Minggu, 09 Oktober 2011

Steve Jobs - Guru Kehidupan

Bismillahirrohman nirrohim,

Berita berpulang nya seorang manusia akan memberi makna luar biasa manakala ia meninggalkan "Nama Besar" dan "Peninggalan Luar Biasa" bagi ummat yang ditinggalkannya.

Sebuah pesan kematian saat dia bicara di Stanford University pada tahun 2005, bisa dijadikan catatan tersendiri untuk kita semua ,inilah cuplikan nya :

" Saat saya berusia 17 tahun, saya membaca sebuah kutipan yang kurang lebih seperti ini: "Jika kamu hidup seakan-akan itu adalah hari terakhir kamu, suatu hari kepercayaan kamu mungkin akan benar."

Itu terekam dalam hidup saya, dan sejak itu, selama 33 tahun, setiap pagi saya selalu melihat di cermin dan bertanya pada diri sendiri, "Jika hari ini adalah hari terakhir dalam hidup saya, akankah saya mengerjakan apa yang ingin saya lakukan hari ini?" Dan kapanpun jawabannya adalah "Tidak" selama beberapa hari, saya tahu saya perlu mengubah sesuatu.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah alat bantu paling penting yang pernah saya jumpai untuk membantu saya membuat pilihan besar dalam hidup.

Karena hampir semua - expektasi, semua kebanggan, semua ketakutan terhadap kegagalan dan rasa malu - hal ini akan menjauh di depan kematian, meninggalkan hanya apa yang paling penting.

Mengingat bahwa kamu akan segera mati adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan pemikiran bahwa kamu memiliki sesuatu yang akan hilang. Kamu sudah telanjang. Tidak ada alasan untuk mengikuti hatimu sendiri.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosa menderita kanker. Saya di scan jam 7:30 pagi, dan sangat jelas ada tumor dalam pankreas saya. Saya tidak pernah tahu apa itu pankreas. Dokter mengatakan kepada saya bahwa ini adalah tipe kanker yang tidak bisa disembuhkan, dan saya harus mengharapkan hidup tidak lebih antara tiga atau enam bulan.

Dokter saya menyarankan agar saya pulang dan menyelesaikan urusan yang ada, yang merupakan signal dokter saya harus bersiap untuk mati. Ini berarti untuk mencoba memberitahu anak-anak kamu pelajaran yang akan kamu ajarkan dalam 10 tahun ke depan dalam beberapa bulan. Ini berarti untuk memastikan semua telah diurus agar keluarga kamu dapat menerima lebih mudah. Ini berarti kamu harus mengucapkan selamat tinggal.

Saya hidup dengan semua diagnosa itu sepanjang hari. Di sore itu saya mencoba biospy, dimana mereka memasukkan endoskop melalui mulut saya, melalui perut saya dan ke dalam organ dalam, menaruh jarum ke dalam pankreas dan mengambil beberapa sel dari tumor tersebut.

Saya memang dibius, tapi istri saya, yang berada di sana, mengatakan ketika dokter melihat sel di dalam mikroskop mereka mulai menangis ketika menyadari bentuk kanker pankreas ini yang jarang dapat disembuhkan melalui operasi. Saya dioperasi dan saya baik-baik saja sekarang.

Ini merupakan yang terdekat saya dengan kematian, dan saya berharap itu yang paling dekat selama beberapa dekade ke depan. Menjalani pengalaman hidup itu, saya hanya dapat berkata ini kepada kamu dengan lebih yakin bahwa kematian pasti berguna meskipun konsep intelektual: Tidak ada orang yang ingin mati.

Bahkan orang yang akan pergi ke surga tidak mau mati untuk menuju ke sana. Dan juga kematian adalah tujuan yang akan kita temui. Tidak ada yang pernah lari darinya.

Dan memang harus seperti itu, karena Kematian adalah penemuan terbaik dari Kehidupan. Itu adalah agen perubah Kehidupan. Itu membersihkan yang lama untuk memberi jalan pada yang baru. Sekarang yang baru adalah kalian, tapi suatu hari tidak lama dari sekarang, kamu akan diwisuda kemudian menjadi tua dan dibersihkan. Maaf menjadi terlalu dramatis, tapi itu cukup benar.

Waktu kamu terbatas, jadi jangan buang waktu hidup dalam hidup orang lain. Jangan terjebak dalam Dogma - di mana hidup dalam hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan keributan yang dibuat orang lain membuat suara hati kamu mengecil. Dan yang paling penting, miliki keberanian untuk mengikuti hati dan intuisi kamu. Mereka telah tahu apa yang sebenarnya kamu ingini. Semua hal yang lain adalah nomor dua.

Ketika saya muda, ada satu publikasi yang luar biasa The Whole Earth Catalog, yang merupakan salah satu kitab suci generasi saya. Itu dibuat oleh seorang yang bernama Stewart Brand tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan bawa itu ke dalam kehidupan dengan sentuhan puitisnya. Ini sekitar akhir tahun 1960-an, sebelum PC populer, jadi semua itu dibuat menggunakan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Itu seperti Google hanya dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum Google hadir.

Steward dan timnya memasukkan beberapa isu dalam The Whole Earth Catalog, dan ketika semuanya selesai, mereka mengeluarkan terbitan terakhir ke publik. Itu sekitar petengahan 1970-an, dan saya waktu itu seumur kalian. Di sampul belakang dari terbitan terakhir ada sebuah foto jalan di pagi hari, sejenis yang kamu temui ketika menjalani petualangan hiking di gunung.

Di bawahnya ada kata-kata : "Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh". "Itu merupakan pesan selamat tinggal dari mereka," ujarnya. Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh. Dan saya selalu mengucapkan itu untuk diri sendiri. Dan sekarang, karena kalian generasi baru, saya mengucapkan ini untuk kamu "

Lapar dan Bodoh, adalah satu sikap dimana kita harus terus mencari dan belajar ...
Kematian pasti akan memanggil kita semua, lalu apa yang akan kita siapkan untuk kedatangan nya ...??

Terima kasih Sang Guru Kehidupan.
Salam,
Rois Muslim