Jumat, 25 Juli 2008

Quantum Leap Kehidupan

Anak2 ku ... yang Papah sayangi..
Hidup ini bagaikan sandiwara, itu yang pasti tertulis didalam KitabMu ya Allah...
tapi yg saya alami saat ini (layaknya pernah dialami oleh orang2 lain juga), sepertinya adalah "Lakon nya yg berbeda", yg sangat sulit adalah memerankan Lakon "Akhirnya datang juga", sebab kita tidak memiliki naskah & skenario nya, kita tidak diberikan alur cerita & tema nya...
Kita hanya diharuskan bermain, dan menciptakan sebuah "Peran bagi diri kita Sendiri" se-ada nya.

Kunci nya terletak pada "pemahaman thdp peran yg kita mainkan", karena memang lakon ini tidak membutuhkan alur yg datar, naik, dan turun, dia bisa "melompat" bagaikan Quantum, dan tujuan akhir dari lakon ini yg diharapkan, yaitu "Memainkan dengan sebaik2 nya peran apapun yg di amanah kan kepada kita, sebaik mungkin.."

Dari pembahasan sekilas ttg Quantum Leap Thinking karya Jase J Mapes, ada beberapa point yang terkait dengan perjalanan hidup saya, yg sesuai dengan pola quantum leaps, yaitu terkait dengan Perubahan. Khususnya terkait dengan Perubahan paradigma, perubahan pola pikir, perubahan rasa, dan secara mendasar terkait dengan perubahan keyakinan dalam kaitannya dengan kehidupan di dunia (baca : kesuksesan).

Apa yang saya alami saat ini, membuka mata hati saya, tentang sebuah proses pembelajaran kebenaran, khususnya terkait dengan kesuksesan kehidupan. Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada umatnya (saat umat nya bertanya), tentang Siapakah orang yang Kaya, menurut Nabi, orang yang kaya adalah orang yg memiliki makanan untuk hari esok ...that simple. dan 14 Abad kemudian seorang yg bernama Bob Sadinom menjabarkan kembali pemahaman ini, saat dia menjelaskan makna sebuah kesuksesan, yang di pahami olehnya sebagai "Makna sepiring nasi" yang bisa kita makan saat ini.

Sebuah lompatan quantuk selama 14 Abad, yang tidak lekang oleh waktu, tidak lapuk karena usia, dalam memahami sebuah pencapaian kehidupan. Ada benang merah yg dapat kita ambil disini, dikaitkan dengan "pemahaman inti" yang terlihat begitu sederhana.. dalam kaitan dengan kesuksesan maupun kekayaan (tujuan hidup secara materiel di dunia ini).

Saat ini, dalam situasi antara harapan dan keputus asaan, antara impian dengan kenyataan pahit, antara pengalaman yg berharga, dengan "pengusiran mental" (walaupun dianggap oleh P'Iwa sebagai "cengeng), ada sebuah pembelajaran yg berharga yang hanya bisa saya rasakan didalam hati, hanya bisa di renungkan dalam kontempelasi malam hari, hanya bisa di pikirkan oleh hati yg "tenang", bahwa sebuah pelajaran kehidupan telah terjadi : MENGIKHLASKAN ...

Quantum Leap kehidupan mengajarkan sesuatu yg berharga kepada saya, bahwa memang benar, kehidupan itu adalah bukan apa yang seharusnya terjadi, akan tetapi kehidupan itu sendiri sesungguhnya adalah "sesuatu" yang memang apa ada nya.

Ada relaita yang nyata, dan dibalik itu ada realita yg kita tidak ketahui, dan biarkan saya mencari jawaban nya, untuk menyelesaikan sebuah pertanyaan baru, dimana dengan demikian itu berarti bahwa proses pembelajaran dalam kehidupan saya mulai terjadi lagi.

Alhamdulillah ya Allah....