Jumat, 30 Oktober 2009

Jam dinding kehidupan

Bismillahirrohmanirrohim,

Saat Jum'at kemarin 30/10/09 entah mengapa mata saya tertuju pada sebuah Jam dinding di Mushola Graha Inti Fauzi yang tertempel di dinding, dengan mencoba menerawang jauh kedalam perjalan kehidupan saya secara pribadi.

Ibarat memulai sesuatu diangka 00.00 (angka 12 pada Jam dinding), saya mengibaratkan mulainya sebuah kehidupan, dan di akhiri dengan kembali pada angka 00.00 (angka 12 lagi), dan perjalanan waktu ibarat perjalanan kehidupan saya, dengan perbandingan 1:5 dalam skala tahun.

Kalau saat ini Allah swt telah menganugrahkan kehidupan saya dalam usia 40 th, itu ibarat Jam 08.00 (bisa pagi, tapi bisa juga malam, loh kok bisa...??, nama nya juga sebuah kiasan, pikir ku). seandainya ini diibaratkan umur (perputaran 1/2 hari), maka usia 60 th ibarat usia maximal seseorang yang penuh dengan Anugrah (seharusnya berfikir begitu), karena usia 60 th adalah usia rata2 kehidupan umat manusia.

Saya mencoba membawa kehidupan dalam putaran 1/2 hari, namun putaran penuh (Pukul 00.00 s/d 12.00), maka waktu yang diberikan dalam periode tsb di compare dengan Ibadah Sholat ibarat sudah melakukan Sholat Subuh, dan sholat Dhuhur. Pukul 08.00 pagi adalah awal sebuah kehidupan setelah terlelap tidur (pukul 00.00 s/d 05.00) di gelap nya malam, kecuali bagi "orang2 tertentu" yg memahami hakekat malam (Tahajjud Bo'...). Mungkin terjawab sudah, maka kenapa life is begin at 40th.

Alhamdulillah, dalam Pukul 08.00 pagi, saya sudah "merasa" berada dalam putaran penuh (walaupun belum menikmati senja), karena 1/2 putaran selanjutnya (pukul 13.00 s/d 24.00) adalah putaran Dinamis & Waktu Istirahat. Ada saat dimana moment pukul 15.30-19.30 terjadi, dimana saat 3 waktu Sholat terjadi dengan interval yg Dinamis dan percepatan yg relatif tinggi (Ashar-Maghrib-Isya).

Kembali ke Usia Vs Jam dinding tadi, pertanyaan besarnya Kapan kira2 kita siap untuk dipanggil kehadirat Nya...??? Pertanyaan yg aneh ternyata kalau dipikirkan... kenapa..?? bukankah seharusnya bukan dipanggil... tapi mengejar...!!! mengejar kematian ...?? IYA...!!
Kematian adalah sebuah pintu, bukankah kita pernah melewati 2 pintu sebelum nya...??

Astagfirullah... ternyata kita terpaku hanya pada sebuah "pintu kematian saja" tanpa berfikir panjang, dengan Ruang yang ada di balik pintu itu, Yang Indahnya tak pernah terlihat oleh mata, yang Bagus nya tak pernah terpikirkan oleh kita sebelum nya... Subhanallah...

Kembali kepada Jam Dinding tadi, Ach... apa yang bisa kita isi, agar waktu yg Allah swt berikan kepada kita ini, dapat di manfaatkan dengan benar, guna menemukan KUNCI PINTU KEMATIAN.

Yach, mencari KUNCI PINTU KEMATIAN.... itu mungkin kata yang tepat, Saya harus menemukan kunci itu, sebelum berhadapan nanti dengan pintu nya, Insya Allah.

Salam,
RM

Kamis, 29 Oktober 2009

Mencium Istri sehabis Sholat berjamaah


Bismillahirrrohman nirrohim,

Ini adalah sebuah kebiasaan yang awalnya meluncur begitu saja, manakala selesai sholat berjamaah dengan istri ku, aku mengecup kening & pipi nya, setelah istriku mencium tangan sang Imam sholat nya.

Ini jadi terasa istimewa, manakala kita tidak melakukan hal tersebut relatif lama, misalnya kemarin saat saya site visit ke Kalimantan 2 minggu lebih, maka "kejadian mencium ba'da sholat" tidak dilakukan, dan saya tersadarkan bahwa ternyata ini adalah proses yang "luar biasa" manakala kita bisa menyadari nya secara menyeluruh.

Dalam kehidupan saya sehari hari saat ini yg hampir 12 jam diluar rumah, menyisakan sholat subuh berjamaah , adalah sebuah moment dimana kami bisa melakukan "charging secara ruhihah" bersama pasangan hidup kita. Alhamdulillah kami masih melakukan hal tsb sampai saat ini, sehingga misi Keluarga menjadi tempat Wadah (Mawaddah), tempat berkasih sayang (Warrahmah) dan tempat yg sangat menyenangkan (Sakinah), memang harus terus di bina dan dipertahankan terus menerus dengan moment2 seperi ini.

Bukankah salah satu dari 7 Kebahagian kehidupan di dunia adalah : Istri yg Sholeh. Karena saya juga sering lalai, bahwa ternyata kehidupan sehari hari dengan anak2 kami yg tumbuh di masa remaja nya, membutuhkan kekuatan dan ketabahan sendiri didalam mengarungi nya, Sebagai Imam bagi keluarga saya, Mencium Istri setelah sholat berjamaah adalah sebuah keharusan mutlak, bagi kekuatan Istri untuk membina rumah tangga yang penuh dengan dinamika, khususnya perubahan dinamika anak2 kami yg tumbuh dalam masa Remaja. Insya Allah.

Salam,
RM

Selasa, 27 Oktober 2009

Reuni Akbar INALUT ke 5



Bismillahirrohman nirrohim,

Kemarin minggu 25 Okt 2009, saya dan P Hj. Arif datang ke Reuni Akbar INALUT (Alumni PT. United Tractors), Alhamdulillah bisa bersilaturrahmi dengan semua alumni, banyak yg datang ABG (Angkatan Babe Gue) sampai teman2 yg satu angkatan dengan saya.

Yg menarik, 2 alumni UT saat ini sudah ada yg jadi menteri di Kabinet Indonesia bersatu jilid II, yaitu Jero Wacik dan Syarif Hasan. Alhamdulilah, berarti UT bukan hanya sebuah lembaga bisnis, tapi bagi saya UT itu seperti Universitas Terbuka.


Pencerahan dari P' Palgunadi T Setyawan, tentang perlunya titik balik dalam kehidupan sangat berguna, khususnya bagi saya yg pernah mengalami hal yang "tersulit yg kita hadapi", lucu nya P' Syarif Hasan (Menkop) menceritakan hal yang sama, diperlukan titik balik dalam kehidupan, agar kita bisa memaknai kehidupan jauh lebih "Sempurna"

Alhamdulillah, saya diberikan karunia yang besar ini, yah karunia berada di lingkungan yang tepat, sebuah Wadah yg berisi orang2 yg besar, yang pernah ada di Republik ini.

Salam,
RM.

Jumat, 09 Oktober 2009

Dinamika Bisnis Batu Bara


Bismillahirrohman nirrohim,

Awal sampai pertengahan Oktober 2009 ini, saya ditugaskan untuk site visit ke Customer, khususnya pengguna alat berat yang bergerak dalam bisnis Mining / Coal Mining di area Kalimantan.

Menarik untuk sekedar ditulis, karena dinamika nya semakin menarik, manakala melihat trend nya yg naik - turun layak nya Roller coaster, relatif ekstrim. Bayangkan saja, beberapa bulan yang lalu, masih dalam ingatan saya betapa "Bergairah nya" orang berbisnis Batu Bara, sampai sampai Komoditi ini hampir "menempel" pada Komoditi Minyak Bumi.

Trend menurun nya permintaan Batubara secara Global sudah diprediksi sejak awal 2009, yg merupakan imbas dari Global Krisis, akan tetapi di sektor Hilir, dampak itu saat ini baru terasa, karena memang ada "Jeda Waktu" terkait dengan Contract jangka panjang, maupun Term Delivery dari sektor Hulu (Finance) sampai sektor Hilir (Real sector).

Di sekitar Palaran - Samarinda, lokasi yg sangat strategis untuk Coal Mining (dekat dg Loading), terlihat banyak sekali tumpukan Batubara yang siap untuk dijual, namun SEPI PEMBELI.
Itulah dinamika Bisnis Batubara, khususnya untuk para pemain baru, yg belum mengenal nya, ibarat Pelari Marathon, pemain Tambang ini seharusnya bukan pelari type sprinter. Kalau tidak mau ngos-ngosan ditengah arena.

Salam,
RM