Senin, 28 Maret 2011

Kekuatan Bersyukur

Bismillahirrohmaanirrohim,

"Barang siapa bersyukur atas nikmatKU, maka akan aku tambahkan, dan barangsiapa yg Kufur, maka adzabKu itu pedih" sebuah Ayat yang menyadarkan kami dan mengharuskan kita semua untuk memilih untuk bersyukur.
Dalam semua hal, ada 2 sisi yang memang saling berpasangan, apapun itu, Kebahagiaan-kesedihan, kebaikan-keburukan, keindahan-kesemrawutan. Dsb. Pilihan ada dikita semua untuk focus pada sisi mana dari semua hal.

Hari ini, saya diingatkan kembali akan nikmat hidup, akan nikmat melihat, nikmat bergerak, nikmat sehat wal afiat yang telah kami nikmati hampir lebih dari 41 tahun kehidupan kami. Apa yang telah kami terima ibarat sebuah amanah...
Menempatkan diri kita sebagai alat Tuhan, untuk berbuat sesuatu untuk orang lain...adalah pilihan, karena nikmat dan anugrah yg sudah kami dapatkan.

Bersyukur memiliki makna aktif manakala kita bisa menempatkan rasa syukur itu dalam kerangka berbuat sesuatu untuk orang lain, berbuat sesuatu untuk kepentingan orang banyak, berbuat sesuatu untuk keluarga, anak2 dan seluruh orang yang kita kenal.

Mendirikan usaha untuk kepentingan orang yang memang membutuhkan kegiatan, mendirikan tempat tinggal untuk orang yg membutuhkan nya, memberikan infaq dan pajak agar kita bisa berkontribusi untuk ummat.
Semua yang kita lakukan adalah manifestasi dari rasa bersyukur yang kita dapatkan...semoga ini menjadi kekuatan untuk berbuat yang lebih baik lagi dimasa depan.

Salam, Rois M

Minggu, 20 Maret 2011

Menjadi Kaya adalah Pilihan

Bismillahirrohmaanirrohim,

Saat menulis tema ini, saya baru saja membaca buku Anthony Robins dan bersamaan dengan itu, kami berencana untuk membeli polis dari hasil investasi kami di kost2 an.
Definisi kaya yang saya maksud disini adalah dalam scoup keuangan, sejauh mana kita bisa mengendalikan sisi Finance kehidupan kita. Agar tulisan ini focus untuk membahas sisi keuangan nya.

Uang, bagi kami adalah alat. Bagi sebagian besar orang uang diartikan sebagai alat tukar. Dengan demikian maka orang yg memiliki kendali atas uang, adalah orang yg memiliki kendali atas pilihan untuk menukar apapun yang dia inginkan.
Menukar mobil, menukar rumah, menukar makanan, bahkan terkadang digunakan untuk menukar nafsu nya sendiri. Disini terkadang terdapat titik ekstrim pada Uang. Namun apapun itu, bisa bernilai manakala kita sebagai subjek pengendali atas hal tersebut.

Mencoba merenungkan atas sebuah data (finance revolution nya TDW) dimana 5% penduduk menguasai 99% kekayaan, dan 1% nya menguasai 50%, dan itu juga yang pernah saya tulis, bahwa zakat cukup adil bila dikeluarkan 2,5 % nya saja. Karena 2,5% nya akan cukup membiayai 99% umat.
2,5 % pendapatan Umat cukup membiayai 95% ummat lain nya, manakala ummat yang membiayai itu, berada di posisi 5% yang menguasai kekayaan nya, bukan sebaliknya. 95% ummat sulit membiayai sesama, bila posisi mereka saat ini sulit untuk membiayai diri mereka sendiri.

Kalau seandainya ummat 5% tersebut kita sebut dengan Orang Kaya, dan 95% sisa nya kita sebut orang miskin, maka kita bebas memilih untuk berada di posisi mana dalam kehidupan ini...???
Kalau pilihan ada pada posisi 5%, pertanyaan sulit selanjutnya akan muncul, Bagaimana cara nya..?? Ternyata jawaban nya ada di dalam diri kita sendiri. Pemahaman ttg Kekayaan itu belum kita kuasai dengan benar. Di sekolah kita diajarkan ttg Ilmu Ekonomi dasar, ttg sebuah konsep Nilai akutansi, yang hanya terdiri dari 2 halaman, Arus Kas dan Neraca.
Sebagian besar kita (termasuk diri saya,selama hampir 40 th hidup) selalu focus pada bagian dari arus kas (Income), namun tidak pernah Focus pada Neraca nya. Income adalah bagian dari Arus Kas, Income adalah output dari Asset. Yang sebagian besar muncul dari Asset yg bernama SDM (kita sendiri). Sementara 5% orang disana sudah meyakini bahwa Equity adalah asset. SDM (manusia) adalah alat yg digunakan mereka untuk meningkatkan Equity mereka.

Ada sebagian dari mereka, yg sudah sadar, untuk memberi istilah HCA (Human Capital Asset) untuk pindah dari konsep SDM (Sumber Daya Manusia), namun apapun istilah nya, Arus Kas dan Neraca adalah focus utama dalam penilaian secara menyeluruh.

Kita semua, hendaknya secepat mungkin men create asset kita sendiri, menumbuhkan equity kita sendiri...agar kita bisa masuk kedlam Golongan yang 5% itu.
Menjadi kaya, adalah pilihan kita.

Sabtu, 19 Maret 2011

Investasi ,Menjadi Kaya adalah Sunnah Rosul.

Bismillahirrohmanirrohim,

Banyak sudah hal sudah kami lakukan, khususnya dalam 5 tahun periode terakhir, itu karena kehidupan kami begitu dinamis dan penuh dengan tantangan dan hambatan. Sejak kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta dari Balikpapan, itutah titik balik kami sekeluarga.
Dari sisi mental emosional, moment itu akan terpatri kuat dalam ruang amigdala kami, dengan aktifitas Santy berjualan di depan rumah, dan saya harus kembali mensetup paradigma hidup baru kami. Namun setelah melihat grafik perencanaan kehidupan jangka panjang kami, kami sadar dan mencoba mendefiniskan ulang ttg makna Kaya.
Ada rasio kekayaan bersih (RKB) yang baru kami fahami, artinya RKB : Rasio Kekayaan Bersih kita thdp penghasilan (Income dari Asset diri kita sendiri), artinya ada suatu case dimana ada seorang yg memiliki penghasilan lebih besar, tapi tidak menjamin kalau dia bisa lebih kaya dari orang yg penghasilan nya lebih rendah dari nya.

Dari penjelasan diatas, saya semakin disadarkan bahwa hampir 10 th lebih, kami telah melewati kehidupan Financial kami dengan SALAH. Focus kami hanya pada INCOME, padahal Income adalah bagian dari SIPOC (Porter) dari sebuah proses perputaran asset. Dan saya pun hanya Focus pada Asset diri saya sendiri, sementara asset Rois suatu saat akan tereduksi, dan semakin tak memilki nilai (Hukum Alam).
Th 2009, kami memulai nya dg men setUP bisnis di Garasi Rumah, dan 2010, kami mensetup Kost2 an di Samping Rumah, dan Alhamdulillah, dari th 2009 sampai 2011, kami sudah memiliki IFA (Income from Asset diluar Rois), mengacu pada standart ROE (Return of Equity) yg minmal 20%, ROE kami masih disekitar 7%, tapi untuk kedepan, kami harus merubah Focus kami dari Income saya sendiri, pada Asset diluar diri saya.

Santy, kemarin malam mengemukakan kl dia ingin berkembang, saya dukung 1000%, karena dia memiliki potensi yg harus terus dikembangkan, dan saya juga berfikir bahwa anak2 kami memerlukan raw model bagi kehidupan mereka kedepan.
Kami menemukan mainan baru, Pengembangan diri Santy di Prudential.

Saat saya ingin mengembangkan asset, Asset terbesar yang ada disamping hidup saya pun ingin berkembang. Hukum Alam semesta berlaku , MESTAKUNG bergema.
Insya Allah, besok kami memulai hal baru, dimana kami menginvestasikan sesuatu dari hasil Investasi kami. Polis yang harus kami beli untuk mulai mengembangkan Santy, kami dapatkan dari Income kost2 an yang masuk.
Membeli Investasi dari hasil Investasi. Begitu kata nya cara orang kaya bekerja.

Investasi juga tidak terbatas hanya di dunia ini saja, Investasi juga focus sampai ke alam nun jauh setelah kita meninggalkan dunia dan isi nya ini, itulah kenapa Nabi Muhammad dan para sahabatnya, benar2 orang2 kaya Dunia dan Akhirat, kontribusi mereka tidak hanya untuk kepentingan diri mereka, tapi juga untuk ummat.

Alhamdulillah, Nabi Muhammad SAW sebenarnya mengajarkan ini 14 abad yg lalu, yang focus pada asset, bukan pada Bagian dari asset (income misal nya), Kick Off kehidupan kami di 2011 yang merencanakan usia 50 th sebagai usia pensiun, memang 10 tahun lebih lambat dari apa yang dilakukan Kanjeng Nabi.
Tapi merencanakan kehidupan kami, minimal mengikuti pola kehidupan mereka dan para sahabat2 nya, yg sangat kaya. Memberi sebuah keyakinan pada kami, bahwa Islam dengan sunnah Rossulullah, layak dan compatible untuk diimplementasikan, guna kebaikan ummat secara umum.

Investasi, memang ajaran Rossul.

Salam, Rois M

Sabtu, 12 Maret 2011

Buah Pendidikan Pesantren

Bismillahirrohmannirrohim,

"Apa yang menjadi kelebihan dalam pendidikan pesantren?" Sebuah pertanyaan teman, yang memang hanya bisa dijawab oleh output nya saat para pendidik tersebut bisa mengimplementasikannya dalam realitas kehidupan mereka sendiri nanti pada saat nya.
Anakku pun sempat complain dg ketat dan terlalu banyaknya materi hafalan yg harus dia lakukan dalam dunia pesantren. Sebuah ujian pendirian yang harus terus di jawab oleh saya sebagai orang tua nya.
"Ibarat sebuah pisau, dunia pesantren ibarat media asahan, yang dpt mengasah pisau itu agar terus tajam, shg suatu saat akan digunakan dapat optimal dan maksimal" itu penjelasan singkatku.

"Pah, kemarin aku dg beberapa teman, mengamalkan puasa sunah senin-kamis!" Cerita sayyid saat kami berbincang saat silaturrahmi, sebuah point yg menarik bagi saya untuk mendalami nya, pikirku. "Ustadz kamu menyuruh melakukan puasa itu ..? Tanyaku mencoba menginvestigasinya.
"Ngga pah, kami hanya mencoba melakukan saja, krn beberapa teman juga tidak melakukan nya, ngga ada kewajiban kok!!" Jawab nya dengan santai.

Mencoba merajut apa yg saya implementasikan dg kehidupan, Perihatin adalah kata kunci yang terlalu sederhana untuk diajarkan di tatanan teori, namun sangat sulit untuk diimplementasikan dan di amalkan dalam tatanan praktek. Setelah membaca buku Myline sbg otot dari otak kita, maka tersadarkan diri saya, bahwa buah pendidikan pesantern telah terlihat dengan jelas, walau masih dalam bentuk putik dan benang sari nya saja.

Alhamdulillah hanya itu yg bisa kami panjatkan, karena memang pada kenyataan nya, kami sebagai orang tua hanya bisa memilihkan sebuah media pembelajaran untuk anak2 kami sebagai amanahMU...adapun implementasi dan proses pengamalan dari apa yg kamu dapatkan dalam media tersebut, hanya kamu dan Tuhan yg tahu.
Ternyata benar, bahwa Pada asalnya, pendidikan Pesantren memang ditujukan hanya untuk kalangan2 tertentu yg sadar dan faham, akan pentingnya sebuah media pembelajaran, khususnya dimasa masa emas periode waktu kehidupan nya, yg penuh dg dinamika dan perkembangan fisik,emosi dan aqal mereka, dimasa remaja. Insya Allah waktu itu bisa menjadi momen yg tak akan mudah untuk dilupakan oleh mereka.
"Cucu nya Pak Sukamdani juga sekolah disini loh pah...!! Ibarat statement penutup bagi sebuah pertanyaan yg sulit untuk dijawab, layaknya sulit nya menjadi seseorang yang bisa menjadi contoh dan tauladan bagi kehidupan kita, dan bermanfaat untuk orang banyak. Sukamdani Sahid G.S menurut saya sudah layak menjadi itu, minimal dengan mewakafkan asset di Gunung Bunder ini, untuk kepentingan ummat yg lebih luas. Walaupun saat ini hanya bisa dinikmati oleh sedikit saja manusia.

Bersykur kamu anakku...kamu telah terpilih diantara banyak anak2 remaja lainnya, yg tak sempat hadir...menikmati media pembelajaran dan pendidikan, yang menurut papah, yg terbaik saat ini.

Salam, RM

Sholat Malam, Charging Battery Kehidupan

Bismillahirrohmaanirrohim,

Alhamdulillah pagi ini, kami bisa melakukan Tahajjud yang indah, di Bogor. Sebuah anugrah Mu yang terindah yang Engkau janjikan di alam fana ini.
Battery Kehidupan ini, rasanya sudah di charge ulang untuk aktifitas selanjutnya... Sebuah kiasan yang pas, untuk melukiskan sebuah pesan tahajjud dalam kehidupan.

Untuk anak2 ku..ayah hanya bisa berpesan.. Bahwa dunia dan isi nya memang tak ada artinya, jika kita mendalami keindahan Tahajjud.

Wassalam, RM

Jumat, 11 Maret 2011

What Next?? - Mimpi yang hilang

Bismillahirrohmaanirrohim,

Mimpi - ibarat sasaran dan tujuan , yang mendrive diri kita untuk menjalani proses nya relatif tak terasa, dibanding mimpi itu sendiri.
Mencoba membuat resolusi diri, rasa nya memang ada yg hilang, manakala Mimpi2 baru terasa tak terbentuk dalam aktifitas2 yg kita lakukan, diperlukan Refresh dan start up ulang thdp aktifitas software system diri kita. Mencopot Batery BB, bisa juga dianalogikan spt itu.

Mimpi baru yang harus kami design ulang, memang seharusnya lebih melampaui batas2 materi semata, namun juga bermakna lebih dalam, seperti Hidup itu Memberi kehidupan. Apa yg sudah kami dapati, harus kami syukuri dan nikmati, namun apa yg kami sudah lakukan belum apa2 dibanding yang seharusnya kami lakukan dan usahakan.
What Next ..?? Bisa menjadi kata kunci nya.

Belajar dari apa yang terjadi saat ini dengan proses kehidupan, dan proses kematian yg saling berpasangan. Memberi inspirasi kepada saya secara pribadi..kalau sesuatu belum ditunaikan dengan baik.
Ada sesuatu yang hilang didalam diri saya, manakala hidup kurang memberi sebuah arti untuk orang tua, keluarga,lingkungan terdekat kita, bahkan orang lain.

Rabb...jadikan kami Sulthan Natsir...Penguasa yg menolong, sehingga bermanfaat hidup ini.
Kongkritnya...Jadikan saya sebagai Pengusaha, yg bisa memberikan nilai tambah bagi orang lain, dan memberi sesuatu sebelum Kau panggil saya..

Do it something with your life !!!

Salam, Rois M

Selasa, 08 Maret 2011

MYLINE - Otot Syaraf kita

Bismillahirrohmaannirrohim,

Buku Reinald Kasali yg membahas ttg Myline, sebuah sambungan syaraf didalam tubuh kita, yg terbentuk oleh latihan dan kebiasaan terus menerus yg selalu kita lakukan, ibarat menegaskan ungkapan bahwa :
Taqdir kita tergantung kebiasaan yg kita lakukan, Kebiasaan kita tergantung apa yg kita lakukan, Sesuatu yg kita lakukan tergantung pikiran kita, dan Apa yg kita pikirkan tergantung perasaan kita...

Kembali ke Myline, sebuah Kata yang pada akhirnya mengharuskan kita untuk merasakan besar dan nikmatnya anugrah yang sudah kita nikmati sampai hari ini, dengan demikian maka perasaan itu akan dengan sendirinya membentuk kebiasaan dan Taqdir yang baik. Kalaupun dalam beberapa saat kita menghadapi ujian, dengan berhadapan dg taqdir "buruk", maka kita harus menghadapi nya dengan sabar, karena bisa jadi kemudahan akan didapatkan bersamaan dg datangnya "masalah tsb".
Hidup kita yang sangat pendek ini, sangat2 kurang bijak jika kita semua tidak menggunakannya dengan effektif dan optimal dalam mengisi waktu (sbg modal utama) yang disediakan / diberikan oleh NYA.

Baru saja selesai mengerjakan yang satu, maka pekerjaan yang baru akan kita hadapi dan kerjakan lagi, karena itulah memang yang harus kita kerjakan, Fa'ida faroghta fanshob..."Apabila selesai mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah yg lain".
Tahun 2011 adalah tahun akselerasi maksimal dalam percepatan semua potensi yang ada, ditengah Dead line kehidupan, Laporan pertanggung jawaban waktu hidup kepada Sang Maha Pencipta. Layaknya sebuah Pertanggung jawaban sebuah Maha Karya apa yang bisa saya persembahkan, untuk bahan laporan nanti, saat saya dipanggil oleh Nya.

Anak, amanah, Harta dan Ilmu...adalah media yang tersedia, untuk bisa dijadikan alat penyambung dan deposito kita di akhir hidup, sehingga semua tergantung kita untuk mendesign dan merancang nya...seperti apa? Diperlukan latihan terus menerus, alam dan kehidupan yang kita hadapi adalah GURU terbaik nya.

Salam, RM

Jumat, 04 Maret 2011

Usia di Siang Hari (40 th)

Bismillahirrohmaan nirrohim,

Alhamdulillah pagi ini, saya diberi anugrah luar biasa, untuk bisa menunaikan sholat Tahajjud. Sebuah nikmat luar biasa, manakala kita terkadang beranggapan bahwa Tahajjud adalah Ibadah seperti umum nya, menurut saya, Tahajjud adalah anugrah.
"orang yg terpukau dengan dunia dan isi nya, adalah bagai seorang anak kecil. Orang yg terasing dengan Dunia dan isi nya adalah bagai orang yg beranjak remaja, Sementara orang yg Melihat bahwa Dunia dan isi nya, sebenarnya tak bernilai adalah bagai orang dewasa".
Saya mencoba melakukan refleksi total terhadap sebuah konsep Islam mengenai Kehidupan, dunia dan seluruh Isi nya...ternyata benar Al Qur'an...semua hanya sandiwara, semua hanya sebuah sketsa dan skenario yang kita harus lakukan, tanpa harus "serius" memahami nya...
Diperlukan totalitas dalam memerankan toloh dan akting dalam action nya, namun kita semua harus sadar..bahwa ini semua hanya permainan. Kita hanya ingin Sang Sutradara Kehidupan, melihat peran dan akting kita, agar kita bisa dipercaya untuk peran2 yang lebih menantang.

Waktu, sebagai sebuah modal utama kehidupan, memberikan banyak kesempatan dan peluangnya...dalam setiap tarikan nafas kehidupan, waktu seakan berpacu dengan emosi,hasrat,keinginan, dan harapan yg kita ciptakan sendiri. Lalu peran apa yang cocok untuk saya, dalam periode pendek kisah hidup ini...??
Inilah subject yang tak pernah usai untuk di bahas, Setiap kita tentu nya ingin menjadi Pemeran Utama dalam sebuah sinetron kehidupan, namun banyaknya sinetron dan film / sandiwara yang ada saat ini, ternyata mengharuskan kita semua pada akhirnya ingin mencari..Cerita apa yang laku untuk dijual?? Film apa yg akan masuk dlm Box Office..??
Sebuah pencarian sepanjang masa, dari Jaman Fir'aun sampai Jaman Modern saat ini...Facebook dan aktor dibelakang nya, akhirnya menciptakan media fasilitator untuk kita semua bisa menjadi aktor amatir..Dunia Maya menciptakan fasilitator...Media menjadi fasilitator...untuk sang aktor menunjukan eksistensi dan pencapaiannya...sementara alam mengajarkan hal lain.
Alam semesta mengajarkan teknik dan cara memerankan sandiwaranya...Matahari mengajarkan cerita tanpa seri dalam memberi..Siang & Malam mengajarkan sinetron episode sepanjang waktu..hingga saya sendiri merasa bosan, dan muak untuk menonton nya.

Ada saat nya, kita memerankan aktor di usia pagi hari / anak2, siang hari (remaja-dewasa), dan senja hari (tua). Semua adalah proses kehidupan yg harus kita jalani. Kita hanya bisa menjadi Sutradara kecil dalam sebuah script cerita, yang harus membuat sebuah konsep dan ide, agar sebuah sandiwara besar kehidupan terlihat Indah, dan terkenang sepanjang masa.
Atau, minimal kita masuk untuk berperan menjadi salah satu Team artis dan pendukungnya....amin.

Usia kepala 40, adalah masa dimana seluruh potensi manusia berada pada titik dimana, Fisik,emosi,Jiwa,Spiritualitas dukungan Financial dan aqal bertemu pada sinergy optimal nya...dan kita hanya diminta berbuat sesuatu dengan semua potensi itu. Biar sejarah yg akan menulis nanti, apakah tercatat sebagai sesuatu yg berharga...atau Nothing.

Kehidupan pribadi, keluarga, lingkungan terdekat, komunitas, dan Sosial...adalah ibarat anak tangga yg harus dilalui bertahap, agar kita tidak terjatuh di tangga kehidupan kita sendiri.
Ya Rabb...Masukan kami kejalan yg benar, keluarkan kami dg cara keluar yg baik, serta jadikan kami sebagai Sulthan Nashir (Penguasa yg menolong). Amiin.

Salam, RM

Kamis, 03 Maret 2011

Mencintai Kematian

Bismillahirrohmaanirrohim,

Judul diatas, terkesan menakutkan bagi semua orang..namun bagi saya ini sebuah tantangan...untuk mewujudkan sebuah "pencarian jati diri" khususnya untuk saya secara pribadi.
Saat ini, banyak buku yg membahas ttg kematian, dari sudut pandang sebuah kepastian yg memang harus kita terima, maka Kematian adalah teman dekat, sedekat urat leher kita sendiri.
Menjadi sebuah perdebatan manakala kita belum siap menerima kenyataan bahwa kematian harus menjemput kita sesegera mungkin.

Pertanyaan nya, Apakah kita tahu kapan teman dekat kita akan datang menemui kita...?? Itulah Rahasia yang sampai saat ini dipegang Dia, sang Maha Penguasa Alam semesta. Kematian ibarat sebuah proses perpindahan alam...
Sebuah pintu, dari sebuah perjalanan pindah ke "ruang lain" itulah kenapa, setiap malam..kita diminta untuk berharap agar kematian kita, adalah proses rutin yg di syukuri.."Dengan Asma Mu, saya Hidup dan Mati" dan proses itu harus di syukuri... Manakala dipagi hari..
Kita diberi Anugrah untuk kembali hidup, untuk sementara.

Dimana letak cinta pada kematian diperlukan?..manakala kita terkadang lupa, bahwa detik demi detik yg kita lalui, sebenarnya adalah proses kematian kita semakin dekat...kita benci ataupun kita cintai, dia tetap semakin mendekat...
Pilihan hanya 2, membenci atau mencintai.

Saya memilih mencintai, agar dia bersedia menyambutnya dengan tangan terbuka..dan kita menanti nya dengan Bahagia...
Bukankah Sang pemegang kunci Ilmu (Ali RA) sering berkata...orang yg paling pandai, adalah orang yg selalu ingat akan mati...Oh, alangkah merugi nya kita semua, manakala nanti di suatu masa, kita mengatakan "alangkah baik nya kita, seandainya kita hanya sebagai tanah kering yg tak berguna..."
Semoga, dengan mencintai kematian, kehidupan kita akan penuh dengan makna2 yang lebih mendalam, agar hidup jauh lebih berkah...amiiiin.

Salam, RM

Rabu, 02 Maret 2011

Waktu dan Momentum

Bismillahirrohmanirrohim,

Kalau ingat rumus Momentum : F x delta (t) : M x V
Dimana terlihat bahwa faktor Gaya (F) dan Massa (M) yang cenderung di kali / dipengaruhi sekali dengan waktu dan kecepatan (gerak/ waktu), maka sangat jelas disitu, peran Waktu sebagai bagian penting dari sebuah Momentum.
Perjalanan hidup kita, ibarat akumulasi dari momen-momen tak terhingga yg tidak dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas dan Potensi yang ada, sehingga momen2 tersebut lenyap begitu saja / mengalir Energy nya kepada sesuatu yg kurang terarah.

Setelah 40 th perjalanan hidup saya, saya menyadari kekuatan sebuah Momen, ditentukan dg cara kita berfikir, itu inti nya. Set up Goal dan tujuan yang jelas adalah tujuan nya, yang pada akhirnya setiap Momen ibarat Energy yg tersimpan, untuk siap di LEDAK kan.

Demi waktu...oh, saya telah banyak mengalami kerugian...manakala Kebenaran dan Sabar, tidak menjadi teman sejati.

Salam,