Jumat, 31 Desember 2010

Falyakul khoiron aw liasmut...

Bismillahirrohmaannirrohim,

"Ucapkanlah hal2 yang baik..atau Diam...!!" Ini sepenggal Hadist yang diingatkan kembali dan oleh2 terbaik untukku dalam menjemput tahun 2011 dari Pak H.Asep Abdul Mupid.
Sebuah oleh2 yang berharga untuk bekal perjalanan kehidupanku kedepan..kesiapan dan kedewasaan diperlukan dalam meniti sisa hidup yang ada ini..ucapanku, adalah buah pikiranku..sementara pikiran kita, adalah buah dari perasaanku...
Selama ini banyak hal yg terucap oleh mulutku..ibarat banyak salah nya..

Thanks Pak atas bekal utk ku.

Salam, RM

Minggu, 26 Desember 2010

Tim Sepakbola Indonesia Kalah Mental (AFF 2010)

Bismillahirrohmaannirrohim,

Saya mencoba menganalisa pertandingan semalam dengan Kacamata MENTAL Team, termasuk didalam nya penonton dan pendukung yang jumlah nya ratusan kali dari 11 pemain yg ada di lapangan.
Kenapa begitu..?? Ini bisa dilihat dari menit ke 70, dimana saat Kesebelasan Indonesia kalah 3-0, ternyata Ribuan penonton kita sudah banyak yang meninggalkan tempat duduknya. Saya tidak tahu apa penyebab nya, namun yg pasti itu sudah menggambarkan kalau Team kita sudah kalah sebelum selesai bertanding.
Jangan salahkan pemain..jangan salahkan pelatih..jangan salahkan pengurus..lebih baik kita melihat kedalam diri kita sendiri..ada yg kalah malam itu..kekalahan Mental kita...

Terlepas dengan adanya sinar laser yg mempengaruhi konsentrasi para pemain kita, terpengaruh adanya tekanan publik yg begitu kuat, khususnya dari media elektronik..mengharuskan kita semua mencoba..memahami ini dari kacamata sebuah permainan. Tak bisa dipungkiri..kita haus akan sebuah Victory..sudah lebih dari 15 tahun kita selalu dalam kekalahan...
Sebuah Team harus memiliki irama (frequensi) yang sama, satu saja faktor tersebut Error..maka semua Team akan Error. Faktor penonton sudah pasti langsung mempengaruhi mental pemain, Momentum drop mental tersebut dimanfaatkan maksimal oleh lawan..untuk menggempur pertahanan kita yg memang lemah...

Kita harus belajar menerima kekalahan...dan belajar untuk memperbaiki, khususnya mental kita..agar momentum kemenangan yg pernah diraih..kembali lagi..Insya Allah, dalam kehidupan kita, ini bisa jadi sebuah antiklimaks dari sebuah proses...dimana dalam sebuah persaingan yg sangat ketat, dengan dinamika perubahan yg sangat cepat..maka diperlukan Mental yg kuat..
Mental Juara..."Pencapaian terbaik adalah pencapaian berikutnya..." Bukan pencapaian yg telah tercapai dimasa lalu..mungkin jadi sebuah statement yang bagus untuk 2011...bahwa kita perlu masa depan...dan meninggalkan euforia masa lalu...

Salam, Rois M
Dream...is a Power.

Kamis, 23 Desember 2010

Aku malu pada Mata ku....

Bismillahirrohmaanirrohim,

Ada cerita ttg seorang ahli ibadah, yang bertahun-tahun beribadah dan merasa diri nya pantas menerima Surga dari Sang Khalik.
Singkat cerita, saat Sang Ahli ibadah tsb meninggal dan dihisab di Akhirat, Malaikat berthitung ttg amal Ibadah nya, betapa terkejutnya dia manakala mendapatkan hasil bahwa dia harus masuk ke dalam Neraka.
Dia protes dan naik banding ke Tuhan ttg perhitungan amal, yg menurutnya salah..."Bagaimana mungkin saya masuk ke dalam Neraka dan tidak bisa menikmati SurgaMu..padahal dalam seluruh perjalanan hidup saya, sy terus melakukan Ibadah kepadaMu...!! Begitu protes nya.
Tuhan bertanya pada nya "Apa yang mendasari keyakinanmu kalau kamu bisa masuk dalam Surga Ku..?? Tanya Sang Khalik..."Seluruh amal Ibadah yg telah aku lakukan, jika dihitung, maka itulah dasar perhitungan yg mendasari hamba untuk berkeyakinan..bahwa Surga adalah hak saya..!!" Begitu ungkapnya.

"Baik, kalau kamu ingin berhitung ttg Ibadah dengan apa yg kamu harapkan, maka Kami akan mencoba menghitung amal Ibadah mu sehari dengan berapa tetes air mata & cairan mata yg engkau terima, dimana dg cairan mata itu maka kamu bisa menerima dan merasakan nikmat melihat, nikmat memandang keindahan, nikmat sehat krn dg cairan mata yg ada, maka seluruh bakteri dan mikro organisma yg tersebar di alam semesta ini bisa di proteksi,
Maka amal ibadah mu sehari rasa nya belum seimbang dengan cairan mata dan air mata yg kamu terima dalam beberapa detik tarikan nafasmu...lalu berapa banyak anugrah dan nikmat yg kamu terima dalam sepanjang hidupmu??? Dari tetesan air mata saja??? Lalu bagaimana mungkin kamu bisa merasa bahwa amal Ibadahmu layak dinilai dg SurgaKu...??
Terkapar dan pingsan tak berdaya seorang yg memiliki amal Ibadah dalam perjalanan hidupnya...Bagaimana dg kita...???

40 th lebih, Anugrah Mata yg diberikanNya padaku, mengajarkan padaku bahwa sebuah Anugrah luar biasa telah saya terima...tak pantas akhirnya kita sebagai makhluk menuntut Syurga...seharusnya saya, kita semua malu...pada Mata kita, yg telah memberi Anugrah dg system syaraf dan cairan yg rumit nya, sehingga bisa berfungsi layaknya sebuah system pemancar elektronis yg canggih, dg tingkat akurasi yg tinggi...yg bisa memberi sinyal kebahagiaan yg menyenangkan..dg sinyal penglihatan yg dibawa ke Otak.
Kaya nya saya malu dengan Mata ini...manakala mata ini digunakan untuk melihat sesuatu yg tak boleh dilihat..memandang sesuatu yg tak diizinkan untuk dipandang. Dengan Mata...40 th lebih saya banyak belajar hal...menikmati banyak hal...Anugrah Mata dg cairan yg rumit nya mengajarkan ttg nikmat bisa melihat, dibanding orang yg menderita Glaukoma misal nya...Oh ..malu aku dg Mataku...manakala mata ini belum bisa berfungsi layak nya Mata yg berfungsi sebagai Mata Sesungguhnya..Mata yg seharusnya di fungsikan..

Roobb...jadikan kami Hamba yg pandai bersyukur...
Salam, Rois M

Sabtu, 11 Desember 2010

Al-Fatihah : Sumber semua Kebijaksanaan

Bismillahirrohman nirrohim,

Mengupasa dan menafsirkan sebuah surat dalam Al Qur'an merupakan tugas para ahli tafsir..tapi mencoba melihat Al Fatihah dari kacamata seorang Rois, yang sedang berusaha mencintai nya..adalah sebuah expresi diri, ditengah indahnya gerimis pagi di Minggu,12/12.
Bermula dari tulisan ayah Edi tentang hilangnya makna Kebijaksanaan dalam proses pendidikan generasi kita saat ini, saya mencoba menelaah kembali asal sebuah wisdom (kebijaksanaan) dimulai, dari era Socrates,Kong Hu Tsu,Sang Budha dan seterusnya hingga saat ini...
Muara nya akhirnya berakhir pada inti diri kita sendiri...Ruh kita sendiri...karena suatu yang abstrak harus dipasangkan dengan hal yg abstrak...Kebijaksanaan adalah abstrak, Ruh manusia lah yg bisa merasakan nya.

Pikiran juga terkadang abstrak...namun di era teknologi modern saat ini..pikiran bisa ditransformasikan kedlam bagian2 yang lebih kecil dalam bentuk yang sinyal dan code digital...walaupun itu hanya input saja menurut hemat saya. Pikiran juga terkait dengan emosi atau bisa juga sebaliknya.
Namun pikiran masih sebatas bagian dari kebijaksanaan..sehingga memahami kebijaksanaan dengan akal pikiran ibarat menggarami lautan...Lalu apa sebenarnya kebijaksanaan itu sendiri???

Kebijaksanaan sering muncul dalam kondisi dan frequensi tertentu dalam kehidupan kita, umumnya kondisi Teta..karena diditulah letak Trance dan ekstasi diri terjelma..untuk kondisi lain, dalam frquensi delta maupun beta, hidup kita sering bermain di arena realitas yang semu...realitas nyata...kok bisa menyamakan realitas semua & nyata dalam sebuah wadah yg sama..??
Yah realitas semu dalam kenyataan..dan realitas nyata dalam ke semu an. Contoh konkrit nya..Nikmat makan, sering nikmat makan kita jadikan seakan realita nyata dalam bentuknya yg materi, namun rasa itu hanya sebatas di atas kerongkongan saja...berapa detik setelah turun dari kerongkongan, maka realitas semu lah yg kita temukan...nikmat makan didalam mulut kita bisa kita katakan realitas nyata maupun realitas semu manakala pikiran kita sudah dalam tingkat kesadaran penuh akan "penting nya air liur" dalam proses pencernaan.
Dengan demikian, semua akhirnya kembali pada kenyataan bahwa "air liur" itu sendiri adalah sumber dari realitas itu sendiri. Dg menjalani scenario NLP, maka tidak tertutup kemungkinan kita bisa makan durian, dengan air liur kita sendiri, tanpa harus mengunyah durian itu sendiri..."Ngiler" bahasa keren nya.

Lalu, belajar dari semua realitas dan kebijaksanaan yg coba saya kupas, jujur pada akhirnya kita harus menyadari bahwa sumber dari semua sumber kebijaksanaan pada akhirnya berpusat pada Sang Pencipta Air liur kita...Sang Maha Agung, Sang Maha Bijaksana...
Islam kembali lagi mengajarkan ummat nya untuk membuat statement of life...17 kali dalam sehari...untuk menyadarkan diri kita sendiri..bahwa kita harus Bijaksana..3 ayat dalam 17 X minimal kita ucapkan..Dia Sang pembuat air liur kita yang maha Penyayang,Maha Kasih,dia Pencipta Seluruh Alam semesta..Dia Raja di HARI NANTI...saya tersadar saat berhenti di kalimat ini, bukankah Dia bisa berkata Dia Raja di seluruh HARI...?? Tapi kenapa hanya menyatakan di HARI NANTI...???
Ternyata kebijaksanaan tentang sebuah kematian bukanlah akhir dari kehidupan terjawab sudah, dan Socrates memilih kematian karena kesadaran nya mengajarkan bahwa HARI NANTI jauh lebih penting dari pada hari ini...hari ini mungkin Raja kehidupan kita semua adalah Harta,Tahta,Wanita..namun untuk HARI NANTI...Dia adalah Raja dari semua nya....HARI NANTI yg kita semua hanya bisa sadari dalam frequensi Teta dan Alfa...HARI NANTI yg hanya dinikmati oleh JIWA dan RUH kita, sementara unsur badan dan materian kembali pada saat asal nya..Tanah & menghilang di telan BUMI.

Hanya kepada Nya kita menyembah dan meminta pertolongan...atas nama PERJALANAN...hidup dikiaskan dalam sebuah PERJALANAN, bukan tujuan..ah..Indah sekali statement itu, Perjalanan..berbahagialah orang yg sering Travel dan Rihlah...karena anda sudah memainkan peran Perjalanan..dari PERJALANAN hidup sesungguhnya. Kita minta pada Nya..agar PERJALANAN hidup kita di beri Arah dan Peta yg BENAR...seperti orang2 dahulu yg pernah diberi NIKMAT atas PERJALANAN tersebut...seperti Nabi Sulaiman..yg menjadi inspirasi kaum Yahudi...seperti Nabi Isa yang menjadi Insiprasi Kaum Nashrani..seperti Nabi Muhammad yang menjadi Inspirasi semua Muslim.
Dan kita minta agar PERJALANAN kita tidak seperti FIRAUN, tidak seperti IBLIS, tidak seperti NAMRUJ...dll.

Pada akhirnya, Statement 7 ayat yg dibaca dan di iqrar kan minimal 17 X dalam sehari..sebenarnya adalah ikrar bahwa kita BUTUH Setetes cahaya kebijaksanaan dari SUMBER seluruh sumber Kebijaksanaan...Oh..kita semua ibarat debu..yang terbang...kita butuh Anugrah Nya...dalam AL-Fatihah.

Salam, RM

Jumat, 10 Desember 2010

Pelajaran dari sebuah KERJA KERAS

Bismillahirrohmaanirrohim,

Kerja keras, sebuah kata sifat yang sering terdengar ditelinga kita, namun kurang disadari apa maksud dan makna yang ada di dalamnya. Kenapa sebuah kata KERJA harus ditambahkan dengan sifat yang KERAS, apa ada sebuah kerja yang LEMBUT?
Suatu hal bisa dimaknai dengan tepat dan nikmat, manakala hal tersebut memang sebuah habit/kebiasaan yg menjadi "teman" dalam hidup kita. KERJA adalah ibadah...itu adalah kebenaran, dan bila demikian hal nya, maka KERJA KERAS adalah ibadah yang paling baik.
Bagaimana mewujudkan sebuah kerja menjadi sebuah KERJA KERAS, manakala kita bisa mengukurnya dengan kapasitas dan utilitas seluruh potensi kita sebagai Insan makhluk Tuhan yg paling sempurna.

Motivasi dan tujuan KERJA itu sendiri memang menjadi awal bagi setiap orang untuk memulai.Ibarat sebuah Peta, tujuan dan motivasi adalah penggerak awal dari semua aktifitas yang kita lakukan. Namun PETA tersebut pada akhirnya dinamis dan relatif, yang MUTLAK dan ABADI hanya ARAH nya saja.
Peta dan denah yg kita pegang, dalam perjalanan kehidupan memerlukan faktor lain, ia mengikuti situasi,kondisi,cuaca dsb. Misal saja jalan menuju Gatot Subroto akan mudah dilewati pada jam2 tertentu saja, dengan demikian PETA yang kita miliki harus Uptodate.
Akselerasi dan percepatan apa yg kita lakukan itu bisa jadi yang memberi Output sebuah Kerja menjadi "nilai lebih" yang bermakna KERAS. KERAS dalam pengertian sebuah proses yang sulit,melelahkan,mengharukan,menyakitkan,menyenangkan,menakjubkan,menggetarkan,menyadarkan..dsb2 nya.

Ada pelajaran saat saya harus pagi2 subuh mengantarkan Santy ke pasar, mengantarkan anak2 sekolah, melihat dan memahami proses pendidikan Sayyid di Pesantren setiap hari, dengan disiplin dan aktifitas yg padat...membuat saya merenung, untuk memaknai sebuah kata KERJA KERAS. Ternyata KERJA KERAS bukan sebuah aktifitas, bukan sebuah kegiatan...
KERJA KERAS sebenarnya lebih bermakna KEIKHLASAN...sebuah KETULUSAN...dan sebuah KEPASRAHAN...karena itu semua bukan Peta dan Denah...namun itu semua adalah ARAH...dimana setiap hal semua perjalanan MENGACU kepada nya.

"Ilmu tentang menjadi Kaya mengajarkan pada kita bahwa Menjadi kaya bukan memiliki sebanyak apa kita memiliki sesuatu, tapi Ilmu menjadi kaya mengajarkan seberapa besar diri kita memberi dari SEBANYAK Anugrah yang telah Diberi NYA..."
Bukankah Utsman din Affan RA mengatakan bahwa hidup setelah mati adalah TUJUAN sesungguhnya dari semua hal...lalu dengan apa kita melaporkan pada NYA...tentang arti dan Makna Hidup yang kita jalani...???


Rasa itu telah ada...
Ditemani putih nya Uban diatas kepalaku..
Makna itu baru ada..
Saat waktu mengejarku...
Oh...belum ada yang bisa dilaporkan...
Pada Sang Pemilik Segala NYA...
Hanya tersisa...waktu...yg harus diisi..dengan Benar,tepat,Ikhlas,Sabar...dll

Salam, Rois M

Jumat, 03 Desember 2010

Kebahagiaan adalah pilihan Hidup

Bismillahirrohmanirrohim,

Saat ini beberapa teman SMA ku, yg lulus th 1987 mengajak untuk reunian..karena sdh hampir 25 th ga bertemu. Ada rasa galau dan sedikit ke khawatiran..manakala apa yg menjadi target dalam kehidupan kita belum tercapai. Belum sukses kasarnya.
Mencoba mengutip kuliah Mr. Arfan Pradiansyah ttg kebahagiaan..rasanya kurang bijak seandainya saya harus mengukur target kehidupan dari sisi kesuksesan semata, diperlukan parameter lain, khususnya untuk membuat diri kita agar bisa memberi berkah untuk orang lain.
Kebahagiaan mungkin bisa dijadikan alat ukur yg lebih bermakna, bukan saja karena kebahagiaan itu sendiri menular, namun kebahagiaan juga identik dengan rasa syukur kita atas apa yg menjadi anugrah kehidupan kita. Kebahagiaan adalah menikmati apa yg kita dapatkan, sementara kesuksesan adalah mendapatkan apa yang kita inginkan.

Waktu terus bergerak maju, sementara kita semua berkejaran dengan waktu..untuk memenuhi seluruh ambisi,cita2 dan harapan2 yg tertanam kuat dalam diri kita. Ada beberapa teman yg belum bisa menemukan kebahagiaan ditengah kesuksesan yg dia sudah capai, banyak pula yang belum menemukan kebahagiaan di tengah kegagalan2 pencapaian sasaran kehidupannya.
Apa yg menjadi tugas saya sebagai khalifah fil ardh, adalah mengamalkan perintahNya, demi kebahagiaan kita semua...Silaturrahmi salah satu nya...Bukankah Kanjeng Nabi mengatakan ...Carilah Rezqi dengan cara memperbanyak tali silaturrahmi...!!!

Ternyata teman2 ku benar...kita perlu reuni..untuk kembali menjalin tali silaturrahmi yg pernah ada, dimasa dimana Remaja dulu bersemi.

Salam, Rois Muslim
Pencarian diri dalam bentuk Silaturrahmi...