Sabtu, 30 April 2011

Ada apa dengan Ekonomi saat ini ...??


Bismillahirrohmanirrohim,

Saya mencoba menganalisa trend harga Emas yang saat ini terjadi, melihat perkembangan harga yang sangat significant peningkatan nya, mengharusnkan saya bertanya ada apa dengan Ekonomi dunia saat ini ..??

Melihat Emas sebagai sebuah lindung nilai yang memang relatif terjaga dibanding yang lain misal nya, mengharuskan saya mencoba memahami nya dari sudut pandang seorang analist, apalagi dilihat dari pergerakan trend selama 35 tahun kebelakang, yang terkadang mengharuskan saya melihat kejadian2 yang mengiringi trend ekonomi & Politik Dunia.

Atau mungkin terjadi kesadaran global, dimana ekonomi semakin pesat meninggalkan faktor2 lain nya yang ada di sekitarnya, sepesat grafik tersebut bergerak, dan kita (termasuk saya didalam nya) hanya bisa melihat, namun tak bisa menikmati peningkatan ekonomi tersebut.

Pondasi, pemahaman dan pengetahuan tentang Ekonomi, dan faktor2 yang ada didalam nya membuat saya semakin hari, semakin sadar, bahwa terdapat banyak peluang dalam kehidupan ini, yang terbuang sia-sia.

Atau mungkin, ini momentum sesungguhnya, agar saya bisa menempatkan Emas, sebagai ladang investasi sesungguhnya, karena grafik peningkatan itu sebenarnya rata, hanya saja nilai Dollar nya saja yang menurun drastis, layaknya air terjun...

Insya Allah, besok senin saya akan mulai Investasi di EMAS.

Salam, Rois M

Jumat, 29 April 2011

Bagus, Management Pengelolaan Masjid Istiqlal sekarang

Bismillahirrohmaanirrohim,

Ada kekaguman tersendiri, manakala melihat dan mengunjungi Masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal...berbeda sekali dengan management pengelolaan yang dilakukan beberapa tahun lalu, dimana saya mengunjungi masjid ini.
Sejak memasuki halaman, dan meninjau WC, saya sudah melihat terjadinya perubahan secara dramatis terhadap pengelolaan kebersihan nya...dahulu, Istiqlal sebagai masjid terbesar di Jakarta, bisa diibaratkan tempat para pedagang asongan, tempat para gelandangan...yang sangat kotor dan amburadul management nya.
Sekarang, sebagai warga Ibukota, saya bangga memiliki kaum yang mau me manage Masjid ini menjadi lebih baik "Luar biasa, sekarang Istiqlal di Manage secara baik...!!" Itu pujian saya, yang saya sampaikan kepada petugas satpam dan penjaga penitipan sandal, "Jangan kalah ama management Masjid / Mushola di Mall Artha Gading, karena ini milik bangsa..!!"

Sebuah apresiasi harus kita sampaikan, manakala kita bisa membayangkan sebuah karya ...memanage sebuah tempat ibadah adalah seni tersendiri, dan sering terjadi benturan kepentingan yg tak akan pernah berhenti. Seorang Manager haruslah menjadi tempat dimana segala inspirasi,value, rencana, dan aktifitas berwadah. Manager Masjid apalagi, karena disatu sisi ini adalah rumah TUHAN.
Terkadang kita sebagai Hamba sering mengatas namakan Tuhan, untuk melegalisasi kemelaratan, kita sering mengatas namakan Tuhan demi kemiskinan, kita sering mengatas nama kan Tuhan, demi kelaparan...dsb, namun kita juga terkadang lupa, bahwa Asma nya jauh lebih Maha Indah..Maha Suci..Maha Agung..Maha Mulia...Maha Kasih..Maha Besar...dll.

Pilihan memindahkan kemiskinan dan kemelaratan pada tempatnya...bukan menyingkirkan Asma Nya...namun menyadarkan bahwa Kemelaratan, Kemiskinan dan kelemahan..adalah musuh Ummat, yang harus dihilangkan....
Tepat rasa nya, agar Pengelolaan Masjid Istiqlal, bisa dijadikan contoh betapa sebuah Masjid, bukan tempat untuk meminta-minta...namun tempat untuk memberi....Keindahan dan kebersihan yang sudah di wujudkan oleh Team Management pengelola Masjid Istiqlal, patut di apresiasi, minimal di contoh oleh masjid lain nya di Negri ini...

Salam, Rois M

Gladiresik Kematian

Bismillahirrohmaanirrohim,

Saat saya mengatakan Pergi Haji adalah gladiresik kematian, hampir beberapa orang kurang sependapat dengan saya, mungkin karena saya terlalu dalam memberi makna Ibadah Haji dengan mengumpamakan nya dengan Kematian.
Saya mencoba menjelaskan itu kepada Istri saya, saat saya selesai mengurus nomor porsi Ibadah Haji kami, yang alhamdulillah selesai kemarin, Jum'at 29 April 2011.

Kematian dalam pemahaman saya ibarat sebuah proses perpindahan, ibarat pintu sebuah ritual perjumpaan dengan Sang Maha Kholik...melakukan ibadah haji, ibarat menyelesaikan proses akhir dari kesempatan kehidupan yang diberikan Allah di alam dunia ini.
Ibadah Haji adalah ibadah paripurna, manakala kita bisa memahaminya dengan benar, ibadah penutup manakala kita melihatnya dengan jernih...untuk itulah Nabi mengajarkan nya hanya 1 kali dalam seumur hidupnya (padahal dia tinggal dekat dengan Mekkah).

Kematian (perpindahan) alam dunia ke alam akhir (barzah-Akhirat) juga cuma sekali, yang kita tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi.
Alhamdulillah, kami sudah memiliki niat untuk itu, niat mempersiapkan kematian.

Apa yang kami persiapkan untuk menggapai gladiresik dan keematian, pada dasarnya sama, yaitu Keyakinan,pernyataan, dan perbuatan yg kesemuanya bermuara pada TAQWA.
Tahun berapa kami harus berangkat?..sekarang bukan lagi subject yang terpenting untuk kami, layaknya kapan panggilan Kematian yang akan datang, bukan lagi subject terpenting bagi kami.

Salam, RM

Kamis, 28 April 2011

Menyelesaikan KPR selama 12 tahun

Bismillahirrohmaanirrohim,

Insya Allah hari ini kami akan ke BTN untuk menyelesaikan KPR di Bekasi, yang sudah kami lakukan sejak th 1999, dimana kami memulai nya saat itu.
Saya menulis subject ini penuh dengan banyak hal, seperti keanehan tersendiri, dimana kami harus bersabar selama 12 th untuk bisa memilki sebuah rumah. Tepatnya asset karena kami sewakan kembali.
Saat saya menempati nya 10 th yg lalu untuk pertama kali nya, saat itu hampir 10% dari income saya harus sy spent untuk cicilan rumah tbs, namun saat ini spent tsb tinggal 2% saja dari income kami.

Mencoba mengambil hikmah dari proses panjang selama 12 th, menurut hemat saya...sebuah nilai ada perjuangan untuk meraih nya. Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan nya lebih cepat dari perjanjian awal selama 15 th.

Percepatan dalam meraih financial figure dari kami, mengharuskan agar kami bisa segera menutup liability tsb, agar 100% menjadi Asset.

Alhamdulillah,
RM

Selasa, 26 April 2011

Membeli waktu

Bismillahirrohmaanirrohim,

Perjalanan ke kantor pagi ini mengalami kemacetan parah di Plumpang, dimana ada accident kabel listrik yg pada akhirnya menghalangi 1 lajur di arah kiri jalan. Hampir 45 menit terjebak di jalan menuju perempatan plumpang pertamina.
Mengingat jam sdh menunjukan pukul 07.05, maka saya putuskan untuk masuk TOL di depan MAG, harapan nya bisa keluar di kalimalang dengan cepat, Tepat dugaan saya, krn jalur Priok-Cawang di pagi hari adalah arus lancar, shg Plumpang-Cawang yg berjarak 10 km, hanya ditempuh dlm waktu kurang dr 5 menit.
Akhirnya saya sampai di kantor 30 menit sebelum pukul 08.00 seperti target minimal yg kami tentukan.

Dari kasus diatas, saya kembali melihat adanya jalur padat dari Barat-Pusat Jakarta, Selatan-Pusat Jakarta, pada setiap jam kantor spt ini...Ribuan mobil berjajar, melakukan ritme pagi yg rutin, MACET..dan Alhamdulillah, sy bisa menemukan lokasi jalur tikus dan berlawanan arah, saat berangkat ke kantor.
Ada yg menarik saat melihat ritme pagi yg terus berulang spt ini...yaitu konsep membeli waktu.

Pantas market apartement di tengah kota semakin tinggi, CBD dan ITC yg berlokasi strategis semakin mahal dan diburu para investor, krn hampir 10 Juta orang di Jadebotabek berpacu menerjang dinamika hidup...setiap hari. Ini market yg potensial agar kita bisa menjual WAKTU,...karena pembeli nya sudah menunggu.

Salam, RM

Bila waktu tersisa..??

Bismillahirrohmaanirrohim,

Judul pertanyaan diatas adalah provokasi jiwa kita, provokasi pikiran kita, manakala kita diberikan waktu yg terbatas (sebenarnya memang terbatas) sehingga ajal mengharuskan kita mempersiapkan bekal untuk kehidupan sesungguhnya.
Sebenarnya judul diatas terkonsep Bila Hidup tersisa tinggal 5 tahun lagi, namun 5 tahun terasa memaksa, dan 5 tahun relatif bisa terlalu lama, bisa juga terlalu cepat manakala kita tidak merencanakannya dengan baik.

Alhamdulillah, kami dikaruniai Keluarga, fisik, emosi, dan Finance yang sehat untuk bisa membuat perencanaan berdasarkan experience kehidupan kami yang ada, dan belajar dari pengalaman orang2 besar...belajar dari pengalaman orang2 sukses.
Waktu 5 tahun bisa menjadi 50 th bisa kita focus memanfaatkannya dengan baik dan benar.

2016. Insya Allah menjadi waktu Gladiresik kematian kami, karena baru saja BNI Syariah confirm ttg rencana gladiresik kematian kami. Pergi Haji selalu tertanam kuat dalam jiwa kami, sebagai sebuah proses gladiresik kematian dunia, dan kelahiran alam akhir.
Sebuah napak tilas yang Insya Allah harus kami lalui agar hidup yang kami jalani ini memiliki makna dan berkah tersendiri.

Berarti waktu yg tersisa tinggal 5 tahun lagi...dan kesempatan ini harus saya jalani dengan kecepatan maximum, dengan output optimal yang harus kami capai.

Insya Allah, waktu yg tersisa akan diisi dengan aktifitas yg lebih baik, lebih benar2 bermanfaat. Amiin.

Salam, Rois M
Setelah mendapat confirmasi bhw Gladiresik kematian, 2016 Masehi

Jumat, 22 April 2011

Focus, dengan Investasi waktu yang ada

Bismillahirrohmaanirrohim,

"Kunci sukses untuk setiap hal adalah Focus, dengan cara menginvestasikan waktu yang ada!!" ini adalah masukan yg diberikan oleh Pak Tata, sebagai pemilik Tata Transport, Perusahaan expedisi muatan barang yg ada di Purwokerto.

Meng Investasikan waktu yg ada merupakan inputan bagi saya,terkait dengan cita2 dan harapan yang akan kita ingin dapatkan, hanya dengan Investasi waktu dan kesungguhan kita untuk menggunakan nya dengan optimal, maka Focus terhadap hal tsb, merupakan kunci untuk menggapai impian yang kita harapkan.

"Kenapa bisa begitu ..?? Jawabnya simple, karena setiap hal bergantung pada variable waktu sebagai hasil ukuran horizontal nya. Bila kita berharap pencapaian tersebut dipercepat, maka variable waktu yang kita miliki harus di optimal dan maksimalkan.

Dalam sebuah Grafik kehidupan dimana sasaran diukur dengan ukuran vertikal, dan waktu di ukur dengan ukuran Horizontal, maka mempercepat pencapaian Y, cara nya dengan memperpendek ukuran X nya, yang berkonsekuensi pada penggunaan waktu yang harus kita compressi (mampatkan dengan tepat, benar, dan optimal), sebuah kunci sederhana yang bisa di coba.

Insya Allah, bisa diamalkan,
Salam, RM

Selasa, 19 April 2011

Tour of Java 2011



Bismillahirrohmaanirrohim,

Di Penghujung April 2011, kami diberi kesempatan untuk mengikuti Rihlah (perjalanan) yang menurut Hemat saya, adalah sebuah perpaduan antara Seni (Seniman), Usaha (Bisnisman), Religi (Rohaniwan), Budaya/Character (Budayawan). 4 pilar kehidupan yang Insya Allah memberi kami sebuah isnpirasi dan value dari sebuah Tempat bernama JAVA.

Walau perjalanan kami hanya melintasi Jawa Barat-Jawa Tengah, namun sudah mendekati keseluruhan nya (Jawa Timur diwakili oleh Kudus, sbg kota perbatasan).

SENI (SENIMAN).
Hidup dengan Seni (Art) merupakan anugrah yg di teteskan Allah swt pada beberapa insan, dan explorasi thdp seni ini melibatkan sisi otak sebelah kanan.

USAHA (BISNISMAN).
Kehidupan memerlukan alat (Finance) dalam proses perjalanan nya, Usaha secara benar dan Halal merupakan keniscayaan yang harus diberikan sesuai dengan porsi nya, Otak kiri memerankan peranan, khususnya dalam memperhitungkan Risk Management yg ada.

RELIGI (ROHANIWAN)
Ruh, ibarat sebuah Battery kehidupan, Motor penggerak, dan Inti POWER dari setiap aktifitas kehidupan kita. Kita perlu melakukan Charging atasnya.. Alhamdulillah Allah swt memberikan itu dalam JIWA setiap diri kita.

BUDAYA / CHARACTER / ATTITUDE (BUDAYAWAN).
Falsafah Jawa spt : Urip iku Nguripke, merupakan perwujudan sebuah Character Building yang harus dibentuk oleh proses pembentukan diri kita, karena ini adalah sebuah Fardhu Khifayah, diperlukan dan HARAM & BERDOSA hukumnya bila tidak ada yang melakukan nya.

4 Pilar kehidupan itu harus saling menunjang, saling menguatkan, tidak ada yg lebih panjang salah satu nya, tidak ada yg boleh lebih kuat salah satu nya, karena bila tidak, maka keseimbangan hidup akan terjadi. Pilar itu juga yg dalam Islam lebih terjewantahkan dalam proses RUKUN ISLAM, Syahadat (RUH,Character), Sholat (USAHA,Character,ART,RUH), PUASA (ART,USAHA,Character,RUH),Zakat (Ruh, Character,Art,Usaha), Ibadah HAJI (Ruh,Usaha,Art,Character).

Di MASJID, kami menemukan 4 Pilar tersebut sebagai sebuah SIMBOL, dan Alhamdulillah dalam 5 hari perjalanan kami tersebut, Masjid Agung Cirebon, Pekalongan, Demak,Kudus, Solo, Jogyakarta menuliskannya dalam sebuah Sejarah Nyata. Nusantara dengan Kerajaan Islam nya.

Untuk anak2 ku, Sejarah di sini pernah terukir, dengan tinta emas nya, bahwa kita pernah menggapainya, dan kita semua sebagai pewaris sejarah, seharusnya memperkaya kembali dengan Creation kita sendiri, yang bertumpu pada 4 pilar tersebut.

Insya Allah,
April - 2011 by Rois Muslim

Rabu, 06 April 2011

Kartu Credit & Pengalaman Bodoh ...

Bismillahirrohmaanirrohim,

Berapa keuntungan bisnis kartu kredit?? ternyata lebih dari 1000% ..lihat Financial Freedom nya TDW di Hal. 133.

Lalu dimana posisi kita dalam penggunaan Credit Card ..?? di posisi Asset nya Bank penerbit Credit card tersebut, HA..?? ya, kita menjadi Asset Bank, karena Cash out kita menjadi Cash in nya Bank penerbit Credit Card tersebut. Wajar kalau pada akhirnya penerbit kartu kredit menawarkan aplikasi dengan mudah dan penuh dengan Hadiah nya. dengan keuntungan lebih dari 1000% dan Posisi pemegang Credit Card yang menjadi Asset pihak penerbit Credit Card, maka bisnis ini adalah bisnis yang paling menggiurkan.

Pada saat kita terlambat membayar, mereka diuntungkan dengan bunga berbunga nya... apabila kita terbelit ..Debt Collector akan berperan (pengalaman pribadi). Alhamdulillah di th 2010...semua Credit Card bisa dilunasi, dan berjanji cuma pada satu hal (Balas dendam kali yah..he..he), kalaupun saya memiliki Card, bukan Credit Card, namun Debit Card.

Apa perbedaan nya..?? Kalau Debit Card, Pihak Bank yang menjadi Asset buat kita..kok bisa, Iya..karena Posisi Bank penerbit Debit Card menjadi cash in untuk income kita (Kalau nilai nya besar he..he..)dan kita menempatkan Liability Bank penerbit Debit Card menjadi Asset untuk kita, sehingga Debit Card adalah lawan dari Credit Card.

Selamat tinggal Kartu Kredit, dan selamat datang Debit Card.

Salam, RM