.  Alat  untuk  menggapai  Rezeki  dari  Allah swt yang sudah disediakan .



REZEQI
Menurut  Ust. Quraish Shihab, penjabaran Rezeki  secara  Garis besar bisa merupakan Materi (terlihat)  dan Non Materi  (spiritual), dengan  formula  yang  saya  rumuskan sbb :




Saya ingin mencoba  melihat sebuah Rezeki  dalam konteks pencapaian  (harus diraih), sementara Kekayaan adalah sebuah  Hadiah (Rahmat dari Tuhan), maka  pencarian sebuah Rezeqi  adalah sebuah keharusan bagi setiap orang apalagi seorang muslim, kenapa …?? Karena pada ujung nya  dia harus berinfaq  (Infaq = Shodaqoh + Zakat).
Karena,  konsep Zakat yang dihitung dari Harta yang didapat (setelah mengendap 1 tahun) dapat dibuktikan merupakan  konsep yang adil.  Saya mencoba membuat ilustrasi Pareto, dimana 10% manusia menguasai  90 % Asset (Rezeki yang tersedia). Maka tidak mungkin akan terjadi Malapetaka dan kelaparan, seandainya konsep Zakat  2,5% yang dihitung dari Equity 10% manusia “penguasa” Asset tsb  di distribusikan kepada  seluruh  orang2 yang kurang beruntung, maka akan terjadi suatu keseimbangan  pendapatan, artinya tidak aka nada manusia yang kekurangan.  Pertanyaan nya ..?? lalu dimana keberadaan mayoritas  yg hamper 90% itu berada ??? mereka pada umumnya berada pada posisi =0  (tak memiliki Asset), karena kehidupan  mereka adalah PAS-PAS an  (Cash in = Cash Out).

Sebagai Muslim, saya harus menjelaskan ini, mengingat  hal ini sering tidak pernah diajarkan di sekolah2, kita sering kali diajarkan pada Penting nya CASH IN. focus pada pengendalian CASH OUT, dan terus menumpuk EQUITY, dengan  melakukan  leveraging pada  LIABILITY, yang  pada akhirnya  menuju kepada  seberapa besar  Growth yang kita inginkan  pada  ASSET  kita.  Tidak salah  kita berfikiran Materialistis seperti itu, namun  seandainya kita berfikir secara urut  dan  mengembalikan  fungsi ini semua kepada  Distribusi secara alamiah, maka ZAKAT  ( dihitung dari EQUITY), merupakan sebuah pijakan penting  bagi  kita, untuk  mengukur  seberapa  besar  kita mendapatkan  Rezeki  tsb.

Pantas  banyak  orang  KAYA  di Negri  ini  yang  tidak  bisa  mengeluarkan ZAKAT nya , sesuai  dengan ajaran  Islam, karena  Parameter  Bisnis pun saat ini memperkenankan  DER  diatas  100%.  Artinya,  pada dasarnya  Mereka terlihat  KAYA  (dengan Asset yg berlimpah), namun EQUITY  nya minus, dan  Mereka  tidak  mendapatkan  Rezeki  dari TUHAN.

 Bagaimana  seharusnya  Kita  menyikapi   Hal ini …??
Melihat rumusan Rezeki yang  bersifat  Materiil dan Spiritual tersebut, saya ingin mengatakan bahwa pada dasarnya keduanya adalah saling melengkapi, contoh nya SEHAT  adalah bisa bersifat Material (fisik), namun juga bisa bersifat Spiritual (Jiwa), dengan demikian  penjabaran 5 point yang ingin saya sampaikan harsu juga dilihat sebagai sebuag penggabungan antara nilai2 material dan spiritual. Namun untuk bisa melihat nya lebih mudah, marilah kita menjelaskan satu persatu  ttg sebuah penjabaran 5 point tersebut.

ASSET  :
Asset bisa bernilai sebuat Capital, namun bisa tangible dan bisa juga intangible (seorang seniman terkenal, mungkin memiliki intangible asset yang lebih besar disbanding dengan tangibe asset nya). Pada inti nya  Penetuan nya  sbb :     Asset =  Equity + Liability.

EQUITY  :
Modal dan kekuatan  yang  kita miliki, yang bisa pada akhirnya menentukan berapa besar CASH IN  yang kita  ingin  dapatkan.

LIABILITY  :
Beban / Leverage (daya ungkit), yang  pada akhirnya  menentukan  besar nya CASH OUT  yang  keluar.

Dari sejak lahir sampai Balita, kita masih menjadi Liability  (beban)  bagi orang tua kita secara materil, namun juga bisa menjadi  Equity  bagi orang tua kita dari sisi emosional (buah hati). Dan menanjak usia remaja, nilai Equity kehidupan kita semakin menurun mengikuti masa2 pencarian jati diri kita sendiri, yang ingin terlepas  dari  ikatan  anak-orang tua. Dan  pada puncaknya  diusia  40 th an,  kita semua harus sudah menjadi  ASSET  untuk diri kita sendiri.

Secara Ekonomi, penempatan diri kita menjadi Asset, ibarat menempatkan diri kita layaknya sebuah Perusahaan, dimana  nilai  buku (book value)  nya bisa dilihat  dari Income statement  dan  Neraca  yang  terjadi  selama 3 th berturut  turut.  Loh kok bisa …??  Iya, karena  sebagai  sebuah  Asset kita bisa  bernilai  besar  dan kecil  tergantung  Neraca  dan  Cash Flow  yang  kita punya.  Bagaimana  pertumbuhan  Asset  setiap  tahun menentukan  seberapa  besar  Equity  dan  Liability  yang kita miliki  setiap  tahun nya.
 
Sebagai seorang  anak  yang dilahirkan  dari  seorang  Guru  SMP,  saya  tidak  pernah diajarkan itu, sehingga  hampir setengah perjalanan hidup kami, dari mulai pendidikan sekolah  sampai  perguruan tinggi, kami Focus pada  CASH IN,  bahkan  sudah  lebih dari  8 kali  kami pindah kerja, hanya untuk  mengejar itu,  Saat ini  kami sadar .. Bahwa Cash In  pada dasarnya  hanya  Output  dari  Equity  kami. Seharusnya  kami  berfocus  pada  ASSET  bukan  pada  EQUITY.  Secara  sederhana  terkadang  hampir sulit  menentukan  perbedaan  besar nya  Equity dengan  besarnya  ASSET,  yah  karena  kita  tidak  pernah  diajarkan  ttg  besarnya  sebuah  fungsi  Leveraging  (Daya Ungkit).  LIABILITY  ternyata  bisa  menjadi  Leveraging  (daya ungkit)  bila kita menggunakan nya  dengan  BENAR  dan  sesuai.

ASSET  =  EQUITY  +  LIABILITY.

Di th 2010, setelah  kami  terpuruk  dengan  bisnis  rental mobil  dan  derivative trading  di Valas, kami mencoba  membuka  bisnis property kecil2 an, membangun kost2 an di tanah  yang  Alhamdulillah kami beli di th 2006,  sekitar  120 m2, kami bangun  kost2 an  dengan  6  kamar  tingkat, Yang Alhamdulillah  disetiap  kamarnya  kami sediakan Shower dan kamar mandi, layaknya sebuah Hotel,  Alhamdulillah di th 2011  Asset  diluar  diri kami telah tercipta.  Saya  sadar sebagai seorang  pegawai  tidak lah mungkin kami memiliki  uang  300 juta  untuk  membangun  Asset ini sekaligus. Dibutuhkan  Laveraging  (Liability), yang Alhamdulillah  kami dapatkan dari  KTA  Bank Mandiri,  yang  saat  ini  (sudah 2 tahun berjalan )  Liability tsb tinggal  1/3  nya.

Saat ini, kami  tersadarkan, bahwa  kita bisa menjadi ASSET  bagi  diri  kita, manakala  kita  sendiri  bisa mengukur  seberapa  besar  Equity  yang  kita  miliki  dan  berapa  besar  Liability  yang  kita punya ..??  Jangan  pernah  Focus  pada  Penghasilan  dan  Pegeluaran  (CASH IN dan  CASH  Out),  karena  Penghasilan  dan  Pengeluaran  pada  dasarnya  hanyalah  akibat  dari  EQUITY  dan  LIABILITY  yg kita punya. Kita boleh mengontrol  Cash In dan Cash Out, tapi  Focus  pada  NERACA nya.  Income Statement (Arus KAS)  memang  penting, tapi  NERACA  jauh  lebih  penting.

Banyak  diantara  kita  (ya ituh, Pareto  yg  90%)  focus pada  Cash Flow  keuangan, sehingga  setiap  tahun, kalaupun  kita  memiliki Surplus  dari Cash Flow, umumnya  kita tidak  tempatkan  dalam  sebuah  Equity  yang benar2 Equity, Eh malah ditabung … padahal  kalau kita menabung di BANK, maka  Equity tersebut  (Surplus  dari Cash Flow kita)  menjadi  Equity nya  pihak  BANK.  Seharusnya Equity  yang  kita miliki  (Equity = CASH In – CASH Out)  harus kita ciptakan  menjadi Asset kecil  yang  menghasilkan Income, yang  pada  akhirnya  nanti menggantikan  peran  EQUITY  kita sendiri ..(Mang ga mau pada  Pensiun apa ..??).

Equity  itu juga  yang  pada  akhirnya  menentukan  ZAKAT  yang  harus  kita  bayarkan  (Ada hak orang miskin  2,5 %  dari Equity  yang  dimiliki oleh  semua  Mahluk LOH …!!!), jadi  logika nya sangat sederhana,  adalah  RUGI  apabila  kita  memiliki  EQUITY  yang  setiap  tahun  harus  dikeluarkan 2,5%, namun  itu  tidak berkembang. (Makin hari makin habis dong …??? Lah Iya, maka nya  Equity nya harus berkembang, Jangan Di tidurkan di Deposito Dong Bos…!!.), itulah  maka saya bilang seorang Muslim harus terus menjadi KAYA, agar bukan saja kita tidak ingin Growth Equity nya diatas 2,5% (agar tidak minus dipotong Zakat), namun  kita harus punya  Target  Pemberian ZAKAT  yang secara nominal  terus meningkat  dan  tumbuh  (Itulah mengapa  saya ingin bilang  YOU  HARUS  TERUS  KAYA).

Alhamdulillah  tahun 2012  ini, ZAKAT dari Equity yang harus saya keluarkan nilai nya “TUMBUH”  mencapai  1000 %  dari  nominal yang telah saya keluarkan dibanding  tahun 2011 lalu. Ini semua kami lakukan setelah kami berubah Focus dari Arus Kas disisi kiri, menjadi  NERACA di sisi kanan. dan ternyata 3 Element itu (Asset, Equity dan Liability) adalah kunci parameter keberhasilan semua Perusahaan, dengan ROA, ROI, ROE dsb nya.... Diri Kita harus bisa kita jadikan layaknya sebuah Perusahaan Kecil, walaupun saat ini berada dalam posisi apapun juga.
 

Semoga Bermanfaat.
Salam, Rois M