Kamis, 28 Mei 2009

Project Besar, memerlukan sensitivitas paling kecil

Bismillahirrohman nirrohim,

Ide ini muncul saja, manakala saya mencoba menganalisa bisnis Soto Betawi yang sudah kami jalani hampir 3 tahun, namun dalam 1 tahun belakangan ini kecenderungannya, berada dalam posisi "maju kena - mundur kena".

Dalam periode awal "dibangun", saya mencoba involved dengan optimal, Alhamdulillah dapat berjalan dengan sangat bagusnya, sehingga bisa memberikan profit yang lumayan, namun perjalanan waktu mengharuskan saya harus berani menerima kenyataan bahwa ternyata ada Passion (semangat & jiwa) yang berbeda, antara apa yang menjadi cita-cita kami (saya, Hardi, dan Abang Wing) dengan orang tua kami (emih & empih).

Pelajaran yang utama yang kami dapatkan adalah : Sensitivitas bisa mempengaruhi sudut pandang pikiran, yang pada akhirnya pikiran dapat mempengaruhi usaha, Usaha dapat mempengaruhi hasil.

Untuk mencoba memperbaiki kembali sesuatu yang telah dilakukan dengan cara yang salah, ternyata jauh lebih sulit dibandingkan dengan melakukan nya dengan memulai dari baru. Itulah kenapa Tuhan membentuk manusia kecil (janin-bayi-balita) jauh lebih rumit dan kompleks dibanding pertumbuhan manusia setelah itu, Remaja dan dewasa misalnya.

Bila saya ingat kalimat Pak Haji (Partner bisnis Soto Bogor, pada awal berdiri), ternyata hanya ada 1 kalimat, yang terkait dengan kemunduran usaha warung soto ini, yakni : "Bumbu dan Peran menjaga panas kuah soto, dengan mengontrol kompor,itu penting.." ternyata terbukti, karena untuk rasa, saya rasa cukup, tapi ada yang sering dilupakan, yaitu "panas nya kuah soto...!!!!!"

Ya Allah, aku mendapatkan IDE BARU, kalau sensitivitas itu memang perlu, agar segala sesuatu yang BESAR, adalah proses yang "terus menerus terjadi" dengan pertumbuhan dan percepatan yang semakin tinggi, layaknya muncul seorang bernama Rois Muslim, dari awal nya sebuah sel kecil 40 th yang lalu. Namun sensitivitas orang tua saya, 40 th yg lalu,saat memulai untuk "men-design" sel tersebut, adalah modal utama untuk menjadi saya saat ini.

Semoga ada manfaat nya,
Amin.

Rabu, 27 Mei 2009

Kucing Rumah saja Perlu sedikit Bebas...!!!

Bismillahirrohman nirrohim,

Minggu2 ini memang minggu2 yang melelahkan, khususnya terkait dengan sikap anak2 ku yang sudah berubah (Alhamdulillah berarti ...??!!), dari yang kecil Sulthan, yang sedang mempelajari "pola anti tesis" dengan sikap nya yang mulai "melawan & berlawanan", sikap Putri yang sudah mulai berani mengemukakan pendapat secara "tegas", maklum biasa nya type melankolis itu relatif hati-hati, tapi dengan pertumbuhan fisik nya yang mengejar kakak nya (Ika) yang sudah puber, mungkin ada proses genetika yang "dinamika nya mengagumkan", dan Sayyid sang Senguinis yang saat ini menjadi "aktor utama" didalam proses dinamika perubahan ini. Sementara Arika, karena baru saja dia memasuki masa puber, biarkan saya yang mencoba menjadi coaching nya.

Cerita ini, jauh lebih focus manakala saya mencoba memandang dari sisi Santy sebagai Ibu nya, dari anak2 ku... karena dengan segala keterbatasan yang kami miliki, Santy mendapatkan sebuah "beban baru" didalam pola asuh anak2 ku, khusus nya terkait dengan sikap yang harus dia ambil, karena jujur, Santy sebagai Ibu nya terkadang terlalu memaksakan "kehendak dan pola pikir" yang harus "disamakan" dengan apa yang terjadi dengan anak2 ku yang sedang berkembang ini.

Sebagai suami, saya melihat ini adalah "Moment terbaik dalam kehidupan saya", khususnya bersamaan dengan "live is begin at 40 th" yang saat ini saya alami, untuk terlibat lebih dalam lagi kedalam "kondisi yang sangat mengagumkan ini" ... untuk bisa menjadi dasar, membentuk pola keluarga Sakinah, mawaddah, wa Rohmah untuk bekal kehidupan mereka semua kelak.

Khusus untuk Santy, sepertinya dia memang perlu meng Update, sikap dan perilaku nya sebagai Ibu, bagi anak2 nya, yang memang sudah berbeda jauh situasi dan kondisi dibandingkan saat Santy kecil dahulu.... karena adalah sebuah definisi kegila an, manakala kita menyelesaikan sebuah masalah saat ini, dengan sudut pandang yang digunakan pada kondisi masa lalu.. (itu kata Albert Einsten loch..).

Khusus dengan dinamika kehidupan yang saat ini dihadapi oleh Santy terhadap sikap dan perubahan perilaku yang terjadi pada anak2 nya, saya hanya berpesan singkat, Mereka semua sedang dalam proses pertumbuhan, ada berjuta-juta sel syaraf yang SEDANG TERHUBUNG berjalan dengan perubahan yang terjadi pada mereka, sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi nya saja...!!!

Ada terdapat tak terhingga Energy Potensial yang muncul dengan dinamika perubahan ini.... sekarang tinggal bagaimana kita "Me-Manage dengan baik"... agar System itu bekerja dengan optimal....Karena semua ini adalah Anugrah Mu ya Allah....jadikan mereka semua penyejuk mata hati kami...kalaupun muncul "Ledakan2" dalam sikap yang sangat "mengagetkan kami" semoga itu semua adalah system "Valve emosi" yang sedang bekerja.... karena Kucing manis peliharan rumah saja, memerlukan sedikit kebebasan, agar mereka tumbuh dengan optimal...

Salam,
RM

Kamis, 07 Mei 2009

How to explore your self, untuk menguasai Dunia dan Isi nya ..

Bismillahirrohman nirrohim,

Judul diatas sangat profokatif ditinjau dari sisi kalimat akhir nya, tapi dari judul diatas, sebenarnya ada 2 hal yang ingin saya sampaikan disini, yaitu Bersyukur dan target Amalan rutin saya.

Bersyukur = How to explore your self, adalah ilmu dari Mas Arfan di Smart FM pagi ini (point ke 4) yg sering ditafsirkan salah oleh sebagian ummat manusia untuk memahami makna syukur, dimana sering difahami dengan menerima apa ada nya (berdamai dengan diri sendiri. Ibarat saya memberikan Hand Phone Black Barry kepada anak saya, namun HP tsb digunakan oleh anak saya hanya untuk phone + SMS saja, lalu saya sbg ayah nya apakah saya harus cukup bersyukur sampai disitu saja ...?? tentu nya saya akan kecewa, krn kl cuma hanya utk hal tsb maka cukup saya berikan HP Nokia jadul saja.

Demikian hal nya dengan Kehendak Yang Maha Kuasa, dalam menciptakan kita, dengan Prototype yang sangat-sangat canggih, KHALIFAH FIL ARDH, maka sudah sepatutnya kita semua sbg insan, menjadi diri kita dengan cara meng explore secara optimal, sehingga saat ajal memanggil kita nanti, kita bisa berucap, Ya Allah... sudah selesai tugas saya, silahkan ambil nyawa saya.... Subhanallah...

Menguasai dunia dan isi nya, mungkin anda akan berkata sangat tidak mungkin untuk menggapai nya, memang.... tapi ini adalah sebuah sketsa, dari bayangan sesungguhnya, karena memang hidup didunia ini memang sebenarnya adalah "Bayangan" dari kehidupan itu sendiri, dan kehidupan yang abadi ada saat nanti kita sudah selesai "pada tugas kita di Dunia ini"... Menurut Hadist, apabila kita bisa Sholat Tahajjud, dilanjutkan dengan Sholat Subuh Berjamaah, diakhiri dengan Sholat Dhuha dipagi hari... maka kita akan bisa merasakan, bahwa Dunia dan isi nya sudah ada dalam genggaman kita....

Sebuah ikhtiar yang tidak mudah, namun menjadi cita-cita yang kita bisa kata kan ... Mengapa Tidak ..!!!

Salam,
RM

Selasa, 05 Mei 2009

Melihat "Kaca spion" sebentar, untuk langkah selanjut nya.


Bismillahirrohman nirrohim,

Untuk melangkah dengan akselerasi yang jauh lebih cepat (melakukan percepatan), terkadang dibutuhkan tindakan sebentar, untuk mencoba melihat ke belakang, sebab lingkungan, situasi-kondisi, seberapa besar beban, serta "angkutan" apa yang kita kendarai, menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan percepatan tersebut.

14 Tahun yang lalu, tepatnya 31 July 1995, saya dalam usia 26 th, mencoba untuk "berani" melakukan langkah awal kehidupan kami, dengan memulai nya bersama Diah Frida Susanty. Dinamika perjalanan selama 14 th tersebut kami lalui, dengan tawa, tangis dan emosi, yang terkadang mengharuskan kami untuk bisa "bersabar" atas apa yang kami hadapi tersebut.

Secara nomadis, kami berpindah-pindah dimulai dari Kota Palembang, dimana kami harus memulai berdua untuk membangun pondasi kehidupan keluarga kami, setahun kemudian Amanah pertama Arika Isty Ainulqulbi diberikan kepada keluarga kami pada 05 Juni 1996, Alhamdulilah saya diberikan juga kepercayaan baru untuk memegang amanah baru di Indomobil Group (PT.ITU), untuk "berkarya" dan menimba pengalaman baru di Kota Pekanbaru - Riau.

Setelah menikmati satu tahun perjalanan kehidupan keluarga kami di Pekanbaru, 16 Feb 1998 kami diberikan Amanah ke 2, Muhammad Sayyid Haidar - lahir di Pekanbaru-Riau. Krisis Moneter & Politik yg melanda Indonesia pada th'98 mengharuskan kami kembali ke Jakarta untuk menapak kembali. Tepat saat Amanah kami yg ke 3 hadir, Aisyah Putri Nursya'bani - hadir 25 November 2000, kami "ditawari" kembali sebuah kepercayaan untuk "membuat sebuah Perusahaan yg baru", bersama Pak Effendi Husin & Pak Mulkan Ahcsan, dan kami menjalani nya secara bersama-sama hingga pertengahan 2006.

Tepat setelah Amanah kami yg ke 4 hadir : Muhammad Sulthan Nashir - 17 Sept 2006 (ini agak unik, karena dia adalah cucu ke 17 dari Keluarga Saya, serta cucu ke 9 dari keluarga Santy), saya ditawari lagi kepercayaan baru untuk berkarya di Kobexindo Tractors - Balikpapan.

4 Amanah yang diberikan Allah swt - bersamaan waktu nya dengan 4 Amanah yang diberikan Allah swt dalam mengelola asset para pengusaha. 4+4 = 8.
Kami (sesuai Fhoto diatas) ber enam (saya suka angka 6, karena angka tsb sangat seimbang / Hexagonal), sangat mensyukuri waktu yang telah diberikan kepada kami sekeluarga dalam mengisi 14 th kebersamaan dg Keluarga dan 18 tahun mulai mandiri.

Insya Allah, kini saat nya kami harus berbagi dengan orang lain & lingkungan sekitar kami berada. Agar perjalanan kehidupan pribadi saya yang dimulai th ini (2009's is begin my Live). bisa memberikan kontribusi yang jauh lebih berguna dari waktu-waktu yang sebelumnya kami lalui.

Sebaik-baik umur, adalah usia yang bermanfaat untuk alam semesta (Rahmattan lil alamin). Kalaupun saat ini baru sekedar "Warung Soto di depan rumah", Insya Allah ini adalah awal, dimana Saya memang harus meningkatkan akselerasi nya, untuk jauh lebih cepat lagi, Amin....

Wassalam,
RM